Parent's Work (1)

822 83 0
                                    

Saat masih dipuncak karirnya sebagai member dari girlgroup Blackpink, kegiatan pagi hari Jennie dihabiskan dengan mempersiapkan diri sebelum memulai jadwalnya yang sudah tertata rapi atau hanya melanjutkan tidur ketika tidak memiliki jadwal.

Semua hal itu berubah sejak 15 tahun lalu ketika dia memutuskan untuk menikah dan membangun keluarga kecilnya jauh dari tatapan publik.

Wanita yang menjadi pemeran utama cerita ini membuka matanya ketika mendengar suara alarm berbunyi.

Hal pertama yang dia lihat adalah wajah lelap sang suami yang tampak lelah karena kemarin malam berusaha membantu anak lelaki mereka mengerjakan tugas sekolahnya yang mengharuskan si pria itu kembali mempelajari hal yang sudah lama dia tinggalkan.

Jennie memberikan kecupan di kening sang pria sebelum bergerak menuju kamar mandi untuk bersiap memulai harinya.

Jam menunjukkan pukul enam pagi ketika Jennie memasuki dapur dan menimbang akan memasak apa untuk sarapan mereka kali ini.

Wanita itu memutuskan untuk membuat pancake dan smoothie untuk hari ini. Saat dia sedang sibuk dengan masakannya, suara langkah kaki yang terseret malas terdengar memasuki dapur.

Dia tersenyum kecil dan mematikan kompor sebelum berjalan menuju kursi makan.

"Good morning, darling. Did you sleep well?"

Jennie membawa anak itu dalam pelukannya dan gadis itu membalas pelukan sang ibu dengan semakin menenggelamkan kepalanya keperut rata sang ibu.

"Good morning too, mummy." Ella membalas sang ibu dengan suara serak khas bangun tidur.

"Wake up, Ella." Jennie melepaskan pelukan mereka dan merapikan rambut gadis remajanya yang berantakan.

"Can I have a strawberry smoothie for breakfast, mummy?"

Jennie hanya mengangguk sambil berlalu untuk melanjutkan pekerjaannya dan membiarkan Ella berusaha mengumpulkan kesadarannya.

"Could you help mummy to wake your brother and daddy up, darling?"

Ella mengangguk mendengar permintaan sang ibu dan segera menuju kamar sang ayah untuk melakukan perkataan sang ibu.

Ella mendekat ke ranjang dan mendapati sang adik juga ikut terlelap bersama sang ayah dan bahkan Taeyong memeluk erat anak lelakinya.

"Daddy, wake up."

Dia menepuk pelan lengan sang ayah untuk membangunkannya, tapi tidak membuahkan hasil.

"Daddy, wake up." Kali ini Ella berteriak di telinga sang ayah dan membuat Taeyong langsung terlonjak bangun. Bahkan David, sang adik, juga turut bangun mendengar teriakan sang kakak.

"Ella, tidak baik berteriak ditelinga daddy."

Ella hanya mendengus pelan mendengar ceramah sang ayah, tetapi tetap melakukan kebiasaanya setiap pagi.

"Good morning daddy. I love you." Ella memeluk Taeyong erat dan mengecup pipi kanan sang ayah.

Taeyong yang mendapat perlakuan manis dari anak gadis sulungnya itu membalas pelukan tak kalah erat dan menghujami wajah Ella dengan ciuman yang membuat gadis 12 tahun itu tertawa geli.

David yang tidak ingin terlupakan segera ikut serta dan menghujami wajah sang ayah dengan ciuman. Anak lelaki itu tidak akan pernah mau kalah dari kakaknya.

Suara tawa ketiga orang itu membuat Jennie yang baru saja membangunkan anak bungsunya, berdiam di depan pintu dan tersenyum dengan hangat.

Dia tidak pernah membayangkan dalam hidupnya akan ada hal kecil seperti ini yang membuat dadanya terasa hangat.

Our Daily Life 👨‍👩‍👧‍👦💚🖤❤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang