Whie I Die #B

8 6 3
                                    

“Eden! Bisakah kamu bantu Eomma membeli beberapa keperluan, sayang?”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


“Eden! Bisakah kamu bantu Eomma membeli beberapa keperluan, sayang?”

Aku menghela napas pelan saat mendengar Eomma berteriak dari lantai bawah. Dengan malas aku berjalan dengan lunglai ke lantai bawah dan mendapatai Danny sedang membantu Eomma bersih-bersih. Aku mendengus keras membuat Danny berbalik dan tersenyum padaku.
Saat langkahku sudah di hadapan mereka. Aku mlirik Danny kesal.

“Kenapa kau selalu ada di rumahku?”

“Karena aku adalah anak kesayangan Eomma!” jawabnya dengan senyum mengejek.

Eomma adalah bahasa korea yang artinya ibu. Sejak ia berteman dengan Danny. Danny selalu memanggil Eommaku dengan sebutan itu dan tentu saja Eomma sangat tidak keberatan memiliki satu anak laki-laki tambahan. Dulu saat umur 9 tahun aku pernah menjambak rambut Danny karena kesal dengan Danny yang merebut perhatian Eomma dariku. Dan yang paling menyebalkan adalah ketika Eomma membela Danny seolah dia adah anak kandungnya. Aku mogok bicara kepada keluargaku dan Danny selama 2 minggu. Alhasil Danny selalu mengolokku jika ada kesempatan.
Eomma menyelaku saat aku ingin membalas ucapan Danny dengan kesal. Eomma tersenyum lembut kepadaku seraya menyodorkan kertas berisi list apa saja yang harus kubeli.

“Danny bisa antarkan Eden?” tanyanya seraya melirik Danny yang sedang mencomot Pancake kimchi.

Danny tentu saja tidak bisa menolak Eomma atau gelar anak kesayangannya akan dicabut begitu saja jika membantah. Aku memutar bola mata malas saat melihat Danny mengangguk.

“Aku bisa kesana memakai sepeda Oppa, kok. Aku tidak akan teresesat jika itu yang Eomma pikirkan,” selaku seraya membuka lemari es dan mencari yogurt kesukaanku.

“Yang dibeli cukup banyak. Tidak mungkin kau membawanya hanya dengan sepedah, sayang.” Aku memberengut saat akan menyuapkan satu sendok yogurt kemulut. Lengan Danny merangkul pundakku dan tersenyum lebar ke arah Eomma. Sungguh aku ingin sekali mencakar muka Danny.

“Tenang, Eomma, aku pasti akan mengantar Eden dengan selamat.” Aku hanya mendengus melepaskan rangkulan Danny dengan malas. Lalu kulangkahkan kakiku ke arah kamarku. Aku berniat mengganti bajuku. Karena tidak mungkin aku pergi menggunakan baju oversize dan hotpans. Danny dan keluargaku lumayan protektif dengan apa yang kupakai.

Aku sibuk memilih tomat mana yang terlihat segar ketika aku mendengar laki-laki di belakangku --------Danny--menghela napas untuk kesekian kalinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku sibuk memilih tomat mana yang terlihat segar ketika aku mendengar laki-laki di belakangku --------Danny--menghela napas untuk kesekian kalinya. Aku masih fokus, tak peduli dengan Danny yang menggerutu pegal karena sudah lama berdiri.

“Bee, apakah kamu sudah memilih? Lagipula semua tomat tak ada bedanya, semuanya berwarna merah.” Aku hanya menggeram sambil melirik kesal.

“Kalau begitu aku harus membeli tomat busuk saja. Toh warnanya sama-sama merah, kan?”Kudengar Danny mendekus keras.

Kuputuskan untuk memilih tomat yang ada di tanganku. Aku mendengar Danny mengumpat karena aku memiih tomat yang sudah kupegang selama 20 menit.

Really, Bee?! Kau membuang waktu 20 menit hanya untuk itu?!” aku melirik sekilas seraya berjalan ke arah kasir.

Aku mengingat-ingat lagi dan menbaca list belanjaan yang Eommaku buat takut ada sesuatu yang kulewatkan. Disaat kami mengantre dan aku sibuk bercerita tentang Joan dan kucingnya. Aku tak mendapat sahutan dari Danny dan saat aku mendongak untuk memarahinya. Aku melhatnya dengan mata kepalaku sendiri, bahwa mata Danny berbinar dengan mulut menganga seolah terpesona dengan sesuatu yang ia lihat. Aku mengerutkan dahi lalu melihat ke arah pandangan Danny.

Yang kutau aku menyesal menyetujui Eomma yang menyuruh Danny mengantarkanku kesini. Aku tersenyum miris dan benar-benar mengakui bahwa perempuan itu memang sudah membuat Dannyku jatuh.

(534 words)Senin, 2 Agustus 2021

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(534 words)
Senin, 2 Agustus 2021

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 02, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HEATHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang