"Kim Sooyoung, silahkan maju kedepan"
Sooyoung berdiri dari duduknya kemudian berjalan ke arah podium yang berada di aula sekolahnya. Semua mata melihat ke arah Sooyoung. Siswi yang terkenal selalu juara entah di kelas maupun di mata sekolah.
Kepala sekolah memberikan sertifikat penghargaan kepada Sooyoung karena telah mendapatkan nilai sempurna di ujian kenaikan kelas 11. Seluruh siswa dan siswi bertepuk tangan meriah menyambut Sooyoung. Ada yang wajahnya berseri-seri ada juga yang wajahnya masam dan bahkan ada juga wajah yang membenci. Sooyoung hanya tersenyum sembari mengambil sertifikat penghargaan dari tangan kepala sekolahnya tersebut.
Kim Sooyoung, siswi yang sekarang udah sah menjadi anak kelas 11 di SMA 127. Anak ketiga dari tiga bersaudara, alias anak bungsu, alias maknae. Anak dari keluarga yang cukup berada, walaupun dari keluarga yang berada, Sooyoung gak pernah sama sekali sombong tentang statusnya ataupun mengumbar kehidupannya yang bisa aja 'sedikit mewah' di mata orang lain.
Sooyoung, siswi yang bisa dibilang pendiam, tapi tidak takut berpendapat dan selalu melakukan hal yang menurutnya benar. Tidak terlalu banyak memiliki teman, bukan karena tidak pandai bergaul, tapi karena tidak mau mendapat teman yang hanya melihat latar belakang keluarganya saja, alias 'kekayaan'. Walaupun satu kelasnya juga sudah tau dia dari keluarga berada tetap saja Sooyoung tidak memperdulikannya. Ia hanya ingin dan akan berteman dengan orang yang benar-benar tulus kepadanya.
¤
Libur panjang telah usai, sekarang waktunya kembali ke rutinitas menjadi seorang pelajar. Pagi ini Sooyoung sudah siap dengan seragam sekolahnya dan tas ranselnya kemudian keluar dari kamar untuk sarapan bersama kedua orang tuanya. Karena ia anak bungsu dan masih berstatus pelajar maka dari itu ia masih tinggal bersama kedua orang tuanya, beda halnya dengan kedua kakak laki-lakinya yang sudah tinggal di apartemen mereka masing-masing.
Kim Dohyun anak pertama di keluarga Kim umurnya 26 tahun, sekarang ia bekerja sebagai dokter spesialis ortopedi di salah satu rumah sakit ternama di Seoul. Memiliki karakter pendiam tapi bukan orang yang suka menyendiri, tegas dan bisa di andalkan. Biasanya kalau Sooyoung ada masalah serius mengenai pelajaran, ia tak sungkan untuk menelepon Dohyun untuk menanyakan pr yang sekiranya tak bisa ia pecahkan. Dan dengan senang hati Dohyun akan mengajari adik perempuannya itu, entah via telepon atau datang kerumah orang tuanya dengan membawa oleh-oleh jajanan untuk sang adik dan kedua orang tuanya di rumah.
Kim Doyoung, anak kedua di keluarga Kim umurnya 24 tahun, ia bekerja di perusahaan papahnya menjabat sebagai General Manajer disana. Doyoung orangnya agak sedikit lincah dari kakaknya, tapi jika dia marah dia akan diam seribu bahasa dan ajaibnya adik perempuannya lah yang bisa membuat dia berbicara kepadanya. Sama halnya seperti Dohyun, Doyoung juga bakal bantuin adik perempuannya kalau ada pelajaran yang tak Sooyoung mengerti ditambah lagi Sooyoung mengambil kelas IPS, dimana Doyoung sangat menguasai hal tersebut. Beda dengan kakaknya yang menghampiri Sooyoung kerumah, Doyoung lebih senang menyuruh adiknya mendatanginya di apartemennya.
Balik lagi ke sarapan keluarga Kim.
"Aku sudah selesai mah, pah" ucap Sooyoung setelah makanannya habis lalu pergi menuju westafel untuk menaruh piring dan mencucinya.
Sebenarnya Sooyoung sudah berkali-kali di bilangin mamahnya untuk langsung pergi saja ke sekolah, tidak usah repot mencuci piringnya, tapi bukan Sooyoung namanya kalau tidak melakukan semua hal sendiri, selagi masih bisa sendiri kenapa harus nyusahin orang lain? Begitu pikirnya.
"Sooyoung berangkat ya mah, pah" ucapnya kepada kedua orang tuanya sembari memeluk tubuh kedua orang yang ia sayang.
"Belajar yang bener ya anak cantik" ucap mamah sambil mengelus pelan rambut Sooyoung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny | Lee Jeno
Fanfiction"Hmm kenapa banyak kebetulannya ya? Apart kakak kita, terus ternyata mereka juga temenan, terus sekarang rumah kita yang ternyata cuma beda blok" ucap Jeno. "Tuh kan Jen bener, jodoh kali kita hahaha" ucap Sooyoung sambil tertawa. Jeno yang tadinya...