Happy reading...
•
•
Chapter 3. Musuh Telah Tiba
•
Kantor Hokage darurat, Konohagakure
Naruto mendudukkan pantatnya dengan lemas di sofa ruang tamu kantor Hokage darurat. Kakashi, Tsunade, Sai, Shikamaru dan Sasuke menyusul setelahnya. Beberapa saat yang lalu mereka baru saja keluar dari ruang rapat. Rapat berlangsung cukup lama, karena dua orang tetua keras kepala itu tidak mempercayai berita yang Naruto bawa.
Butuh waktu bagi Naruto Uzumaki, untuk meyakinkan kedua orang tua itu dengan ceramah no jutsu andalannya. Naruto heran dengan mereka berdua, Bukankah mereka tidak pernah ikut berjuang dan selalu berlindung ditempat yang nyaman?, tapi mereka bertindak seolah-olah seperti pahlawan yang harus mempertaruhkan nyawa dimedan perang.
Mereka menolak mentah-mentah seluruh penjelasannya dan menganggapnya sebagai peniru yang menebar teror. Bahkan mereka menuduh Naruto sebagai dalang dibalik penyerangan Ginshiki tadi siang. Mengingat hal tersebut membuat Naruto ingin melemparkan mereka ke dasar jurang.
"Naruto, beritahu kami apa yang harus dipersiapkan" Ucap Kakashi membuka percakapan, dia duduk berhadapan dengan Naruto.
"Menurut penjelasanmu tadi siang, kau mengetahui kan apa saja yang diperlukan untuk mengantisipasi kekalahan?" Shikamaru menambahkan dia berbaring di sisi lain sofa.
"Kita membutuhkan segalanya yang kita punya" Balas Naruto dengan raut serius yang jarang ditampilkannya.
Semua diam mendengarkan, membiarkan Naruto melanjutkan penjelasannya.
"Sasuke kau menyimpan mata Madara kan? Berikan itu pada Kakashi-sensei" Ucapan Naruto membuat semua mata terbelalak. Netra biru Naruto menatap lurus Sasuke.
"Satu lagi pengguna Sharingan akan sangat membantu disini, terlebih untuk melawan 10.000 Pasukan khusus Otsutsuki" Tambahnya.
"Mata Madara adalah Mangekyou abadi dan telah membangkitkan Rinnegan, Kapasitas cakra Rokudaime tidak akan mampu menggunakannya secara optimal" Jelas Sasuke dengan wajah datar. Dia sebenarnya sedikit tak rela menyerahkan mata Madara kepada Kakashi.
"Aku sudah mempunyai solusi untuk itu, aku sudah menghubungi seluruh Bijuu dari universe ini, mereka setuju untuk membantu, tapi mereka membutuhkan Jinchuriki, karena menerjunkan Bijuu tanpa Jinchuriki sama dengan menyerahkannya ketangan musuh" Naruto mengambil nafas dan mengalihkan pandangan menatap Kakashi.
"Ginshiki tadi siang membawa kendi dipunggungnya kan, itu adalah alat khusus Otsutsuki yang dapat menyerap Cakra Bijuu dengan cepat"
"Dalam kasus ini, Kyuubi atau Kurama akan bertarung bersama Kakashi-sensei, dia akan menyediakan cakra tak terbatas untuk menopang mata Madara" Lanjut Naruto.
Sasuke hanya mengangguk dan membuat segel dengan satu tangannya. Muncul sebuah botol bersama kepulan asap, botol itu berisi sepasang mata Madara yang mengapung dalam cairan berwarna hijau bening. Dengan berat hati Sasuke meletakkan botol berisi peninggalan leluhurnya itu keatas meja.
"Nenek, segera pasangkan mata itu ke Kakashi-sensei" Naruto berujar sambil menyandarkan punggungnya ke sofa.
"Eh, sekarang?" Kakashi bertanya dengan keterkejutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pride, Identity, and Freedom
FanfictionDunia Shinobi selalu dihadapkan dengan perang, para penjajah akan selalu datang. Sekali lagi, ada pihak yang menginginkan kehancuran dunia Shinobi. Apakah Sang Pahlawan akan kembali mempertahankan perdamaian?, meskipun dia telah kehilangan seluruh d...