02

298 40 2
                                    


Matahari yang semakin memuncak. Jam dinding yang tiap detiknya berdetak. Suhu ruangan yang semakin meningkat. Hal itu cukup membuat tidur seorang yang dijuliki "Great King" oleh Hinata Shoyou itu tidak nyaman. Ia menghela nafas sebelum akhirnya membuka matanya. Lalu ia bangkit dan duduk sejenak. Kemudian ia berjalan menuju ke dapur. Ia mendapati sebuah roti sandwich dan segelas susu sudah siap di meja makannya. Ia tersenyum tipis. Mengambil selembar kertas yang terselip dibawah gelas berisi susu kemudian bibirnya mulai mengeja kata demi kata.

"Nanti setelah pulang kerja akan kubelikan cemilan,"

Begitulah yang tertulis. Oikawa kembali tersenyum dan mengambil sandwich yang sudah disiapkan untuknya. Memakannya perlahan sembari berjalan ke kamarnya. Ia mengambil tasnya yang tergantung di salah satu sudut ruangan itu. Ia mengambil beberapa lembar kertas. Ia memandanginya selama beberapa saat. Ia menghela nafas, sebelum akhirnya memasukan kembali kertas tersebut kedalam tasnya.

Lalu tiba-tiba ponselnya berdering memecah kesunyian di tempat itu.

"Geh!"

Oikawa lantas kembali ke ruang tamu, mendapati ponselnya yang masih berdering. Ia menatap layar ponselnya. Sebuah panggilan dari salah satu temannya Hanamaki.

"Oya, maki?"kata Oikawa

"Ah, Oikawa, sejak kapan kau ada di jepang? Kau bahkan tidak mengabariku,"kata Hanamaki.

"Ahahaha, maaf, aku tiba di jepang 4 hari yang lalu, kemarin aku sudah bertemu Iwa-chan,"kata Oikawa sambil tertawa.

"Oh, bagaimana keadaanmu?"tanya Hanamaki.

"Oh, sudah lebih baik,"jawabnya.

"Oii!! Oikawa setidaknya kabari kalau kau sudah dijepang!"seseorang terdengar meneriaki Oikawa lewat panggilan itu.

"Oh, Matsun kah?"tanya Oikawa.

"Ah, maaf Matsun, aku lupa,"kata Oikawa.

"Berapa sih umurmu?"kata Matsun.

"Ahahahhaa,"

"Hei, Matsun, bagaimana rasanya maki?"kata Oikawa.

"Kau tau, rasanya seperti marshmellow, fuwa suwa~"bisik Matsun.

Mereka masih berbicara selama beberapa saat sebelum akhirnya kedua belah pihak mengakhirinya.

Hari ini berlalu begitu lama. Setidaknya begituah yang dirasakan Oikawa. Akhirnya matahari tenggelam. Malam semakin larut. Dan tiba-tiba terdengar suara seseorang membuka pintu. Tanpa piker panjang, Oikawa bergegas menghampiri siapapun yang masuk kedalam rumahnya itu.

"Iwaaaa-chaaaaaaaannnn!"teriaknya sembari melompat kearah Iwaizumi.

Mereka terjatuh bersamaan. Terdengar Oikawa sedikit tertawa. Dan itu agaknya membuat iwaizumi sedikit kesal.

"Woi, minggir, Shittykawa!!"kata Iwaizumi kesal.

"Ehe~"Oikawa tertawa seakan tanpa dosa.

Lalu keduanya bangkit. Dan berjalan keruang tamu. Terlihat televisi yang menyala, buku yang berserakan, dan tak luput sosok Oikawa dengan senyum lebarnya duduk dengan santai.

"What the f*ck, Oikawa?!!"umpat iwaizumi kesal.

"Oh tadi aku sedang membaca majalah dan manga, tapi ketika mau kubereskan tangan kananku terasa sakit, jadi tolong bereskan ya,"kata Oikawa dengan senyumnya yang tak lepas dari wajahnya.

Ingin rasanya Iwaizumi memukulnya, saat itu juga. Namun tak bisa. Lalu ia meletakan kantong plastic yang dibawanya di pengkuan Oikawa dan membereskan ruangan itu.

If the World Ends TomorrowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang