Guru

246 28 3
                                    

Setelah berbincang beberapa lama dengan Tifa, aku berjalan kembali menuju ke Rumahku dan menaruh semua barang-barang ku, ya walaupun barang bawaan ku tidak terlalu banyak, tapi ini membutuhkan waktu yang lebih lama dari yang aku perkirakan.

Saat malam aku ingin mencoba untuk memasak sesuatu dan saat aku di dapur aku mendengar ada orang yang memasuki rumah.

"Aku pulang" itu ternyata Tifa.

"Selamat pulang, apakah kau ingin makan?"aku mengajaknya makan bersama denganku.

"Dengan senang hati"balasnya dengan tersenyum

Ah sangat menenangkan, terima kasih Dewa telah mengirim malaikat ke bumi. Setelah makan malam bersama tidak terjadi apa-apa lagi hari ini.

.......

Keesokannya aku mencoba mendatangi sekolah Kuoh, setelahnya sampai di sana aku terkejut dengan banyaknya energi yang ter akumulasi, ada 2 titik akumulasi di sekolah ini, di dalam sekolah dan didalam gedung sekolah lama.

Aku akan langsung masuk ke sekolah dan dan menjadi guru. Sebenarnya kemarin aku sudah melamar menjadi guru kemarin dan langsung diterima, karena Kakek memberikan sertifikat guru ku di dunia sebelumnya dan karena aku lulusan dari Eropa jadi aku langsung diterima.

"Kyaa....Siapa itu? Orang baru? Guru baru?"kenapa gadis itu berteriak apakah disini sudah biasa meneriaki orang baru

"Tampan nya, bisakah aku menjadi pacarnya?" Mendapatkan Pujian rasanya menyen-maksudku berlebihan.

"Sial Kita kemasukan Ikkemen lagi, mati saja kau Ikkemen" murid laki-laki jangan mengutukku.

Sesaat aku masuk ke sekolah itu aku melihat ada wanita dengan energi Iblis sedang menjaga gerbang, dia memiliki rambut hitam bergaya bob dan berkacamata dengan tatapan yang dingin, Jika aku menebak harusnya dia adalah Ketua Dewan Siswa (Osis). 

Aku tahu jika dia Iblis karena aku bertemu salah satu dengan Iblis saat aku berumur 10 tahun, Dia mengatakan bahwa dia adalah raja Iblis tetapi aku lupa namanya siapa.

Lalu aku mendekatinya untuk menanyakan letak ruangan Pak KepSek. 

"Permisi,Bisakah kau menunjukan dimana ruang Kepala Sekolah?"

Lalu dia melihatku seperti meng scan tubuhku.

"Tentu, pasti kau adalah guru baru tersebut. Kepsek sudah memberi tahu diriku" Oh dia sudah mengetahuinya.

"Aku cukup terkejut bahwa guru yang datang ternyata sangat muda"lanjutnya

"Aku sering dibilang begitu. Omong-omong Namaku Rey Oruko"

"Ah maafkan saya, nama saya adalah Souna Sitori Ketua Osis Sekolah ini, Saya kelas 3"

"Ahaha kau tidak perlu terlalu formal denganku, lagi pula umur kita tidak terlalu jauh" aku tertawa kecil melihat tingkah sopannya.

"A...aku tidak bisa melakukan nya lagipula anda adalah seorang guru. Murid seharusnya berkata sopan kepada guru" Imut sekali tingkahnya

"Tidak apa, kau memiliki ijinku lagipula kau adalah teman pertamaku di sekolah ini" yah aku beralasan seperti ini sebenarnya agar lebih dekat dengannya lagi pula dia salah satu iblis disini

"Ba..Baiklah Oruko-sensei" dia menjawab dengan ragu.

"Panggil aku Rey-sensei saja jika di sekolah jika diluar kau bisa menghilangkan sensei-nya" aku sedikit menggodanya

"Baik Rey-sensei" wah tidak terduga dia langsung menerima usulanku. Tidak terasa kita sudah didepan ruang kepsek

"Rey-sensei kita sudah sampai"

Sovereign Of Divine Beast In Demon And Dragon Realm (DxD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang