"Jika ini mimpi, tolong biarkan aku tidur lebih lama lagi." - Farasya Sastrawita
***
Sepulang belajar bersama di rumah Ajeng, Fara memutuskan untuk berziarah ke makam kedua orangtuanya. Namun di perjalanan pulang ia tak sengaja berpapasan dengan Arthur yang terlihat sedang mendorong motornya. Mungkin mogok?
"Arthur?"
"Eh Fara! Habis dari mane lu jam segini masih pake seragam sekolah?" tanya Arthur.
"Habis belajar bareng di rumah Ajeng. Si merah mogok?" tanya Fara seraya menunjuk ke arah motor sport milik Arthur yang sering ia sebut si merah.
"Ho'oh, karatan dia kelamaan kaga boncengin lo," canda Arthur sambil menatap Fara menggoda.
"Lo sih, betah banget ngejomblo. Makanya, cari pacar gih! Lo kan lumayan cakep meskipun lebih cakepan Nath, hehehe" ujar Fara dengan mimik wajah mengejek.
"Sialan lo. Itu pujian atau ejekan!" gerutu Arthur seraya berhenti di salah satu bengkel terdekat.
"Tunggu bentar, gue anterin lo balik setelah motor gue beres," ujar Arthur menarik tangan Fara untuk duduk di salah satu kursi kecil di bengkel tersebut.
"Ya ampun Arthur lo tau banget deh kalo gue lagi bokek, hehe" heboh Fara dengan wajah sumringah.
"Manfaatin aja terus Far, mumpung gue belum ada gandengan. Ntar kalo gue udah punya gandengan, beuhh! lo lewat aja gue kagak bakal tegur," sombong Arthur dengan kaki terangkat ke atas paha.
"Anj*r sombong amat lu thur, pantesan jomblo," ejek Fara.
"Gapapa jomblo yang penting sombong,"
"Huh dasar jomblo karatan, ngeles aja tu mulut!" sarkas Fara tak mau kalah.
Setelah sesi ledek meledek antara Arthur dan Fara, yang berakhir dengan raut masam Arthur yang terlihat lucu. Arthur pun bergegas mengantar Fara pulang. Bukannya kenapa, terlalu lama berinteraksi dengan Fara lama-lama bisa membuat Arthur terkena mental, ternistakan terus bos! HAHAHAHA.
"Terimakasih bapak Arthur yang terhormat atas tumpangannya! Semoga bapak sel-"
"Bacot! Gue balik dulu, bye!" potong Arthur dengan wajah jengkel.
"HAHAHA! balik gih sono, eneg gue liat muke lo lama-lama," sarkas Fara mengompori Arthur.
"Wah makin berani ya lo sama gue, awas aja lo!" sungut Arthur seraya menjalankan motornya keluar dari pekarangan kost Fara. Sementara Fara masih terbahak-bahak menertawakan kejahilannya kepada Arthur. Arthur yang malang!
KAMU SEDANG MEMBACA
Salar de Tunupa (On Going)
Teen FictionSebuah kisah klise tentang mereka yang saling mencintai tanpa memutuskan untuk saling berkomitmen. Tentang mereka yang berusaha terikat atas nama cinta. Tentang mereka yang memilih berjalan atas nama takdir. Kisah rumit seorang Farasya Sastrawita. G...