Aku memegang bahu Marvel.
"Aku tidak akan melakukan hal seperti yang ku lakukan ke Vera , Mayra kapadamu, kau tidak menghinaku atau melecehku, kau pantas hidup tapi tutup mulutmu sebelum aku menutupnya seperti Dira " Ucapku.Jantung Marvel berdegup kencang dan cepat. Nampaknya dia sangat ketakutan. Tapi kan aku tidak akan membunuhnya, untuk apa membunuhnya tidak akan memberi kepuasan kepadaku.
"Jadi tenang lah Marvel, jangan mencoba menggedor pintu itu lagi " Peringatan dariku karena aksiku di gudang itu belum selesai.
Marvel mengangguk menandakan dia mengiyakan peringatanku.
Aku berjalan ke arah Elma.
"Marvel kurasa kau harus menutup matamu, agar kau tidak mimpi buruk melihat atraksi yang akan ku lakukan " Peringatan dariku lagi.Marvel menutup matanya dengan tas nya.
"Hei elma, apa masih sakit? " Ucapku sambil membuka seragam nya. Kini dia hanya memakai bra, ku ambil pena yang jatuh tidak jauh dari elma.
Aku menggambar wajah cantik elma di perutnya, tapi entah kenapa setiap goresan gambar darah yang keluar, ah yang benar saja aku menekan pena terlalu kuat sehingga melukai perut indahnya.Elma mendesis keperihan, dia mencoba melawan dengan tangan nya, darahnya memencar ke tanganku. Ini menjijikkan aku tidak suka.
Srupp!!?! Suara itu menyudahi hidup Elma. Pena tertancap di perutnya oleh tanganku. Aku mencabut pena itu, darah memuncrat kemana mana.
"Sial, darahnya bau " Ucapku sambil berdiri.Aku melihat Dira yang menyaksikan itu melotot dan mencoba bicara. Tapi apa yang dia dapatkan...
Aku mendekatinya , ku ambil benang dan jarum, ku tenun kembali menyatukan kedua kulit kakinya dan tangannya. Kini dia tidak sama sekali bergerak, karena sekali bergerak itu akan sangat menyakitkan.
Tapi Dira tetap bergerak. Aku tidak menyangka dia sekuat itu menahan sakit.
"Hei Dira, berhentilah bergerak, kau akan merasa sakit, aku tidak suka itu. Kita kan teman setia, jadi jangan bergerak. Ya walaupun kau tidak menganggap ku teman, aku hanya budak di matamu. Aku kini sangat menyukai mata sinis mu, biar ku keluarkan bola matamu agar kau tak sinis memandang ku " Ucapanku yang membuat Dira semakin gesit bergerak-gerak."Ja.. Jangan.. " Teriak Marvel.
Aku kaget dong, sudah ku bilang tutup mata dan tutup mulut. Aku mendekati Marvel.
"Apa kau tidak taat kepada tuan putri? " Tanyaku."Ku mohon hentikan Yeza, ini tidak akan menyelesaikan masalah " Nasehat Marvel kepadaku. Hahahha... Tentu aku tidak peduli.
"Diamlah dan saksikan, kalau tidak aku akan membunuhmu lebih dulu " Ucapku kesal dan kembali ke hadapan Dira.
Marvel terdiam, dia membiarkan matanya melihat aksiku.
Sreeettt siletku mengarah ke area mata Dira , tidak beberapa lama aku berhasil mengeluarkan bola matanya.
Ini MENYENANGKAN.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath smile :) (Selesai)
Non-Fiction"Gunting, silet,benang ,paku " itu benda kecil yang mematikan. "stopppppp.... jangan gunakan itu, itu mengerikan" "artinya kau menyarankan aku melakukan nya dengan benda lain.. hm baiklah " MARI KITA MULAI