Prolog

114 19 14
                                    

Alam semesta yang luas ini, dihiasi oleh banyak planet dengan kehidupan makhluknya masing-masing.

Dan tentunya ada hukum yang tak dapat dilanggar oleh mereka yang berada di alam semesta ini. Bisa dibilang seperti hukum alam.

'Yang terkuat akan berkuasa Yang lemah akan ditindas'

Menjadi yang terkuat adalah prioritas utama seluruh makhluk di alam semesta ini. Lakukan apa pun agar mendapat kekuatan lebih. Bukan hanya untuk menyerang, tapi juga untuk bertahan hidup.

Namun, sekuat apapun suatu planet, pasti akan ada penantang. Perang tak akan dapat dihindari. Perang dan terus berperang. Tumpah darah menjadi suatu hal yang biasa. Menang atau kalah. Makan atau dimakan. Hidup atau Mati. Hanya itu pilihan hidup mereka saat ini.

Setelah terjadi banyak peperangan selama beratus-ratus tahun diantara makhluk-makhluk alam semesta, akhirnya terdapat 2 bangsa yang memiliki kekuatan dan pertahanan tertinggi. 2 bangsa itu adalah bangsa Wereberus dan bangsa Specties.

Mengetahui bahwa mereka memiliki kemampuan yang setara, Specties menyatakan perang pada Wereberus.

Wereberus-Specties War I.

Peperangan pertama ini dimenangkan oleh bangsa Specties dengan serangan kejutan. Bangsa Wereberus mendapat kerugian besar karena Raja dan Jendral besar mereka tewas di medan perang.

Belum merasa puas, Specties kembali menyatakan perang beberapa tahun setelah perang pertama.

Wereberus-Specties War II akan segera dimulai.   

- - -

- -

-

"Hillard! kau akan membuang Hogan ke planet lain?! Kau gila!" Bentak seorang prajurit wanita tingkat B pada suaminya yang tengah menggendong anak kecil berumur 2 tahun sembari menyiapkan kapsul luar angkasa berukuran kecil.

"Aku tidak membuangnya Jessie, justru aku menyelamatkannya!"

Jessie sang istri terus menarik seragam berpangkat jendral milik suaminya itu.

Hillard selesai dengan urusannya lalu menggenggam tangan istrinya dan berkata, "Jessie, kau tahu bangsa Specties akan datang untuk mengambil alih planet Demon dalam beberapa hari lagi. Kau seorang prajurit yang wajib ikut perang nantinya, aku seorang Jendral yang akan berdiri dibelakang raja untuk memimpin pasukan, lalu siapa yang akan bersama Hogan untuk menjaganya saat peperangan berlangsung? Tempat pengungsian juga tidak akan aman, aku yakin itu", Hillard berusaha meyakinkan Jessie yang masih terisak,

"Percayalah padaku, aku yakin dia akan baik-baik saja. Hogan punya daya tempur yang tinggi, dia pasti akan menjadi Wereberus yang kuat nantinya".

'DUK DUK DUK'

Hillard dan Jessie menoleh bersamaaan melihat buah hati mereka yang tampak kebingungan sembari mengetuk-ngetuk kaca kapsul dari dalam. Hogan tak dapat mendengar percakapan orangtuanya di luar sana, Ia hanya ingin bertanya, 'Kenapa aku disini?'

Sebagai seorang ibu, hati Jessie tersayat-sayat melihat anaknya sekarang, tapi terbesit pemandangan yang lebih menyeramkan jika anaknya mati di medan perang.

Jessi menarik napas panjang, memantapkan hatinya lalu kembali menatap Hillard, "Jika memang hanya ini yang terbaik, maka lakukan, tapi aku ingin Hogan dikirim ke planet Bumi, kudengar sudah tak ada peperangan besar disana, planet itu juga sudah menyatakan untuk tak pernah berperang lagi. Aku yakin Bumi planet yang aman".

Hillard mengangguk, mengiyakan dan mulai mengoperasikan kapsul untuk mengatur tujuannya. Planet Bumi.

Di dalam kapsul, Hogan menempelkan kedua telapak tangannya ke kaca dan dari luar Jessie serta Hillard juga menempelkan sebelah telapak tangan mereka ke kaca kapsul. Sebelah telapak tangan Hillard berada didepan tangan kanan Hogan, sedangkan sebelah telapak tangan Jessie berada didepan tangan kiri Hogan.

"Hogan, kamu pasti akan kembali pada pelukan Bunda, kan? Berjanjilah pada Bunda, ya", Jessie berbicara dari luar, Hogan dapat membaca gerak mulut bundanya. Ia mulai menangis, matanya terasa berat. Ia tahu bahwa dirinya harus pergi.

Tangan mereka terlihat saling berhadapan, hanya saja dinding kaca memberi sedikit jarak diantara mereka. Perpisahan semakin lengkap saat terdengar hitungan mundur dari kapsul luar angkasa yang disusul dengan melesatnya kapsul menuju bumi.

Air mata Jessie semakin deras, Ia jatuh dalam pelukan Hillard.

"Hogan, tumbulah menjadi Wereberus yang kuat dan kembalilah ke planet Demon sebagai pahlawan Bangsa Wereberus. Jika Ayah tak bisa menaklukkan bangsa Specties kali ini, maka Ayah yakin kaulah yang akan menaklukkan Bangsa Specties begitu juga dengan bangsa-bangsa kuat lainnya".

× The Bloody Fangs ×

To Be Continue, Thank's for reading

Don't Forget to Vote & Comment!

The Bloody FangsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang