kangen

60 4 0
                                    

Hai! masih ada yang nunggu cerita ini gak? kayaknya nggak😂 aku kembali membawa cerita baru semoga kalian suka!

disclaimer: kinda🔞

jadi kalau nggak sesuai sama kalian jangan di lanjut baca ya☺️ im sorry for typo(s)

***

Daniel memutar kunci motornya dengan jari telunjuk dan bersiul santai sembari memasuki rumah sang kekasih, Patrick. Jam di dinding rumah Patrick menunjuk angka 10 beruntung remaja mungil itu tinggal seorang diri.

"Paipai?" Daniel mengetuk pintu tiga kali sebelum memanggil nama sang kekasih. Kadang manggil Patrick kadang manggil Paipai, sesuai keinginan remaja penyuka buah naga itu aja. Toh, Patrick juga tidak merasa keberatan.

"Masuk aja, Dan." Suara yang membuat Daniel berani untuk membuka pintu rumah Patrick.

Baru aja masuk Daniel udah disuguhkan pemandangan menggemaskan. Patrick sedang tiduran di atas sofa sembari menonton televisi yang menyiarkan film Harry Potter. Yang lebih menggemaskan adalah kekasihnya itu mengenakan hoodie abu-abu kebesaran yang membuat dirinya tenggelam.

Daniel mendekat dan duduk di lantai. "Nonton Harry Potter lagi?" Tanya Daniel sembari menyomot kripik kentang dalam genggaman Patrick.

Patrick berdeham singkat karena sedang fokus memperhatikan Harry dan Hermione mengumpat untuk melarikan buckbeak. "Bawel banget sih, Daniel."

Dibilang bawel Daniel menghela napas berat. Kekasihnya memang tidak akan pernah suka kalau diganggu saat menonton film.

"Aku kan ke sini mau kangen-kangenan sama kamu. Bukan mau nemenin kamu nonton nih film ilmu hitam!" Daniel merengut sebal. Bagaimana rasanya jika sedang rindu lalu diabaikan? Tidak enak.

Patrick terkekeh lalu bangkit dan duduk di sofa dengan kaki menjuntai ke bawah. "Nggak usah marah. Sini naik." Remaja mungil itu menepuk tempat kosong di sampingnya tanda agar Daniel ikut duduk di sana.

Daniel menurut dan duduk dengan gontai di samping Patrick. Tiba-tiba Patrick menarik Daniel  hingga remaja laki-laki dengan jaket denim itu menjatuhkan kepala dipangkuan sang kekasih.

Daniel hanya mampu terdiam memproses semuanya. Ia pikir akan jatuh terjerembab ke lantai ternyata bukan. Sekarang Patrick memainkan rambut hitam Daniel yang berada di pangkuannya. Namun mata cokelatnya tetap fokus ke layar televisi.

Daniel tersenyum kecil lalu mengambil kripik kentang dan mengarahkan ke mulut Patrick. "Buka mulutnya." Daniel memberi instruksi.

Patrick melirik sekilas lalu membuka mulutnya. "Makasih, sayang." Patrick tersenyum kecil dan mengusak rambut kekasihnya. 

"Pai, kamu nggak bosen nonton ini terus?"

"Nggak." Patrick menggeleng singkat dan Daniel hanya mengangguk paham ikut menonton sembari memakan kripik kentang yang tersisa sedikit.

Tiba-tiba Daniel bangkit dan duduk berhadapan dengan Patrick. Patrick hanya menatap kekasihnya dengan sebelah alis terangkat, ia merasa bingung. Apa yang akan dilakukan kekasihnya ini.

Daniel menarik tangan Patrick dan membawa lelaki mungil itu ke dalam pelukannya. Pelukan hangat nan erat. Patrick melotot kaget namun tak urung ikut melingkarkan tangannya di pinggang Daniel. Sejujurnya Patrick juga merasa rindu dengan kekasih jangkungnya setelah 3 hari tidak ketemu.

Remaja mungil itu tersenyum lebar. Lupa akan film yang sedari tadi mencuri perhatiannya untuk Daniel.

"Aku sayang banget sama kamu, Patrick." Daniel yang menopang dagunya pada bahu Patrick menggumam kecil. Matanya memejam menikmati waktu yang terjalin di sela-sela mereka.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 19, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

YouniverseWhere stories live. Discover now