"bacakan agenda hari" pinta Rendi pada sekertaris nya Lili.
" Pagi ini jam 10 ada metting dengan PT. Harum Prakasa"
" Baik. Berkas sudah siap semua?!" Memastikan Rendi.
" Sudah pak." Sahut sekertaris nya dengan sopan.
Metting kali ini bisa dibilang penentuan karena jika memang nanti tender ini ia menangkan maka untungnya akan sangat besar dan bagus untuk perkembangan bisnisnya.
Setelah metting selesai Rendi tak kembali ke kantor pikirannya tak bisa fokus beberapa kali ia mengumpat kesal. Karena sangat jarang ia bisa ditolak oleh tekan bisnisnya. Kerja sama dengan rekan bisnisnya dari PT. Harum Prakasa tidak berlajan lancar dan ia harus menerima kenyataan bahwa mereka menolak untuk kerja sama.
Dengan raut wajah yang masih merah padam, dengan dasi yang sudah ia longgarkan dan kemeja yang sudah ia tekuk sampai siku tak beraturan, dan jaz yang hanya ditenteng ditangan kiri nya, rambut yang sudah acak-acakan.
"Kok sudah pulang mas?" Heran sang istri yang melihat kedatangannya.
Tanpa menjawab pertanyaan sang istri Rendi melempar jaz nya ke sofa ruang keluarga lalu naik keruang kerjanya.
Alya yang melihat tak biasanya suaminya seperti itu, bahkan baru pertama kali ia melihat suaminya mode marah seperti sekarang. Mungkin, suaminya butuh waktu untuk sediri. Dia biarkan suaminya dengan ketegangan dan kemarahannya yang entah karena apa di ruang kerjanya.
Waktu terus berjalan sudah dua jam suaminya tak kunjung datang dan entah tadi sudah sempat makan siang atau belum. Dengan penuh ketenangan. Alya memberikan Alea dari gendongannya kepada baby sister, lalu bergegas kedapur untuk membuatkan minum dan makanan suaminya sekaligus mengantarkan nya keruang kerjanya.
"Mas, boleh aku masuk?!" Izin Alya.
Tak ada jawaban dari dalam, namun nekat Alya masuk ketika tahu ruangan itu tidak dikunci. Karena sekarang ia semakin khawatir dengan suaminya.
Langkahnya pelan, setalah melihat suaminya yang masih bersandar di kursi sofa dengan memejamkan matanya, ia menaruh makanan dan minuman yang dibawa di meja ruang kerjanya. Lalu menghampiri sang suami, ikut duduk disampingnya, dan
"Mas..."
Tiba-tiba Rendi menarik tubuh Alya dalam dekapannya. Memeluknya dengan sangat erat. Alya pun membalas pelukannya dan mengelus-elus punggung suaminya, seakan memberikan kekuatan bahwa dia tidak sendiri.
" Mas..."" Biarkan lah seperti ini. Aku sangat nyaman dan tenang. " Pinta suaminya yang hanya di anggukkan oleh istrinya seakan tahu apa yang diinginkan suaminya itu.
Setelah merasa cukup, Rendi melepas pelukan nya.
"Maukah mas berbagi denganku?""Apakah kamu tidak keberatan? Tugasmu adalah mengurus rumah. Mengurus anak-anak, Masalah pekerjaan biarlah aku yang ..."
" Oh jadi begitu, harus ada rahasia-rahasia an sekarang.?"
"Sayang, kamu disini saat ini pun sudah membuatku lebih dari cukup. Ini Masalah pekerjaan sayang"
" Baiklah. Kalau mau tetap rahasia-rahasia an. Kalau memang ini Masalah kerjaan kenapa harus dibawa sampai di rumah? Kan yah dirumah jadi tahu kalau ada masalah, kalau sudah begini,,, yang merasa ikut terbebani siapa? Yang menjadi penasaran siapa?" CeCar istrinya dengan kecerewetannya yang menggemaskan Dimata suaminya.
" Ia maaf,, kalau aku ..."
" Maaf?! Tidak ada yang salah kok minta maaf?" Potong Alya dengan wajah datarnya. Suaminya hanya memandangnya dengan penuh cinta.
