01

548 48 1
                                    


Angin musim panas terasa hangat menyapu wajah seorang Oikawa Toru. Ditengah rutinitas paginya ia menemukan sosok bersurai hitam kesayangannya.

"Selamat pagi, Iwa-chan~"Dengan penuh semangat dan suara yang lantang sosok bersurai coklat itu menghampiri temannya. Yang tak lain dan tak bukan adalah Iwaizumi Hajime.

"Oh,Selamat pagi!"jawab Iwaizumi sembari menatap sosok yang baru saja memanggilnya.

"Apa yang kau lakukan?"tanya Iwaizumi.

"Iwa-chan, serius, kau itu bodoh sekali, sudah jelas 'kan aku sedang lari pagi,"jawab Oikawa.

"MAKANYA KUTANYA, KENAPA TIDAK LANJUT LARI?"kata Iwaizumi kesal.

"Aku tidak mendengarmu mengatakan itu,"kata Oikawa.

"HAAAH?!!!" Dengan sangat kesal ia menatap Oikawa.

"Tidak, tidak, tidak, aku hanya bercanda,"kata Oikawa.

"Hey Iwa-chan,"panggil Oikawa.

" Hah, apa?" Iwaizumi menjawab dengan nada khasnya yang tak ingin meladeni Oikawa.

Oikawa menghembuskan nafasnya. Tak menjawab. Langkahnya terhenti. Matanya menatap langit yang cerah. Sunyi menghampiri keduanya.

"Oi!"

Melihat tingkah Oikawa yang terkesan aneh itu, Iwaizumi hanya bingung. Terlihat perlahan Oikawa membuka mulutnya, dan seakan mengatakan sesuatu. Iwaizumi tak paham dan sama sekali tidak tahu apa yang dikatakan Oikawa. Namun dimatanya sosok didepannya yang sedang memandang langit musim panas itu terlihat tak seperti biasanya.

"Oikawa!"panggil Iwaizumi.

"Oh, maaf,"senyum tipis terukir diwajahnya sembari mengusap bagian belakang kepalanya.

"Ah, aku lapar, mau mampir ke tempat biasa?"tanya Oikawa.

"Ah,"

"Hey, Iwa-chan, Apa yang kau lakukan selama 5 tahun ini?"tanya Oikawa.

"Tidak banyak, dan bukan hal yang menarik,"jawabnya.

"Kau tahu, aku berhenti bermain voli sejak 1 bulan yang lalu,"kata Oikawa.

"Oh iya, cedera bukan?"kata Iwaizumi.

"Kau harus lebih berhati-hati, Shittykawa,"sambungnya.

"Apa-apaan itu? Kau mengkhawatirkanku?"tanya Oikawa.

"Berisik,"bantahnya.

Oikawa Toru. Seorang atlet bola voli naturalisasi, di Tim San Juan Argentina. Belum lama ini beredar kabar ia mengalami cedera parah pada lengan bagian kanannya, Penyebabnya tidak dipublikasikan, dan ia memutuskan untuk berhenti sejenak bermain voli. Lalu ia kembali ke Jepang, semata-mata untuk berkunjung ke tanah kelahiran dan liburan dalam masa pemulihannya. Begitulah yang dikabarkan. Ia tiba di Jepang 3 hari yang lalu.

Hari itu berlalu sekejap bagi Iwaizumi. Tak ingat kapan matahari mulai terbenam. Dalam tidurnya yang damai, ponsel Iwaizumi bordering. Setengah membuka matanya dan meraih ponsel yang terletak disampingnya. Tanpa melihat nama sang penelepon ia langsung mengangkat panggilan itu.

"IWA-CHAAAANNN!!!!"

Tak diragukan lagi sosok yang mengganggunya pagi buta tak lain dan tak bukan adalah Oikawa. Suara lantangnya seakan merobek gendang telinga Iwaizumi. Seketika ia tak lagi menginginkan tidur.

"Oi, Shittykawa ada apa?"tanya Iwaizumi panik.

"I...Iwaa-chaaan~"kali ini suaranya terdengar parau disisipi isakan.

If the World Ends TomorrowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang