Dira gadis heboh dengan wajah cantik, Dira dengan nama yang familiar tetapi fisik nya menawan seperti gitar spanyol. Siapapun akan terpesona melihatnya .
Ya.. Dira bukanlah aku hehe
Dira teman setiaku di masa SMA dulu
Kurasa SMA ku mungkin sekolah yang menegangkan dan meyeramkan.
Gudang sekolahku sekarang"Yeza azizka, nama yang bagus tapi wajah kolot"
"Sudah ku katakan jangan memakai kacamata itu lagi, rambutmu jangan di kuncir. Lama-lama aku malu berteman denganmu " Ucap Dira yang sudah muak dengan sikap keras kepala dan ke anehan Yeza (aku) ."Ta.. tapi kan kau tau sendiri aku ini matanya rabun, kalau tidak memakai benda ini bisa-bisa aku jatuh setiap melangkah" Jawabku.
"Ah ya sudahlah, ini menjijikkan jika di bahas setiap saat. Oh ya hari ini kita kedatangan murid baru di kelas kita,aku harus mengurus nya. Bye Yeza... "
"Hmm... Selain cantik dan body aduhai, Dira adalah ketua kelas, Ah dia sangat berbakat" Puji ku.
Aku tidak tau apa yang terjadi padaku, tetapi setiap ada kejadian aku pasti tau duluan sebelum terjadi, tidak lupa juga aku memberitahu Dira.
Tapi kali ini aku merasa di kelas kami akan terjadi kemalangan. Aku sangat kwatir, aku mencoba menjangkau pengetahuan ku lebih dalam, alhasil aku tidak tau.
Tapi aku rasa itu perempuan.Ah sudah dulu aku menerka-nerka semua pikiranku tidak akan jadi nyata.
Aku akan melihat anak baru itu, kalau dia cewek pasti dia cantik, kalau cowok pasti jadi milik Dira (kalau ganteng) . Hahahaha... Lagi lagi aku memuji Dira teman setiaku.
✨✨✨
Suasana di kelas
"Silahkan minggir, Tuan putri hadir " Ucap Dira kepada semua teman kelas kami."Ah tidak usah seperti itu Dir " Ucap ku tersipu malu saat tau aku yang akan lewat menuju kursiku.
Anehnya setelah aku bilang begitu, semua teman kelasku tertawa terbahak-bahak.
"Astaga Yeza benar-benar memalukan, Dia kira ini pujian " Ucap Mayra si wajah bakpao bersifat keji itu.Aku tidak tau persis Dira mengejek atau memujiku, yang penting Dia teman baikku, orang satu-satunya yang mau mengobrol denganku di sekolah. Aku menatap Dira dengan tersenyum seakan-akan aku berterimakasih.
Semua teman kelasku menertawakanku.
"Sial " Batinku yang mulai merasa tak nyaman . Untung saja bu Tuti datang ke kelas kami, kalau tidak aku mungkin akan di hajar karena ucapanku yang keceplosan . Ya begitulah mereka memperlakukanku, agar tertib , disiplin dan penurut kepada mereka yang lebih tua. Hahaha anggap saja lebih tua biar merasa tidak adil.
"Kalian pasti sudah tau rumor tentang siswa baru Marvel bukan, ibu tau kalian siswa sosial media pasti sudah ada yang mengenal, tetapi meski begitu Marvel harus memperkenalkan diri juga " Ucap Buk Tuti mempersilahkan Marvel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath smile :) (Selesai)
Non-Fiction"Gunting, silet,benang ,paku " itu benda kecil yang mematikan. "stopppppp.... jangan gunakan itu, itu mengerikan" "artinya kau menyarankan aku melakukan nya dengan benda lain.. hm baiklah " MARI KITA MULAI