Rizky baru saja keluar dari lokasi syuting, lelaki tampan itu segera menghampiri Edo, dia ingin cepat pulang dan merebahkan tubuhnya, rasanya tenaganya terkuras habis setelah seharian ini."Ky.."
Rizky menoleh, mengangkat alis bingung saat Edo berjalan kearahnya dengan wajah geli.
"Kita nggak bisa langsung pulang, Ky.. lo ada satu event lagi"
Rizky menatap datar asistennya itu, demi tuhan dia benar-benar lelah sekarang, lalu apa yang dia katakan tadi?!
Sedangkan Edo, lelaki itu mengusap tengkuknya, sedikit tidak enak dengan tatapan Rizky.
"Sorry Ky, gue lupa ngasih tau lo tadi pagi, tapi acaranya cuma sebentar kok, gak sampai satu jam"
Rizky mengusap wajahnya kasar, dia hanya ingin tidur, apakah sesulit itu?
"Gue capek Do, astagfirullah! Lo cancel dah ya. Gue benaran ngantuk banget"
"Sendirian lo dong yang gak dateng ntar"
Rizky menghentikan langkahnya yang hampir mencapai mobil, melirik ke arah Edo.
"Gue sendiri? berarti bukan gue doang yang dateng?"
Edo menangguk "Ada beberapa artis juga yang dateng"
"Emang siapa aja?"
"Ada Mischa, Yuki, Azof, Dude, Icha, Stefan, Cut,--"
"Cut? Cut siapa?"
"Cut Meyriska"
Rizky ber oh sambil mengangguk, Edo memicingkan mata melihat tingkah atasannya itu
"Lo kira emang Cut siapa?"
"Enggak ada, itu aja?"
Edo berdecih pelan, lalu menggeleng
"Masih ada, Hito, Sama--"
"Ck, yaudah ayok deh. Biar cepet pulang"
"Cut Syifa"
Perkataan Edo tidak sempat didengar Rizky, lelaki itu sudah duduk anteng di mobil sambil memejamkan matanya. Edo menggaruk keningnya, lelaki itu tidak sabar meihat reaksi Rizky nanti.
.....
Rizky menghela napas, lelaki itu bersandar pada jok mobil sambil memejamkan mata, variety show yang mengundangnya baru saja selesai, tidak lama, hanya saja waktu singkat itu benar-benar menguras hati dan pikiran Rizky sekarang.
Brak
Rizky menoleh ketika Edo memasuki mobil, lelaki itu menatap asistennya tajam, menghakiminya tanpa bersuara.
Edo menggaruk tengkuk salah tingkah, menghidupkan mesin mobil tanpa bertanya lebih lanjut.
Tok tok tok
Dua kepala itu menoleh ke arah Jendela, Rizky menahan napas saat mengetahui siapa yang mengetuk kaca jendela mobil, dengan pelan lelaki itu menurunkan kaca tersebut, menatap langsung wajah yang menjadi alasan utama terkurasnya hati dan pikiran Rizky malam ini.
"Maaf kak Rizky, kak Edo sebelumnya"
"Eh iya, Syif kenapa?" Edo segera bertanya alasan gadis manis itu mengetuk jendela mobil mereka ketika Rizky seperti tidak ada tanda untuk menjawabnya
"Ini tadi jacket kak Rizky ketinggalan, aa Rafi minta tolong buat kasih karna aku juga mau pulang sekarang" ujarnya.
"Makasih Syifa, maaf ya ngerepotin"
Syifa hanya mengangguk, gadis itu tersenyum kecil sambil menyerahkan jacket Rizky.
"Ya udah, kalau gitu aku duluan kak, assalamualaikum.."
"Iya, waalaikumussalam warahmatullah, hati-hati Syifa, sekali lagi makasih ya"
Rizky tidak melepas pandangannya ketika gadis itu berbalik, menjauh dari mobilnya menghampiri mobil milik kakak lelakinya. Hanya itu, interaksi mereka setelah bertahun-tahun lamanya, bahkan di sini Rizky tidak ikut membuka suara, dia hanya sibuk mendengarkan setiap perkataan yang keluar dari bibir gadis itu.
Rizky tidak mengalihkan matanya, pandangan lelaki itu tetap mengikuti bagaimana mobil itu melaju dengan teratur dan akhirnya hilang dari pandangannya, bahkan setelah itu, matanya tetap mengarah ke arah sana.
"Mmm, Ky.. hp lo bunyi dari tadi"
Rizky mengalihkan matanya ketika mendengar suara Edo, lekaki itu segera meraih ponselnya, lalu mengangkatnya dan berbicara sabentar dengan seseorang di seberang.
"Pulang sekarang Do"
Hanya itu perkataan Rizky setelah mengakhiri telponnya, lelaki itu kembali bersandar, memejamkan mata dan menghela napas pelan.
Pertemuan yang singkat tapi berhasil mengangkat semua kenangan yang Rizky simpan sendiri, menekan hatinya lalu kembali membuatnya tidak berdaya. Semuanya telah berbeda, ada hati yang harus Rizky jaga, dan gadis itu, Rizky berharap dia mendapatkan seseorang yang terbaik dalam hidupnya, seseorang yang akan berhasil menempati ruang yang mungkin pernah di tinggali Rizky.
Rizky tersenyum miris, dulu mereka begitu dekat, sangat dekat sampai Rizky tidak pernah bisa membayangkan mereka akan begitu terasa asing sekarang. Rizky mengaguminya, bahkan sampai sekarang, kekaguman itu terus bertambah setiap harinya, bagaimana gadis itu mempertahankan prinsipnya, bagaimana gadis itu tetap menjaga hatinya untuk seseorang yang nanti beruntung menemaninya di kursi pelaminan.
Rizky berharap dia bahagia, harapan tulus dari dalam hatinya, untuk seorang gadis yang dulu tak pernah luput dari doanya, untuk nama yang sampai sekarang bisa menggetarkan sesuatu dari sudut hatinya terdalam. Iya, untuk Cut Syifa.
END
Kalian kangen interaksi mereka ngga readersnim? Dulu mereka deket banget yaa? :( ini terinspirasi dari postingannya igsnya Syifa tadi malem, udah itu aja, see you readersnimm
Salam manis❤
Xoxo🐼
KAMU SEDANG MEMBACA
KYFA (Short) Story
Short StoryThis is KYFA (area) you can skip this fanfiction if you're not KFL, enjoy it..