Senin pagi yang menyebalkan, aku telah siap dengan kaki kukuh dan seragam yang ku gunakan.
"Tak... Tak... " Suara sepatuku menuju jalan raya hendak ke sekolah.Kali ini aku melepaskan rambut ku, hanya kacamata yang ku gunakan di antara ke culunanku.
Di perjalanan terdengar notif dari ponselku. Aku tau itu menyebalkan karena menggangguku berjalan. Tapi aku sedang menunggu notif dari seseorang yaitu ayahku. Aah yang benar saja itu notif dari dia.
"Ayah akan datang kamis ini, ayah akan melakukan perjalanan lama dari luar kota " Pesannya.
Aku tidak membalasnya, kapan saja dia mau bertemu aku toh selalu siap, yang penting Dia setuju mendatangi alamat yang ku berikan.
Ya! Tidak terasa sudah di gerbang sekolah. Kulihat sekolah sepi tak seperti pagi biasanya. Ya dan ternyata aku terlambat. Ini membosankan, pasti guru-guru akan mengomel kepadaku. JIJIK!
Aku menuju kelas....
"Permisi " Ucapku melihat buk Tuti yang mengajar jam itu." Ya masuklah, jam pelajaran baru akan di mulai, lain kali jangan terlambat " Ucap buk tuti lembut.
Wah buk Tuti memang guru idaman.
Aku langsung menuju kursiku. Kulihat Marvel yang lagi-lagi melotot ke arahku. Rasanya pengen ku keluarkan bola matanya.Kring....kringg...jam istrahat tiba
Aku melihat Dira, tetapi Dira tidak melihatku sama sekali. Tiba-tiba saja aku terjatuh dari kursiku."Hei, belikan aku sepotong roti dan minuman " Ucap Elma menendang kursiku hingga jatuh.
Ku berikan sepotong roti dan sebotol minuman milikku.
"Ini ibuka yang buat" Ucapku sambil tersenyum.
Brak!!
Makanan itu di buangnya ke tempat sampah.
"Kau sangat menyebalkan hari ini, apaan rambutmu tidak kau kuncir lagi? " Ledeknya.Mataku memerah melihat tingkahnya.
"Hei apa? Kau berani menatapku? " Kata Elma menamparku di depan teman lainnya.
Aku hanya menerima dengan pasrah, tapi aku tidak bisa mengendalikan tanganku yang mengepal.
"Hentikan! Kau belilah makanan mu sendiri mengapa harus menyibukkan orang lain? Apa gunanya menjadi perisak! " Ucap Marvel tiba-tiba.
Mata semua siswa di ruangan itu tertuju pada Marvel.
"Apa? " Tanya Elma.
Marvel beranjak dari kursinya dan menarik tanganku...
"Ya hentikan " Ucapku.Marvel menatapku kejam.
"Aku ingin tau sesuatu " Seru Marvel.
Aku terbelalak, aku berpikir sebentar.
"Aku tidak akan mengikutimu, katakan saja sekarang " Ucap ku dengan nada dingin."Disini terlalu ramai " Ucap Marvel.
Ini sangat membagongkan, dia membuatku bingung kali ini.
"Kursi di belakang itu " Ucap Marvel tiba-tiba.
Deg.... Jantung ku serasa di sentuh.
"Ha? " Ucapku dengan kaget.
Akhirnya dia kapok di kursi itu, sudah ku duga. Tapi saat itu aku tidak mau melihat Dira salah paham kepadaku karena mengikuti Marvel.
Aku mendekatkan mulutku ke telinganya
"Ceritalah sepulang sekolah" Bisikku pelan, dan aku pergi dari ruangan itu.Benar saja Elma sangat panas saat itu.
✨✨✨
Berjam-jam berlalu..
Jam pulang pun tiba, kulihat Marvel yang tak sabar bercerita denganku.
Hmmm... Ini akan menyenangkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath smile :) (Selesai)
Não Ficção"Gunting, silet,benang ,paku " itu benda kecil yang mematikan. "stopppppp.... jangan gunakan itu, itu mengerikan" "artinya kau menyarankan aku melakukan nya dengan benda lain.. hm baiklah " MARI KITA MULAI