BAB 3 - FILOSOFI KOPI

40 7 4
                                    

"Kau tahu bagian paling menyenangkan saat menikmati kopi?" - Nathanial Xaviero

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau tahu bagian paling menyenangkan saat menikmati kopi?" - Nathanial Xaviero

***

"IHHHH NATHANN GELII TAUUUU!!!" teriak seorang gadis yang saat ini tengah berusaha melepaskan diri dari kukungan kekasihnya yang sedari tadi terus menggelitiki perutnya menggunakan kemoceng.

"MAKANYA KISS DULUUUU," rengek Nath dengan suara manja.

"IHH BUNDA NITAAAAAA!! NATH MESUMIN ANGGUN NIHHHHHHHH!!" teriak gadis itu sambil berlari dan bersembunyi dibalik tubuh wanita paruh baya yang baru saja datang sambil membawa setoples cemilan.

"Astaga Nath! Udah ih, kasian Anggun nya tuh sampai lecek gitu kamu gelitikin," omel bunda Nita seraya merangkul Anggun yang kini tengah menjulurkan lidahnya ke arah Nath.

"Bela aja terus! sebenernya yang anak bunda itu Nath apa Anggun sihh?" sungut Nath sambil mencomot cemilan dari atas meja.

"Ya kamu lah, tapi kalo Anggun kan calon mantu kesayangan nya bunda," jawab bunda Nita sambil mengelus pucuk kepala Anggun dengan sayang.

"Ck tau ahh!" sungut Nath seraya berlalu menjauhi kedua wanita yang saat itu tengah menahan tawa melihat muka kusut Nath.

"EHHH NATH MAU KEMANA KAMU???!" teriak bunda Nita saat melihat Nath menyambar kunci motornya dari atas meja.

"CARI BUNDA SAMA PACAR BARU!!!" teriak Nath yang disusul oleh gelak tawa Bunda Nita dan Anggun.

"HAHAHAHHA Aduh! Nath kalo ngambek gemesin banget ya Bun!" seru Anggun sambil memegang perutnya yang sakit akibat menertawakan Nath.

Sementara itu, Nath yang masih berdiri di balik pintu berdecak sebal melihat kelakuan bunda dan kekasihnya.

"Untung sayang!" sungutnya sambil mengeluarkan motor sport nya dari garasi.

Sebenarnya Nath sengaja meninggalkan Anggun bersama bunda nya di rumah, karena saat ini ia ingin menghampiri sosok yang selama beberapa hari ini memenuhi pikirannya. Sosok pemilik mata teduh yang beberapa hari ini menatapnya dengan sorot terluka.

***

"Selamat sore! Selamat datang di Coffee Shop!" seru seorang gadis cantik dengan kemeja coklat yang terlihat sedang tersenyum ramah menyapa para pelanggan yang memasuki Coffee Shop tersebut.

Gadis itu adalah Fara. Sejak kecelakaan yang merenggut nyawa kedua orang tuanya beberapa tahun silam, Fara memutuskan untuk bekerja part time disalah satu Coffee Shop milik sahabat almarhumah ibunya, Buna Nita.

"Shhh Far! Tolong anterin pesanan ke meja nomer 5 dong. Gue mau ke toilet sebentar." ujar Mbak Tira sambil meringis memegang perutnya.

"Iya mbak, sekalian ganti shift ya, gue belom sempet makan siang soalnya, hehe" ujar Fara sambil cengengesan.

Salar de Tunupa (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang