M

4.8K 250 4
                                    

"Jeon Wonwoo kau mendapatkan Teman sekamar, Baru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jeon Wonwoo kau mendapatkan Teman sekamar, Baru."

Wonwoo menoleh kearah Ji-hoon disebelahnya. Buku novel yang tadi ia baca serius sudah tercampakkan.

"Apa maksudnya, kepala asrama sama sekali tak berbicara kepadaku tentang itu." Wonwoo mulai serius. Ia sebenarnya tidak keberatan.

Hanya saja jika mendadak seperti ini ia tak bisa berbenah dan merapikan barang barangnya.

Ia tak suka di cap sebagai teman sekamar yang jorok dan berantakan. Ah dan ia perlu menata ulang PC gaming nya yang memakan tempat.

"Mungkin kepala asrama sibuk jadi tak memberitahu mu-"

Soonyoung yang entah datang dari mana menangkup pipi Lee Ji-hoon membuatnya menggantung kan ucapan.

"Hai sayang, kenapa kau cerewet sekali heum." Soonyoung kekasih Ji-hoon pasangan tersohor di SMA standar Internasional.

Cucu pemilik sekolah mengencani anak seorang pengusaha yang mengelabuhi pasar China. Orang mana yang tak heboh coba.

"Kalian berdua enyahlah-, menjijikan." Soonyoung atau yang akrab di panggil Hoshi hanya menengok ke-arah Wonwoo malas.

"Soonie- di kelas mu ada siswa baru ?." Tanya Ji-hoon.

Soonyoung mengangguk, ia menaikan tangannya keatas lalu datang beberapa maid khusus untuk siswa siswa berpotensi dan berprestasi.

"Ya-, dia teman ku dulu waktu SD. Tapi kami tak dekat sekarang." Ujarnya.

"Dia akan menjadi teman sekamar Wonwoo katanya-"

Hoshi mengrenyit heran. "Sejak kapan kau mau membagi kamar-"

Wonwoo menggidikan bahu. "Minggu kemarin aku bilang pada kepala asrama jika aku mau saja berbagi kamar, karena aku kesepian lama lama. Aku tidak tahu jika akan secepat ini. Maksudku- pengawas tua sialan itu tidak mengkonfirmasi padaku duluan."

Soonyoung mengangguk paham. "Soonie- seperti apa orang itu. Ceritakan pada Wonwoo agar dia bisa menimang untuk menerima atau menolak."

Wonwoo mengangguk menyetujui, membuat Hoshi menerawang ke depan sembari mengaduk sup nya.

"Namanya Kim Mingyu, dia anak angkat keluarga Kim. Aku dengar dengar dia sering terlihat di lingkungan kumuh kalangan bawah. Selain itu dulu dia sosok yang periang di kelas. Berisik juga- dan dia partner ku menjahili para gadis. Satu hal yang membuat ku tak nyaman menyapanya tadi adalah sorot mata itu menatap orang orang seperti ku seolah aku penjilat. Menyebalkan."

Wonwoo mengrenyit, "maksud orang orang seperti mu ?"

"Seperti kita, anak anak orang kaya, berkasta. Buktinya tadi dia langsung akrab dengan Seokmin, anak pengurus kuda sekolah. Dia tak mengindahkan ajakan Seungcheol dan Vernon ke kantin. Memang benar sikap mencerminkan darimana ia berasal. Nah itu orangnya datang-"

Wonwoo dan Jihoon menoleh kebelakang mendapati dua anak masuk ke arah kantin. Para siswi berbisik bisik bagaimana seragam ketat itu membelit tubuh atletik seorang Kim Mingyu.

Disampingnya ada Seokmin yang terus berbicara dan sesekali tersenyum lebar seperti kuda. Pandangan keduanya bertemu. Manik Wonwoo dan Seokmin buka Mingyu.

Seokmin mendekat kearah Wonwoo yang tentu saja diikuti Mingyu di belakangnya. Barulah kedua nya saling bertukar pandang.

Wonwoo tersenyum manis, matanya menyipit dibalik kacamata bulat. Manner ketika di sapa seseorang. Bukan jaim atau cari muka belaka.

"Wonu-ya terimakasih sudah meminjamkan novel luar biasa ini padaku. Aku sangat menyukainya. Seperti gayaku sekali. " Seokmin menyodorkan buku tebal itu kepada Wonwoo.

Wonwoo mengangguk, ia suka membaca dan mengkoleksi novel novel kuno dengan sastra abstrak yang membuat otak berputar dua kali untuk membacanya.

"Sama sama Seokmin. Jika kau tertarik membaca yang lain kau bisa mendatangi ku. Atau kau bisa langsung ambil di rak khusus milikku di perpustakaan." Wonwoo senang mendapat teman yang memiliki kesukaan sama dengannya, seperti Seokmin meski derajat mereka berbeda jauh. Wonwoo tak masalah meski orang orang menatapnya aneh bergaul dengan bawahan. Termasuk Jihoon dan Soonyoung.

"Ah tidak enak dan tak sopan tampaknya jika langsung mengambil di rak mu- kapan kapan saja aku akan mencarimu lagi. Aku permisi ya- ayo Mingyu." Mingyu dan Seokmin pun pergi meninggalkan Wonwoo yang masih menatap punggung lebar itu menjauh.

"Sepertinya aku akan menerima roommate baru ku." Wonwoo berujar dan tersenyum manis sekali.

"Eum aku pamit pergi dulu ya teman teman" Wonwoo pun beranjak dari kursinya entah pergi kemana membawa buku dan paper bag.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Backstreet | Meanie Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang