Hari ini jam pelajaran olahraga, bisa dibilang jam kesukaan Sooyoung karena ia bisa dengan bebas main-main di lapangan, kelas yang menyenangkan pikirnya karena gak harus duduk di kelas untuk belajar materi.
Ya walaupun ia gak pintar-pintar banget dalam urusan olahraga, setidaknya ia bisa lah nguasain dasar-dasarnya. Ya gak bego-bego banget lah kalo olahraga. Dan hari ini jamnya badminton, Sooyoung udah seneng banget karena dari sekian banyak cabang olahraga menurutnya badminton yang paling ia bisa dan tentunya juga menyenangkan bukan? Berbekal raket dan bola badminton alias Shuttlecock alias cock alias lagi 'kok' permainan pun di mulai.
Sooyoung jadi teringat masa-masa sd sering banget main badminton berdua sama kakak keduanya di halaman depan rumah. Bayangin aja anak sd disuruh mainnya udah kayak profesional, Doyoung yang paham mah enak bisa jahilin adiknya terus, padahal keluar garis tapi Doyoung bilangnya masuk dan nambah point. Namanya Sooyoung gak terima ya ujungnya nangis dan ngadu ke mamah. Alhasil Doyoung malah kena omelan mamah.
"Kamutuh Doy coba biarin aja adeknya main kenapasih?" Omel mamah kepada Doyoung kecil.
Sooyoung tersenyum kecil mengingatnya. Kemudian kedua sahabatnya itu mendatangi Sooyoung yang sedari tadi sudah siap pemanasan.
"Suy! Kenapa lo? Senyum-senyum sendiri?" Ucap Lia.
"Iya ihh hihh ngeri, kerasukan ya lo??" Tambah Yeji.
Sooyoung memasang wajah sewot "mana ada gue kerasukan, cuma mengingat masalalu aja lucu makanya senyum, daripada gue ketawa? Disangka kerasukan beneran dong gue?" Jawab Sooyoung terkekeh sambil menaruh kedua tangannya di pinggang.
"Ayok semuanya kumpul kesini saya bikin angka di kertas nanti kalian bisa ambil satu-satu terus angkanya di cocokin ya yang dapat angka 1 kumpul sama yang dapat angka 1 juga, begitu seterusnya, paham?" Jelas guru olahraga pak Seungmin.
"Paham paakk!" Teriak semua murid kelas 11 IPS 2.
Semua murid maju satu persatu mengambil kertas kemudian membuka gulungannya untuk melihat siapa pasangan mereka. Setelah semuanya kelar maka akan di urut sesuai nomor urut, diberi waktu latihan 10 menit kemudian langsung mengambil nilai.
Sooyoung kebagian nomor 5 dan pasangannya kali ini adalah Renjun, sedangkan kedua sahabatnya itu beruntung karena mereka kedapatan satu tim di nomer 8. Kalo Haechan ia sepasang sama Hendery, bisa dibayangin bukannya ngambil nilai tapi malah ngambil perhatian satu lapangan karena mereka pasti ngelawak tuh berdua entar di lapangan.
¤
Kelas Jeno sekarang lagi belajar matematika, kelas IPA juga lumayan dekat dengan lapangan. Maka dari itu daritadi ia bisa mendengar teriakan dari lapangan. Sekilas ia melihat sahabatnya Renjun sedang bertanding melawan Haechan dan Hendery, pasangan Renjun lah yang daritadi menarik perhatian Jeno. Ya, Sooyoung.
Menurut Jeno, Sooyoung cukup lumayan dalam bermain badminton, terbukti dengan skor mereka yang sudah mendekati 21 itu. Jeno juga bisa lihat papan skor dari tempat duduknya ini. Jeno tersenyum tipis. 'Aneh, kenapa gue senyum-senyum gini?' Begitu batin Jeno saat ini. Kemudian ia memalingkan wajahnya ke arah papan tulis lagi.
¤
"Yaa, dengan berakhirnya permainan ini, Sooyoung dan Renjun saya kasih nilai sempurna di pelajaran kali ini, bagus kalian berdua, tepuk tangan semuanya" ucap pak Seungmin dengan semangat.
Sooyoung - Renjun memenangkan pertandingan ini melawan Haechan - Hendery. Setelah jam olahraga mereka langsung pergi ke kantin, karena kebetulan sehabis jam olahraga juga jam istirahat. Mereka mendudukkan diri di salah satu meja kemudian mulai memakan makanan mereka yang sudah mereka ambil dengan cara mengantri tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny | Lee Jeno
Fanfic"Hmm kenapa banyak kebetulannya ya? Apart kakak kita, terus ternyata mereka juga temenan, terus sekarang rumah kita yang ternyata cuma beda blok" ucap Jeno. "Tuh kan Jen bener, jodoh kali kita hahaha" ucap Sooyoung sambil tertawa. Jeno yang tadinya...