࿂ 05

4K 644 127
                                    

Ehem, karena san bingung nulisnya jadi gini aja:
Ryomen: untuk Sukuna masa lalu
Sukuna: untuk yang dari masa depan biar gak pusing juga kalian bacanya :'')

.
.
.

.
.
.

Play:

War Of Hearts (Acoustic Version)

By

Ruelle

.
.
.

Keheningan tercipta didalam kuil itu. Sesekali Uraume menatap kedua tuannya datar. Tuan-tuannya itu sangat tempramen dan mudah bosan. Uraume menyayangkan beberapa bagian kuil yang porak poranda.

"Kau bilang apa tadi?! Bocah sialan!" Pekikan Ryomen terdengar menggelegar keras.

"Aku bilang kau lemah! Kau bahkan belum mengumpulkan tubuh orang-orang dengan energi kutukan besar. Tak berguna."

Gigi Ryomen bergemeletuk keras. Keempat tangannya siap mencabik-cabik dirinya yang dari masa depan itu sekarang juga.

Pertengkaran keduanya diawali oleh Sukuna yang mengejek Ryomen lemah. Sukuna terus-terusan mengejek bak anak kecil hanya untuk memancing pertengkaran diantara keduanya.

Uraume terlihat mengintip dibalik pohon. Menatap kedua tuannya yang mengeluarkan aura mengerikan.

"Tuan," panggil Uraume pelan.

Keduanya menatap Uraume yang menyembunyikan tubuhnya, bingung.

"Sudah malam, saya ingin tidur."

.
.
.

Pagi terlihat sedikit berat bagi (y/n) lantaran beberapa pelayan terlihat mondar mandir menyiapkan pakaian dan air mandi untuknya yang hanya seorang tamu.

(Y/n) menunduk menatap kimono merah dengan selendang hitam. Khas warna Sukuna sekali.

(Y/n) menggeleng pelan menghapus pemikirannya dan berhenti mengusap permukaan halus kimono. Perempuan itu berdiri dan menanggalkan kimono milik Sukuna yang dia kenakan.

Kaki (y/n) melangkah masuk kedalam bak air dan meminta para pelayan keluar agar dia bisa menikmati waktunya sendirian.

Manik (e/c) (y/n) menatap kelopak bunga mawar yang mengapung dipermukaan air. Tangannya mengambil dan menciumi aroma manis yang menguar disana.

Suara berisik dari luar tempat dia berendam terdengar cukup keras. Pintu terbuka dan menampakkan Soichiro yang melenggang masuk ke dalam.

"Tidak sopan masuk kedalam tempat mandi sementara ada orang yang sedang menggunakannya." ucap (y/n) datar setelah terkejut dengan kedatangan Soichiro.

Soichiro mengabaikan ucapan (y/n) dan memilih duduk diatas kursi kecil. Manik birunya tajam menatap mata (y/n), "Ryomen Sukuna menghancurkan setengah hutan terlarang."

"..."

(Y/n) diam menunggu laki-laki itu melanjutkan ucapannya. Jari-jarinya merayap meremas dan mengepal kuat. Detak jantung (y/n) meningkat, mengingatkannya pada masa lalu. Sama seperti dulu Sukuna menatapnya tajam.

Hembusan nafas (y/n) memberat dan itu disadari oleh Soichiro. Laki-laki itu mengerjapkan matanya pelan mendapati apa yang dilihat oleh matanya.

Tangan Soichiro terulur tapi langsung ditepis kuat oleh (y/n). (Y/n) mencoba menenangkan dirinya meski terengah-engah.

☑   ⃟ ⃟ ⃟   Timeless (Ryomen Sukuna X Readers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang