Part 3

238 31 1
                                    

(Namakamu) memijit pelipisnya ia benar-benar pusing dengan keadaan seperti ini

"Aku udah ngga punya apa-apa lagi Key butuh biaya dia harus pasang ventilator, kalau ventilator di lepas Key bisa.."

(Namakamu) tidak bisa melanjutkan monolognya ia benar-benar frustasi ia harus kembali ke rumah sakit melihat keadaan Key

***

(Namakamu) terduduk di depan pintu kamar Key dengan memijit pelipisnya sesekali ia menjambak rambutnya sendiri

Pria yang tadi (Namakamu) tolongi memperhatikan
(Namakamu) yang terlihat frustasi ia pun menghampiri
(Namakamu)

"Haii makasih ya tadi udah bantu cariin kursi roda buat ayah saya" ucap pria tersebut

(Namakamu) mendongakkan kepalanya ia tersenyum melihat pria tersebut duduk di sampingnya

"Oh tadi itu ayah kamu?"

"Iya ayah saya kena serangan jantung, oh iya kamu sendiri siapa yang sakit?" Tanya pria tersebut

"Ah iya adik aku kecelakaan dan mengalami koma"

"Maaf ya Pak jadi curhat"lanjut (Namakamu)

Iqbaal menganggukkan kepalanya

"Adiknya lagi koma kayaknya butuh uang eumm dia juga cantik" batin pria tersebut

"Eumm kalau kamu mau aku bisa bantu kamu tapi aku juga butuh bantuan dari kamu" ucap pria tersebut

"Bantuan apa?"

"Oh kenalin nama saya Iqbaal Dhiafakhri" ucap Iqbaal mengulurkan tangannya

(Namakamu) pun menerima uluran tangan dari Iqbaal

"(Namakamu) Azzura"

"Kamu boleh ikut saya sebentar?" Tanya Iqbaal

"Boleh"

***

(Namakamu) dan Iqbaal menuju ruang rawat ayah Iqbaal

"Yah" panggil Iqbaal

(Namakamu) berdiri di sebelah Iqbaal

"Ini siapa?" Tanya ayah Herry

"Eeum gini yah sebenernya Ale udah punya pacar lagi udah lumayan lama, kenalin yah ini (Namakamu)"

(Namakamu) bingung dengan apa yang Iqbaal bicarakan padahal baru kenal

"Ah iya om saya (Namakamu) salam kenal" ucap
(Namakamu) ragu

"Bagus sebaiknya kalian segera menikah" ucap ayah Herry senang

(Namakamu) terkejut dengan penuturan ayah Herry

"Nikah?"

"Iya pacaran gampang putus, saya butuh menantu bukan hubungan yang tidak jelas" ucap ayah Herry

***

Iqbaal dan (Namakamu) sedang berada di sebuah cafe dekat rumah sakit

"Kalau kamu minta tolong aku yang lain bisa mas jangan nikah ini berat" ucap (Namakamu) frustasi

Kenapa jadi banyak masalah di kehidupannya

"Kamu tenang dulu"

"Aku ngga mau nikah tanpa dasar cinta mas"

"Loh banyak kok suami istri menikah tanpa dasar cinta" ucap Iqbaal santai seraya menikmati matcha lattenya

(Namakamu) terdiam bagaimana pun ia hanya ingin menikah sekali seumur hidupnya

"Kamu mau apa mobil, rumah, pekerjaan, uang yang banyak aku kasih sekarang, jadi tolong ya bantu aku ayah aku udah ngedesak aku supaya cepat nikah"lanjutnya

Baru saja (Namakamu) ingin membantah Iqbaal handphonenya tiba-tiba berdering

"Hallo"

"Iya hallo maaf mba gimana administrasi adiknya mba ya?" Tanya suster

"Soalnya perawatan tidak bisa di lanjutkan kalau administrasi belum lunas mba" lanjutnya

"Iya secepatnya saya lunasin"

Iqbaal terkekeh pelan melihat (Namakamu) yang nampak begitu gelisah

"Gimana mau kan anggap aja kita saling bantu" ucap Iqbaal kembali memelas




















Bersambung.........








Jalan yang (namakamu) ambil bukan untuk mengatasi masalah tapi memperumit masalah yang ada pada dirinya dan kehidupannya










See next part :)
Jangan lupa vote and comment

Nikah Kontrak [IDR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang