࿂ 02

5.4K 779 166
                                    

Empat pasang mata, tiga orang yang sama menatap (y/n) yang duduk didepan meja. Sepotong besar daging ayam asap tersaji didepan (y/n).

Tangan (y/n) gemetar mencengkram erat yukata yang dia kenakan. Kedatangan seseorang berambut putih dengan corak merah  membuat (y/n) mengingat kembali siapa pembunuh takdirnya.

"Gadis itu yang membunuh Hayate!"

Batinnya terus menjerit ingin menancapkan kuku-kuku tajamnya kewajah mulus perempuan yang menggenakan pakaian biksu itu.

Potongan tubuh manusia menjadi makan malam kedua Sukuna itu. (Y/n) sedikit menelan ludah menyadari Uraume lah yang juga membuat makan malam yang ada didepannya. Secara tidak langsung dia memakan masakan psikopat.

Tangan (y/n) menyuir daging ayam dan memakannya pelan. Sedikit meringis karena daging ayam itu tidak dibumbui sedikitpun, tapi masih lebih mending dari pada kelaparan sementara tubuhnya disetubuhi Sukuna.

Pikiran (y/n) berkecamuk, dia terus memikirkan cara agar bisa kabur dari ketiga kutukan itu.

(Y/n) menyadari sebuah tangan terulur kearahnya. Sukuna masa depan terlihat menatapnya datar, menunggu (y/n) menyambut uluran tangannya.

(Y/n) mau tidak mau menerima uluran tangan Sukuna. Membiarkan pria itu membawanya berjalan keluar dari kuil.

Keduanya berhenti di padang bunga rumput yang terlihat segar dimalam hari. Sukuna duduk menyender disebuah batang pohon dan menarik tubuh (y/n) hingga jatuh ke pangkuannya.

Pria itu memejamkan mata dan meletakkan dagunya ke bahu (y/n), seolah mencari kenyamanan di sana.

Dengkuran halus terdengar ditelinga (y/n). Suara pijakan terdengar dari arah tadi, di sana Sukuna masa lalu berdiri berkacak pinggang mengamati dirinya dari masa depan yang terlihat menikmati bahu seorang manusia dan bermanja-manja.

"Etto..." (y/n) merasa canggung ditatap menyelidik oleh keempat mata Sukuna masa lalu.

Diam-diam Sukuna mulai mengerti kenapa dirinya dimasa depan bisa jatuh ke pelukan sang manusia. Ada aura aneh lembut yang menguar dari tubuh muda itu.

Aura yang memanggil makhluk-makhluk sepertinya untuk datang bermanja-manja walau hanya sekedar elusan.

Gadis itu...

.
.
.

Sukuna dari masa depan mengeratkan pelukannya diperut (y/n) yang tertidur pulas. Wajah perempuan itu tersinar kuning lembut arunika. Sukuna tersenyum tipis dan mengendus pelan leher (y/n).

Endusan pelan itu mengundang rasa geli yang membuat (y/n) mengerjap pelan dan terbangun dari tidur nyenyaknya. Lehernya terasa basah oleh jilatan dari lidah Sukuna.

(Y/n) sedikit melenguh menyadari tangan nakal Sukuna menyibak yukata bagian dadanya.

Tangan (y/n) dengan sigap menghentikan gerakan Sukuna agar tidak menyentuhnya lebih dari itu. Dia tidak enak dipandangi oleh Sukuna masa lalu dan Uraume yang berdiri di samping makhluk itu.

Sukuna masa depan berdiri dengan tangan memeluk perut (y/n). Membawanya di samping pinggang dan berjalan ke depan Sukuna masa lalu dan Uraume.

"Apa?" tanyanya datar.

Sukuna masa lalu hanya memiringkan kepalanya, "kau terlihat sangat nyenyak tidur di bahu pelacurmu."

Sukuna masa depan terkekeh, "ya, lalu?"

"Tidak ada apa-apa," tangan Sukuna masa lalu bergerak menyentuh puncak kepala (y/n).

Sukuna masa depan memundurkan tubuhnya dengan membawa (y/n) di pelukannya. "Jangan coba-coba menyentuhnya." peringat Sukuna masa depan.

Sukuna masa lalu hanya menghela nafas dan berjalan diikuti Uraume yang bingung ingin ikut Sukuna masa lalu atau masa depan.

"Ikuti tuan mu yang dari masa ini," ujar Sukuna masa depan.

Uraume menundukkan kepalanya dan berjalan mengekor Sukuna masa lalu. (Y/n) mengeram kecil merasa keram diperutnya.

"Ugh! Tolong lepaskan aku," kata (y/n) melirih pelan.

Sukuna masa lalu melepaskan (y/n) ketanah, perempuan itu berdiri dan membersihkan ujung yukatanya yang kotor karena tanah.

Sukuna meraih tangan (y/n). Menautkan jemarinya selang-seling dijari lentik (y/n). (Y/n) sedikit berlari kecil mengikuti langkah kaki Sukuna yang panjang.

Telinganya menangkap suara lirih kecil yang membuatnya hanyut dalam kebingungan.

"Jangan menjauh dariku... Kau milikku."

.
.
.

.
.
.

.
.
.

.
.
.

T
B
C

.
.
.

.
.
.

.
.
.

San: yeu si abah mulai kelihatan bucinnya 🌚👌🏻

.
.
.

.
.
.

.
.
.

See you next chapter 🏃🏻‍♀💨💨💨

25 April 2021

☑   ⃟ ⃟ ⃟   Timeless (Ryomen Sukuna X Readers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang