Sekembalinya Jeonghan dari masa istirahatnya di rumah, ia merasa Jisoo dan rekan-rekannya bersikap berbeda.
Mungkin ini hanya khayalannya, tapi mereka seperti sedang menutupi sesuatu. Barulah ketika ia mendapati Seungcheol yang mendadak mengambil cuti dari pekerjaannya, ia sedikit memahami situasinya. Ia yakin Jisoo ada hubungannya dengan hal itu. Ia menunggu hingga dua hari sampai Seungcheol mulai bekerja lagi. Dan benar saja, wajah pria itu masih menyisakan bekas-bekas keunguan yang mengindikasikan telah terjadi kekerasan.
"Seungcheol, ada apa dengan wajahmu? Siapa yang melakukan ini?" Tanyanya dengan nada dan ekspresi khawatir, mengusap pelan memar di wajah Seungcheol.
"Aku tidak apa-apa... Tidak usah cemas."
"Itu tidak menjawab pertanyaanku."
Seungcheol terdiam sejenak sambil memandang sang omega ragu-ragu.
"Hong Jisoo."
Jeonghan terhenyak. Ia sudah menduga, tapi mendengarnya langsung dari mulut Seungcheol tetap mengejutkannya. No, shock was an understatement.
"Kenapa... apa yang kau lakukan sampai dia memukulimu begini?"
Seungcheol menghela napas panjang.
"Malam itu aku sedang makan malam dengan sepupuku di kedai odeng pinggir jalan. Satu perempuan dan satu laki-laki. Tapi kurasa Tuan Jisoo salah paham dan menganggap sepupu perempuanku itu kekasihku. Dia tiba-tiba saja muncul dari mobilnya dan... melakukan ini," Jelasnya, lalu menunjuk ke wajahnya, "kau tahu, aku tidak mungkin mampu melawannya."
Jeonghan tersenyum getir.
"Seungcheol, maafkan aku... Karena aku kau jadi begini..." Katanya lirih.
"Dia juga memintaku untuk menjauhimu. Dia mengancam akan melakukan sesuatu yang lebih buruk kalau aku tidak mematuhinya..."
Mata Jeonghan membelalak lagi, "A-apa..."
Ia tahu ini adalah bagian dari risiko pekerjaan yang dipilihnya. Dalam situasi apa pun, mengikuti perintah Jisoo adalah yang terpenting. Ia tidak diperbolehkan membangkang. Tapi... apa Jisoo juga berhak mengatur hatinya? Ia jadi teringat lagi apa yang Jisoo katakan tempo hari.
"Bagaimana denganku?"
"Sebentar lagi aku dan Sojeong akan bercerai."
"Aku serius padamu. Kau bisa mempertimbangkannya."
Berkali-kali Jeonghan memikirkan tawaran itu. Ia takut Jisoo berkata demikian hanya karena sudah terbiasa dengan kehadirannya sejak mereka masih kecil dan menyalahartikan kenyamanan tersebut sebagai ketertarikan. Ia tidak ingin menghakimi Jisoo untuk perasaannya, tapi ia tidak tahu apakah Jisoo memang serius. Sebenarnya ia pun bukannya tak memiliki perasaan lain pada bosnya itu.
Jauh sebelum menyukai Hansol, ia sudah lebih dulu jatuh dalam pesona Jisoo.
Mereka tumbuh bersama; bersekolah di sekolah yang sama dan menghabiskan sebagian besar waktu bersama. Ketika remaja dan setelah mengalami heat pertamanya, Jeonghan mulai melihat Jisoo dari sudut pandang lain. Tapi ia tahu tempatnya, sebagai pengawal dan sebagai omega. Apalagi setelah tahu bahwa Jisoo akan dinikahkan dengan Sojeong, ia perlahan menghilangkan perasaan itu.
Kemudian saat ia bertemu Seungcheol, hatinya kembali merasakan debaran yang sama setelah sekian lama. Ia sendiri sempat menolak mengakuinya. Kini, ia telah sampai pada titik dimana ia ingin bisa menjalani kehidupan yang lebih aman -- terbebas dari perasaan terancam 24/7 -- jika mereka tinggal bersama kelak. Hal sederhana yang tidak akan bisa ia rasakan jika ia menjadi pasangan Jisoo, yang merupakan Ketua Black Dragon selanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miles From Normal - Jihan
FanfictionHong Jisoo sang penerus keluarga mafia dan pengawalnya yang bernama Yoon Jeonghan. Apakah Jeonghan yang bebal bisa menyadari perasaan Jisoo padanya, atau ia akan bertekuk lutut pada Choi Seungcheol yang tiba-tiba muncul di kehidupannya? Yoon Jeongha...