"Ya sudah deh, mas pasti belum makan kan? Nich aku dah bawaain makanan dan minumannya. Makanlah" pinta Alya.
"Aku enggak mau makan, maunya disuapin aja."
Manja Rendi. Alya berdecak."Kayak anak kecil saja." Ucapnya walaupun tanpa penolakan. Alya mengambil kan dan menyuapi suaminya itu sampai dengan tandas satu piring. Setidaknya suaminya tidak dengan mode marah nya. Hati Alya sudah tenang.
" Baik. Sudah selesai." Kata Alya dengan memberaskan peralatan bekas makan suaminya dan ingin bangkit membawanya ke dapur, namun belum sempat ia bawah suaminya itu sudah terlebih dulu menarik pinggang istrinya sehingga ada dalam dekapan tubuh kekarnya.
"Trimksih" bisiknya lirih didekat telinga istrinya yang membuat seketika Alya meremang.
Salah satu sikap inilah yang di sukai oleh Rendi. Istrinya ini benar-benar membuatnya tergila-gila. Dengan semua yang ia punya, dan cara nya menenangkan dirinya, serta mengambil hati anak-anak nya.
Rendi bukan tipe yang suka dirumah sebelum kenal dengan Alya. Apalagi dengan masalah yang dihadapinya kali ini. Sebenarnya bukan kali pertama ia gagal, dan kegagalannya biasanya ia habiskan dengan ke clup malam. Mabuk dan main perempuan. Karena istri pertama dan keduanya seakan tak mau tahu tentang dirinya. Yang mereka tahu adalah suaminya ada dan mendapat kan uang darinya. Tiap hari hanya ad shopping, arisan sosialita dan lain -lain. Tak pernah perduli seperti apa dan sepacek apa ia bekerja tiap harinya. Bahkan untuk pelayanan simple seperti mengambilkan kemeja yang akan dipakainya kekantor tiap harinya pun harus asisten rumah tangga yang menyiapkan.
Maka ia punyabpemikiran bahwa wanita sama saja, hanya boneka pendamping. Dimana ada uang ia bisa pakai boneka itu. Sangat mudah baginya mendapatkan wanita yang ia inginkan, dari kalangan manapun, artis,model, sexi, bohai, dan berbagai macam , bahkan ada yang terang-terangan menawarkan diri kepadanya. Hanya ini mencicipi tubuh atletis milik nya. Makanya tak jarang iapun sering membawa gonta-ganti perempuan kerumahnya. Yang membuat jengah istri-istri nya. Sampai akhirny kedua istrinya melakukan hal yang sama. Sama-sam minta dicerai karena tidak kuat dengan kebiasaannya itu.
Berbeda dengan Alya Kusuma. Perempuan ketiga yang ia nikahi walau masih secara siri.
Tepat dua bulan setelah ia bercerai dengan istri keduanya. Seorang model yang sedang naik daun. Demi mencapai mimpinya ia rela meninggalkan keluarga dan memilih karir, juga karena hampir frustasi dengan kelakuan suaminya yang bisa mesum dimana saja bahkan dihadapannya.
Acara seminar Entrepreneur bisnis di Bogor. Rendi diminta menjadi pembicara karena ia saat itu menjadi pengusaha yang sukses dan bisnis man yang tak hanya menjalankan satu bisnis. Multy bisnis atau dalam dunia bisnis dikenal Corporation. Dari properti,kuliner dan perhotelan.
Untuk hobinya yang bergonta-ganti pasangan itu sangat tidak tabu di dunia bisnis apa lagi sekelas Rendi. Sangat hal biasa. Yang penting banyak uang.*~~ JANGA LUPA FOLLOW SEBELUM BACA YA, LALU VOTE. ~~*
KAMU SEDANG MEMBACA
Duren(Duda Keren)&Alya
General FictionAlya Kusuma, seorang janda ber anak satu. Perempuan sederhana, bersahaja, keibuan dan mempunyai aura yang meneduhkan. Menikah dengan Rendi Rahardian Wijaya duren(duda keren) beranak dua. Lelaki playboy yang sering bergonta-ganti pasangan walau sudah...