s e p u l u h

973 93 2
                                    

Come home, darling....
You went too far away,
Time to go home.

--

"Hanya aku dan kau, Voldemort." Harry Potter menoleh, menatap penuh dendam pada gadis usia enam belas tahun yang berada tepat di belakang Tom. "Katakan padanya untuk tidak ikut campur dan aku tak akan menyakitinya."

Tom menggenggam erat pergelangan tangan Antheia. Gadis itu dapat merasakan seberapa dingin tangan Tom saat ini, laki-laki itu ketakutan. "Buatlah pelindung, gunakan protego," perintahnya berbisik. "Jika aku gagal, jangan percaya kepada siapa pun."

"Tom," Antheia membalas dengan serak. Wajah gadis itu sudah basah dengan air mata. "Hentikan ini," isaknya.

Harry Potter masih menunggu di sana, sedikit berharap bahwa Si Putri Hogwarts itu masih punya sedikit kewarasan. Harry Potter tak masalah jika dirinya harus berduel dengan Voldemort, tapi rasa takut bila ia gagal terus menghantui laki-laki itu. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana keadaan dunia sihir jika lelaki berkulit hijau itu kembali berjaya. Kepalanya terus terbayang wajah Ginny, ia tidak mau sesuatu terjadi pada anak perempuan Weasley itu.

"Hentikan ini, Tom," ulang Antheia. Gadis itu terus terisak dengan air mata yang kian deras. "Kau sudah terlalu jauh, aku tidak mengenalmu lagi. Tom Riddle yang kucintai adalah laki-laki yang tulus," tuturnya di tengah isakan. "Kembalilah, Tom."

"Aku harus melakukan ini," Tom balas berbisik. "Kau akan kesepian lagi, Phyllida."

Gadis itu semakin terisak, rasa bersalah seakan membunuhnya secara perlahan. "Jangan, jangan begini," ia memohon. "Aku tak akan bisa menanggung rasa bersalah lebih dari ini. Aku sudah hina, aku tak akan sanggup menahan semua rasa bersalah ini."

"Kau tidak melakukan apa-apa," Tom balas berbisik sambil terus mengelus pipi Antheia. "Aku yang berdosa. Kau hanya perlu menunggu saja, tanganku yang akan kotor."

"Jangan, Tom," Antheia semakin terisak. "Pergilah, aku akan menyusulmu sesaat lagi. Aku sudah mengalami hukuman terberat, membuatmu berakhir seperti ini. Aku yakin kematian akan menyambutku setelah dua atau tiga kehidupan lagi," gadis itu jelas berbohong tetapi ia tau hanya itu satu-satunya jalan untuk meyakinkan Tom. "Tunggu aku di sana, aku berjanji akan segera menyusulmu."

"Baiklah."

--

Allright, darling....
I go home.

ᴀʟʟ ɪ ᴅᴏ, ɪ ᴅᴏ ꜰᴏʀ ᴜ ||  ᴛᴏᴍ ʀɪᴅᴅʟᴇ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang