05

3.9K 656 108
                                    

Hari ini merupakan pengumuman ranking di sekolah. Ya, biasanya ranking seluruh siswa akan ditempel di mading utama sekolah dan semua siswa dapat melihatnya.

“Haechan-ah, bagaimana jika peringkatku tidak naik?”

“memangnya peringkatmu waktu itu berapa?”

“135 dari 140 siswa seangkatan kita” ucap renjun pelan

“astaga huang renjun kau serius?!”

“aku serius!” ucap renjun kesal

Mading utama tampak begitu sesak karena banya yang ingin melihat peringkat mereka, renjun berdoa agar setidaknya ia masuk 50 besar.

PERINGKAT KELAS 12

1. NA JAEMIN

2. LEE JENO

3. GISELLE

4. KARINA

5. NAKAMURA HINA


“Daebak!! Jaemin hyung peringkat 1 dari 150 siswa astaga!” pekik renjun

“dia benar-benar orang paling jenius diangkatannya” ucap haechan

   

Renjun dan Haechan segera mengecek peringkat mereka.

“peringkatku naik menjadi 37!” pekik haechan senang.

“renjun, kau baik-baik saja?” tanya haechan yang melihat renjun menatap mading sendu.

“eh? Aku baik baik saja” jawab renjun sambil tersenyum.

“aku yakin di ujian selanjutnya peringkatmu akan naik” ucap haechan sambil memegang bahu renjun.

“tentu saja hehe! Terimakasih chan.”

-00-

Bel istirahat berbunyi, dan dengan sigap haechan segera mengajak renjun kekantin.

“renjuniie, ayo ke kantin”

“kau duluan saja”

“ishh kau dari tadi murung terus, ayolah aku traktir dan jangan sedih. Aku yakin jaemin sunbae akan mengajakmu jalan jalan lain kali” ucap haechan.

“kau duluan saja chan, aku mau ke perpus”

“ish baiklah tapi ingat kau harus makan,  oke?”

“baik eomma” ucap renjun sambil tertawa karena melihat wajah kesal haechan.

“sekali lagi kau bilang aku eomma, ku potong bibirmu”

“hehe iya iya, ya sudah kalau begitu aku pergi ya! Daah!”

Renjun berjalan keluar kelas, ia tidak ke perpustakaan tapi ia pergi menuju rooftop sekolah yang sepi. Ia segera duduk sambil menikmati semilir angin yang menerpa wajah manisnya.

“peringkat 130 ya. Huh” gumam renjun lalu memeluk lututnya

“hiks...”

“hueee kenapa aku bodoh sekali hiks.... padahal aku sudah belajar hiks... tapi hasilnya tetap saja hiks... bagaimana ini hiks....”

Renjun menangis keras dan terisak kuat, ia benar benar sedih karena  tidak mendapat hasil yang sesuai. Seceria dan se-semangat apapun renjun, ia memiliki sisi rapuh yang tak pernah ia perlihatkan pada siapapun.

“jangan menangis”

Renjun mendongkak mendapati jaemin yang duduk disebelahnya sambil meminum susu kotak ditangannya.

“hyung”

Jaemin tersenyum lalu mengusap rambut renjun.

“jangan menyalahkan dirimu sendiri, padahal kau sudah cukup berusaha dengan keras dalam waktu singkat” ucap jaemin.

“tapi hyung, hasil itu adalah segalanya. Aku terlalu memaksakan diri hingga hasilnya tidak sebaik yang aku inginkan”

Aku melihat haechan yang datang sendirian ke kantin, biasanya dia akan datang bersama renjun. Karena penasaran akupun segera pergi mencari Renjun, pasti dia sangat sedih dengan hadil yang didapatnya apalagi dia sudah belajar dengan sangat keras hingga jatuh sakit.

Aku melihatnya berjalan menuju tangga dan akupun mengikutinya, ah dia menuju ke rooftop sekolah ternyata. Ku lihat dia duduk lalu memeluk lututnya sambil menangis, selalu seperti ini. Dia selalu berpura pura kuat didepan orang banya, padahal dia begitu rapuh.

Aku segera berjalan mendekatinya dan duduk disebelahnya

“jangan menangis”

Renjun mendongkak dan menatap ku dengan wajahnya yang memerah dan air mata. Uhh sangat menggemaskan tapi wajah sedihnya benar benar menggangguku.

“hyung”

Aku tersenyum lalu mengusap pelan rambutnya.

“jangan menyalahkan dirimu sendiri, padahal kau sudah cukup berusaha dengan keras dalam waktu singkat” 

“tapi hyung, hasil itu adalah segalanya. Aku terlalu memaksakan diri hingga hasilnya tidak sebaik yang aku inginkan” ucap renjun sambil mengerucutkan bibirnya

Ah melihat renjun yang lemah seperti ini membuatku menjadi semakin suka padanya dan sangat ingin melindunginya.

“jangan menyerah renjun, never give up! Percayalah kau pasti bisa, karena ini baru awal dan bukan akhir dari segalanya”

“terimakasih hyung”

“ini kedua kalinya aku melihatmu menangis. Dibanding menangis, kau lebih cocok tersenyum”

“maka dari itu, jangan menyerah injunii”

Lagi, wajahnya terkejut karena untuk kedua kalinya aku memeluk tubuh mungilnya.

“aku tau, mulai besok kau akan menemukan dirimu yang baru yang semakin kuat”

Dan siang itu adalah ciuman pertama kami.

Ya, aku mencium bibir merahnya.

Tbc

You're in love, right? | Jaemren (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang