E

2.8K 214 11
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sejak kejadian itu, Wonwoo Mingyu menjadi pasangan terpanas di sekolah. Bukan karena pamor keduanya.

Akan tetapi Mingyu yang tak tau tempat mencumbu Wonwoo. Mulai dari menciumnya di kantin.

Menyetubuhi Wonwoo di kamar mandi siswa atau heated up di tempat duduk lapangan basket. Bagi beberapa orang tontonan gratis tapi tak sedikit pula yang jengah dan jijik. Contohnya Seungcheol.

Namun siapa yang berani protes. Lawan mereka Jeon Wonwoo, saya ulangi Jeon Wonwoo. Jika kau tak mau kehilangan nyawamu besok maka lebih baik diamlah.

Seperti saat ini Wonwoo menemani kekasihnya makan di kantin, dirinya sendiri asik menghabiskan sebatang rokok. Padahal dia duduk dibawah tanda area bebas asap rokok. Lucu sekali bukan.

Mingyu menatap kekasihnya yang urung uringan. Ada satu yang tak berubah dari Jeon Wonwoo. Novelnya.

Mingyu dan Wonwoo memiliki jadwal Kencan khusus setiap hari Jumat. Library date. Mingyu Wonwoo menghabiskan waktu berdua membaca novel yang sama. Lalu keduanya akan bercerita tentang buku itu, beradu argumen dan sudut pandang. Klise tapi membahagiakan.

"Cukup, kau marah pun tak akan membuat Oliver berubah-"

Wonwoo mematikan puntung rokok, mengambil permen neon nya di saku mengulumnya senang. Setidaknya tidak pahit bibirnya saat di cium oleh Mingyu.

"Aku merasa Oliver dan Elliot tidak cocok-"

Mingyu menggidikan bahu ke atas entah tak mengerti atau hanya malas menanggapi. Saat keduanya larut dalam kegiatan masing masing datang pria manis mungil kecil di antara mereka menunduk takut.

"Euhm- engg Won-u." Wonwoo menoleh ke samping. Mingyu sih tak berminat.

Disana berdiri Jihoon dengan wajah takut setengah mati. Wonwoo dan Jihoon karib memang, dulu. Waktu ia masih bertahan dengan topengnya.

Sekarang Wonwoo benar benar membatasi pertemanannya. Atas saran Mingyu pastinya. Saat di sekolah ia hanya bersama Mingyu, teman teman hang out nya adalah anak anak arena. Itupun atas seizin Mingyu.

"Apa-" ujar Wonwoo ketus membuat Ji-hoon sedikit tersentak.

"Dia teman mu, berujar yang baik manis." Ucap Mingyu yang masih asik memakan dessert nya.

Wonwoo mendengus dan mengulangi perkataan nya dengan lebih lembut. Tak lupa ia menggeser pantat mempersilahkan Ji-hoon untuk duduk.

Ji-hoon menunduk, tangannya ia remas kuat. Air matanya menggenangi pelupuk. Bergetar tubuh itu hebat.

"Hey hey- kenapa ?"

Wonwoo mulai khawatir, wajah menunduk Ji-hoon ia angkat. Dan baru menyadari bahwa ada lebam membiru di rahang bawah sang mantan Teman.

"Wo-wonwoo a-aku-" matanya melirik lirik Mingyu takut. Sedangkan yang di takuti sedang merutuki Yakult isinya cuma sedikit.

"Ayahmu memukuli mu lagi ?" Ji-hoon membola. Ia memandang Wonwoo dan Mingyu bergantian.

"Tenang, Mingyu tidak tertarik. Lihat dia masih mengutuk botol Yakult." Wonwoo acuh melempari Mingyu dengan pilus yang tadi ada di tray makanan.

Ji-hoon mengangguk, ia tak tahu harus melampiaskan sakitnya pada siapa. Soonyoung kekasihnya sedang menjalani masa skorsing, gara gara berkelahi dengan Mingyu pastinya. Soonyoung tak bisa menerima kenyataan berubahnya Wonwoo.

Bisa ia rasakan tubuh Ji-hoon bergetar hebat. Mingyu yang menonton mulai jengah. Sebuah ide terlintas di kepalanya.

"Heh- pendek. Dari pada menangis mengotori seragam pacarku. Bagiamana kalau kita jenguk si pendek lainya. Pacarmu itu. Si sayur oyong."

"Ss-Soonyung Mingyu." Balas Jihoon terbata tapi mukanya judes banget. Wonwoo hanya terkekeh melihat interaksi keduanya. " Ta-tapi masih ada tiga mata pelajaran lagi- hikd."

Mingyu merotasi mata malas. Ia tatap tajam si mungil. "Ambil tas mu sekarang. Ku ajari caranya bersenang senang."

Ji-hoon menatap Wonwoo, Wonwoo hanya tersenyum mengangguk. Senyuman teduh yang sama yang biasa Wonwoo berikan dulu. Ji-hoon menurut. Ia melakukan segala hal yang di katakan Wonwoo dan Mingyu.

Hingga kenakalannya menjadi candu, berawal dari hubungan Wonwoo dan Mingyu. Bocah tengik itu merubah kultur besar di SMA tersebut.

Dua belas anak emas sekolah menjadi berandal dengan bantuan otak Mingyu, kaki tangan wonu. Lengkap sudah.

Misi Mingyu selesai.




END

END

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Backstreet | Meanie Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang