Pagi ini ada yang beda dari suasana di rumah kediaman Sooyoung, tepat pukul 10 pagi Sooyoung yang dihari sekolah selalu bangun pagi dan gak pernah telat itupun baru aja bangun dihari liburnya ini. Sooyoung membuka matanya perlahan dan melihat ke arah jendela yang sudah tak gelap lagi. Ia pun bangun dan duduk sambil bersandar di kepala ranjangnya. Tangannya kemudian mulai mengambil ponselnya yang berada di nakas sebelah ranjang dan mengecek keadaan ponselnya yang ternyata kehabisan daya.
Setelah mengisi daya ponselnya ia langsung beranjak ke kamar mandi dan melakukan ritual paginya seperti biasa, walaupun libur Sooyoung tetep mandi, gak ada kata libur buat mandi. 15 menit telah usai dan sekarang ia melanjutkan skincare paginya dengan santai sampai akhirnya ia mendengar suara sang mamah yang memanggilnya kemudian mengetuk dan membuka pintu kamarnya.
"Suuy--- eh mamah kira masih tidur" ucap mamah yang tadinya hanya menyembulkan kepalanya kedalam kamar anak perempuannya.
mamah masuk dan duduk di ranjang sang anak dan mulai memperhatikan anak perempuannya yang sedang asik mengoleskan krim ke wajahnya. Sooyoung yang melihatnya pun jadi penasaran, mamahnya ini kenapa?
"ada apa sih mah? kok diem doang disitu?" tanya Sooyoung sambil membalikkan badannya menghadap ke arah sang mamah.
mamah pun tersenyum sambil melipat kedua tangannya di depan dadanya "anak mamah udah besar ya sekarang" ucapnya santai yang membuat Sooyoung menaikkan alisnya.
"ya masa mau kecil mulu mah?" ucapnya sambil tertawa hambar dan kembali menghadap ke cermin.
mamah pun berdiri dari duduknya dan berjalan mendekati Sooyoung kemudian berdiri di belakang Sooyoung sambil memegang kedua pundaknya. "Sooyoung kalo mau pacaran boleh, tapi jangan aneh-aneh dulu ya, gak baik mana masih SMA"
Sooyoung langsung menoleh ke arah sang mamah sambil menaikkan alisnya tajam "maksudnya?? kok tiba-tiba banget??!!"
"perasaan Sooyoung gak ada pacar-pacaran deh mah?" lanjutnya masih dengan nada syok dan sedikit sewot.
bisa-bisanya mamahnya bicara seperti itu? Sooyoung punya pengalaman pacaran aja gak ada, terus ini? udah di wanti-wanti buat gak aneh-aneh? Sooyoung bingung.
mamahnya kembali tersenyum sambil mengelus rambut Sooyoung yang masih setengah basah itu "iyaa kan sekarang belum pacaran, gak tau kalo entar, udah dandannya cepetan tuh udah di tunggu dibawah"
Sooyoung makin bingung, ia kemudian menarik tangan sang mamah "Suy gak ngerti deh mamah ngomong apaan, terus siapa yang dandan? perasaan ini cuma skincare deh mah, terus siapa yang dibawah? Suy gak ada janjian sama siapa-siapa deh?"
mamah terkekeh mendengar penjelasan panjang sang anak kemudian berjalan ke arah pintu, sebelum menutup pintu mamah menoleh lagi ke arah anaknya yang sedang duduk di depan cermin dengan wajah kebingungan "udaaah, kalo udah kelar turun aja dulu, biar tau siapa yang nyariin"
Sooyoung menghela nafasnya pelan kemudian berpikir siapa kira-kira yang datang kerumahnya tapi gak ngabarin? mana ini masih pagi? gabut banget emang kesini pagi-pagi di hari libur? Sooyoung pun turun untuk melihat siapa yang datang.
"akhirnya turun juga, tuh udah ditungguin" ucap mamah saat melihat anaknya baru aja sampai diruang tamu.
Sooyoung kaget bukan main, ngapain orang ini disini? bukannya semingguan lebih mereka gak pernah ngobrol lagi, terus sekarang? dia disini? sepagi ini?
"hai Suy" suara berat itu kembali menyapa telinga Sooyoung.
"eh, ha-i Jeno" sapa Sooyoung canggung dan masih berdiri ditempatnya.
"udah sini duduk temenin Jeno, mamah mau masak dulu" pamit mamah dan langsung pergi meninggalkan dua orang itu di ruang tamu.
Sooyoung berjalan pelan ke arah sofa di depan Jeno kemudian duduk dengan canggung. 5 menit tak bersuara Sooyoung pun berdehem pelan untuk mencairkan suasana. "ekhem, ada apa ya Jen pagi-pagi kesini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny | Lee Jeno
Fanfiction"Hmm kenapa banyak kebetulannya ya? Apart kakak kita, terus ternyata mereka juga temenan, terus sekarang rumah kita yang ternyata cuma beda blok" ucap Jeno. "Tuh kan Jen bener, jodoh kali kita hahaha" ucap Sooyoung sambil tertawa. Jeno yang tadinya...