Halo! Final Chuang sudah didepan mata tapi gue malah mabok sama kapal Chuang. Ingat ya ini cuma hanyalan semata jadi selamat membaca.
***
Keadaan dorm 1002 sangatlah hening. Para trainee sudah kembali dari latihan dan segala macam kegiatan yang melelahkan maka tibalah mereka beristirahat. Lampu sudah dipadamkan dan hanya ada suara deru napas teratur dipadu sedikit dengkuran kelelahan yang menguar dikamar 1002. Menyadari keadaan yang aman seseorang membuka diri dari gulungan selimut kemudian menatap langit-langit kamar.
Matanya memandang lurus kelangit-langit yang tidak terlihat apapun selain gulita. Otaknya memutar kejadian yang membuatnya sulit tidur. Ia mendesah lelah kemudian memejamkan matanya berusaha melupakan semuanya namun nihil. Air matanya meleleh lagi. Seseorang itu mengusap kasar air matanya lalu bangkit dari kasurnya dan menelisik keadaan ruangan. Sepi. Maka ia memakai tudung hoodienya dan buru-buru turun dari kasur. Tidak tahu akan kemana yang pasti ia butuh keluar.
"Leave him alone, Nine. He need time, its not easy for him." Liu Yu membuka penutup matanya saat mendengar Nine grasak-grusuk ingin menyusul Patrick. Iya, yang baru saja menangis dan keluar adalah Patrick. Sejak sore tadi ia berubah menjadi diam dan dingin. Rankingnya turun. Hal ini membuat anggota dorm 1002 membiarkan Patrick memiliki waktunya sendiri.
Nine menghela napas berat. Nine yang paling khawatir dengan keadaan adik beda orangtuanya itu. "Sorry, im just worried about him." Sahutnya singkat. Matanya menatap iba kearah pintu yang dilewati Patrick.
"Everyone worries about him too." Xue bayi ikut angkat bicara. Membuat Nine mengangguk kepalanya lemas. Benar, semuanya pasti khawatir tapi Patrick butuh waktu.
"Now go to sleep, everybody. Masih banyak tantangan esok hari." Wu Yuheng berbicara dengan suara seraknya. Lagi dan lagi ia ikut perbincangan padahal tengah terpejam. Nine kembali ke posisinya untuk kembali tidur.
Setelah keluar kamarnya Patrick bingung harus pergi kemana. Namun yang ada dipikirannya hanyalah tempat sepi untuk merenung. Patrick berjalan gontai pada lorong sepi. "Where should i go?" Patrick bertanya lirih pada dirinya sendiri. Air matanya turun tanpa permisi membuat pandangannya memburam. Terimakasih dengan otak cerdasnya, Patrick berlari menuju toilet lantai 3 yang merupakan toilet paling sepi.
Derap langkah kaki yang berlari menggema di seluruh lorong sepi itu. Kakinya melewati sebuah kamar yang penghuninya masih tetap terbangun dan melakukan berbagai macam hal. Patrick tahu karena suara ramai berasal dari sana tapi Patrick tidak peduli ia hanya ingin menangis.
Sampailah ia disebuah toilet lantai 3 dan memilih bilik paling ujung. Kakinya lemas kemudian tubuhnya meluruh menuju lantai kamar mandi yang dingin. Patrick duduk menyender pada dinding bilik dengan memeluk kedua lututnya. Isakan yang sedari tadi ia tahan akhirnya lepas. Patrick menangis tersedu-sedu. Air matanya deras mengalir melepaskan segala sesak dada. Raungannya membuat siapapun yang mendengar itu akan ikut tersayat.
Termasuk pemuda jangkung yang matanya ikut memerah mendengar isakan tangis Patrick. Zhou Keyu berdiri didepan pintu toilet menunggu Patrick keluar kemudian menyambut si mungil dengan pelukan erat. Tapi sekarang biarkan Patrick melepas emosinya dahulu.
***
Zhou Keyu atau yang biasa dipanggil Keyu oleh Patrick menunggu dengan sabar. Sudah 30 menit Patrick didalam namun tak kunjung keluar. Jujur saja Keyu mulai lelah berdiri seperti lampu taman. Tapi ia tidak boleh menyerah untuk Patrick.

YOU ARE READING
Youniverse
FanfictionJust one shoot story about about KePat and maybe there's many ship from Chuang2021. Kindly read my warning or disclaimer before you read my story. Warning: √ Harsh words √ BxB √ Non baku √ Broken english area √ Written in bahasa Indonesia