Part 2

230 22 3
                                    

"Udah kamu tenang dulu kita urus administrasinya dulu, kamu ada uangnya?" Tanya Aldi

(namakamu) menyerahkan uangnya yang sekitar 2 jutaan ia tidak tau apakah itu cukup atau tidak

"Ini om aku cuma punya segini"

"Udah kamu tenang aja nanti om yang urus" ucap Aldi meninggalkan (namakamu) di depan ruangan Key

***

Iqbaal sedang berada di ruangan ayahnya ia tak terima jabatan wakil direktur utama di serahkan ke karyawan Kenapa tidak dirinya saja

"Ayah gimana sih jabatan wakil direktur kok di serahkan ke karyawan sih" ucap Iqbaal kesal

"Ayah belum percaya kamu bisa jadi direktur, dulu kamu mau ngasih ayah cucu tapi mana? Jangan kan ngasih cucu istri aja ga ada" ucap ayah Herry

"Ya itu kan bukan salah Ale yah, salah Zidny yang ninggalin Ale gitu aja" ucap Iqbaal kesal

Ayahnya ini sering meminta dirinya untuk segera menikah bahkan ia sudah muak sering di tanya mana calon istri

"Emangnya kamu ngga bisa cari perempuan lain? Yang lebih baik dari Zidny" Tanya ayah Herry

"Ingat ya Iqbaal ayah tegasin sekali lagi sebelum kamu menikah jangan kan jabatan direktur bahkan nama kamu tidak akan pernah tercatat di daftar ahli waris"lanjut ayah Herry dan meninggalkan Iqbaal di ruangannya

Ketika hendak membuka pintu ruangan dada ayah Herry mendadak sakit

"Arghhh"

Iqbaal yang sedari tadi melamun mendengar teriakkan sang ayah pun segera menghampiri

"Ayah kenapa?" Tanya Iqbaal

"Arghh ngga tau sakit"

"Kita ke rumah sakit sekarang yah" ucap Iqbaal memapah ayahnya dengan panik

                                ***

"Om Aldi di mana sih kenapa telpon aku ga di angkat-angkat" ucap (Namakamu) panik

Suster menghampiri (Namakamu) yang sedang mondar-mandir gelisah

"Maaf mbak untuk administrasinya tolong segera di proses ya" ucap suster dengan membawa beberapa lembar kertas yang mungkin terdapat biaya administrasi

Ternyata administrasi adiknya Key belum di bayar kemana omnya itu pergi membawa uang yang ia kasih

"Bukannya udah di bayar sama om saya sus?"tanya
(Namakamu)

"Menurut data belum di lunasin mbak untuk administrasinya"

"Yaudah nanti saya ke sana" ucap (Namakamu)

"Saya permisi ya mbak"

                                  ***

"Ga mungkin om Aldi nipu aku di saat aku butuh biaya untuk pengobatan Key aku harus cari om Aldi" batin
(Namakamu) ia bergegas mencari Aldi

(Namakamu) berada di lobby rumah sakit ia harus mencari Aldi kemana lagi Aldi pasti sudah pergi dari rumah sakit ini

"Aku harus cari uang kemana buat pengobatan Key mana udah ngga ada uang sama sekali lagi" lirih batin (namakamu)

"Suster.. Suster... Suster" teriak seseorang yang baru saja memasuki lobby rumah sakit

(namakamu) tersentak mendengar teriakkan pria tersebut. Lobby rumah sakit ini tidak terlalu ramai kebetulan suster yang jaga resepsionis lagi ke kamar kecil

Pria tersebut menghampiri (namakamu) yang sedang terduduk menundukkan kepalanya

"Mba tolong saya ambilin brankar atau kursi roda buat ayah saya tolong ya mba" mohon pria tersebut

"Oh iya iya" ucap (namakamu) bergegas mencari kursi roda

Setelah menemukan kursi roda (namakamu) menghampiri pria tersebut menuju mobilnya

"Pelan-pelan yah"

Dengan susah payah ayah pria tersebut terduduk di kursi roda

"Suster tolong" teriak (namakamu) pada suster yang kebetulan lewat

"Makasih ya"

Suster dan pria tersebut membawa ayahnya ke ruang IGD

"Semoga bapak itu baik-baik aja dan aku harus cari om Aldi"

                                ***

(Namakamu) mendatangi rumah Aldi terlihat sepi dan ketika hendak mengetuk pintu namun ia mengurungkan niatnya, (Namakamu) terkejut melihat rumah Aldi di tempeli peringatan bahwa rumah tersebut di sita oleh Bank

"Astagfirullah ada apa ini?" Monolog (Namakamu)

Ada seorang ibu yang lewat depan rumah Aldi dan menghampiri (Namakamu)

"Ibu ini kenapa ya?" Tanya (Namakamu)

"Ini loh (Namakamu) tadi ada depkolektor ngejar-ngejar mas Aldi sama ada petugas bank datang lalu nempelin itu" ucap ibu tersebut

"Oh gitu makasih ya Bu"

"Iya permisi ya"

(Namakamu) memijit pelipisnya ia benar-benar pusing dengan keadaan seperti ini

"Aku udah ngga punya apa-apa lagi Key butuh biaya dia harus pasang ventilator, kalau ventilator di lepas Key bisa.."

(Namakamu) tidak bisa melanjutkan monolognya ia benar-benar frustasi ia harus kembali ke rumah sakit melihat keadaan Key










































Bersambung.........




















See next part :)
Jangan lupa vote and comment

Nikah Kontrak [IDR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang