Menuju Perang Bag. 1

339 29 8
                                    

Happy reading...

Chapter 7. Menuju Perang Bag. 1

Dimensi buatan Naruto

Sebuah padang rumput yang sangat luas, ujungnya bahkan tidak terlihat oleh mata, langit biru tanpa setitik pun awan. Sebuah siluet mirip matahari bersinar terang ditengah langitnya. Seperti itulah kira-kira wujud dari dimensi buatan Naruto. Dimensi buatan ini nantinya akan digunakan sebagai tempat perkemahan pasukan aliansi Shinobi. Selain itu menjadi tempat evakuasi warga sipil yang tidak ikut perang.

Tiga orang itu berdiri di tengah padang rumput, satu berambut pirang, satu berambut hitam, dan satunya lagi berambut perak. Mereka adalah Naruto, Sasuke, dan Kabuto.

Mereka disini untuk memasang fuinjutsu penangkal teleportasi, sebenarnya itu adalah tugas Naruto seorang diri. Keikutsertaan Sasuke dan Kabuto disebabkan karena Naruto membutuhkan bantuan mereka, lebih tepatnya Naruto membutuhkan bantuan Kabuto untuk melakukan Edo Tensei pada beberapa orang dari masa lalu. Sementara Sasuke hanya membawakan Zetzu Putih sebagai tumbalnya.

Kepulan asap muncul dari sebuah gulungan yang dibuka oleh Sasuke. Setelah kepulan asap itu menghilang nampak enam tubuh putih porselen yang tergeletak diatas rerumputan. Kabuto menatap beberapa sampel yang terdapat dalam klip plastik dengan tidak yakin.

"Naruto-kun, apa kau yakin dengan ini?" ujar Kabuto sambil mengangkat klip yang berisi sehelai rambut hitam dengan tulisan Madara Uchiha itu.

"Percayalah Kabuto, semua orang dapat berubah, contohnya saja dirimu" balas Naruto meyakinkan.

Kabuto masih sedikit ragu, tapi yang dikatakan oleh Naruto memang benar. Dirinya dulu merupakan kriminal yang membantu Obito dalam perang dunia Shinobi keempat dapat berubah. Setelah terjebak dalam Izanami Itachi, Kabuto kembali menemukan jati dirinya. Dia kemudian berbalik membantu aliansi Shinobi dengan menyelamatkan Sasuke yang waktu itu meregang nyawa.

Kabuto melihat sorot keyakinan dimata biru Naruto, yang hanya bisa ia lakukan hanyalah mempercayainya. Setelah perang dunia Shinobi keempat Naruto sudah cukup banyak membantunya. Naruto lah yang menggalang dana untuk pembangunan Panti asuhan yang ia kelola. Dirinya kini ingin membalas budi Naruto, hanya ini yang bisa ia lakukan sekarang. Dulu Jutsu ini telah dia gunakan untuk melakukan kejahatan. Selain membalas Budi Naruto Kabuto ingin membayar apa yang telah dia lakukan di masa lalu.

Kabuto hanya mengangguk kecil, kemudian kedua tangannya teratup didepan dada. Bibirnya komat-kamit membaca mantra. Aksara rumit keluar diatas rerumputan, membentuk sebuah pola yang melingkari keenam tubuh Zetzu Putih. Aksara itu masuk kedalam tubuh pucat itu. Keenam tubuh itu hancur menjadi potongan-potongan kertas yang melayang di udara. Potong demi potong itu berputar seolah menari hingga saling menyatu satu sama lain, membentuk enam tubuh manusia.

dua berambut hitam, dua berambut merah, satu berambut pirang, dan satunya lagi berambut putih.

Mata tanpa binar kehidupan itu mengerjap, pupil merah dengan tiga koma berputar berpendar. Sedikit menoleh ketika merasakan aura familiar disampingnya.

"Sepertinya masalah besar menimpa generasi muda hingga mereka membutuhkan bantuan kita Hashirama" ujar Madara.

Sedangkan sosok yang diajak bicara masih kebingungan, Pria yang pernah menjabat sebagai Shodaime Hokage itu celingukan. Menoleh ke kanan dan ke kiri, Hashirama mengabaikan perkataan Madara. Dia malah berjalan kearah sosok berambut putih yang masih kebingungan. Membungkukan badan kepadanya. Hashirama berujar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 22, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pride, Identity, and FreedomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang