Scare?

chenle°2

Libur sekolah hari ini, chenle dan ketiga temannya memutuskan untuk pergi ke museum.

Mereka sangat bersemangat karena kebetulan di museum tersebut baru saja didatangkan beberapa lukisan abad pertengahan yang mulai dipajangkan sejak kemarin.

Ketiga teman chenle atau yang biasa disapa jisung, sungchan, dan shotaro itu sudah asik untuk mengamati lukisan dan nampaknya sudah benar benar sibuk sendiri.

Sementara chenle hanya mengekor di belakang ketiga temannya itu.

Chenle sendiri bukan orang yang paham seni, itu karena chenle yang memang tidak bisa menilai unsur estetika dari sebuah lukisan.

Namun, ada satu lukisan aneh yang menarik perhatian Chenle untuk memandanginya sebentar.

Lukisan tersebut kira kira seukuran cermin rias, bingkainya putih mengkilat.

Yang membuat lukisan tersebut aneh menurut chenle adalah, karena lukisan tersebut hanya lukisan hitam legam tanpa gambar apapun.

Nampaknya siapapun pelukisnya, dia hanya mencelupkan kanvasnya ke cat hitam saja.

Lamat lamat chenle memandangi lukisan tersebut, hingga ia memicingkan mata dan mendapati tulisan kecil di tengah lukisan hitam itu.

Tulisan itu sangat kecil namun apabila dirimu mendekat dan memicingkan matamu fokus, kau bisa membaca tulisan didalam lukisan itu.

MENJAUHLAH DAN DIRIMU AKAN MENEMUKAN SUATU HAL YANG MENARIK!

Chenle menangkap tulisan tersebut dan mengernyitkan dahi untuk membacanya.

'menjauh? Berarti mundur?'pikir chenle.

Karena penasaran, ia pun mundur beberapa langkah dari tempatnya berdiri.

Namun yang chenle lihat tetap sama, hanya layar hitam legam dengan tulisan itu.

MENJAUHLAH DAN DIRIMU AKAN MENEMUKAN SUATU HAL YANG MENARIK!

Karena rasa penasarannya masih ada, chenle mundur lagi sampai punggungnya menyentuh tepian dinding yang ada di seberang lukisan tersebut.

Namun semuanya tak ada yang berubah.

Lukisan itu masih sama, lukisan hitam legam dengan sebuah tulisan yang menyuruh chenle menjauh dari lukisan itu.

Detik berikutnya, chenle mendengar suara ketiga temannya, jisung, sungchan, dan shotaro berteriak.

Kenapa mereka berteriak?