Part 6

8 3 2
                                    

Malam hari di istana kerajaan Maliagnos

Ruang makan yang begitu mewah. Dinding dilapisi dengan berlian cushion cut, chandelier yang terbuat dari red beryl dan seluruh alat makan hasil dari ekstrak antara serendibite dengan perak.

Di meja makan, 2 keluarga telah duduk di kursi masing-masing. Keluarga kerajaan Maliagnos dan keluarga Kolonel Louis.

Acara makan malam ini bertujuan untuk mempererat hubungan antar 2 keluarga ini. Tentu karena Liam dan Hayan akan bertunangan.

Appetizer kali ini adalah shrimp scampi dengan pasta. Memilih pasta sebagai hidangan pembuka adalah pilihan yang tepat, karena banyak yang suka dan juga cocok dengan pasta.

Semua menikmati hidangan pembuka, mereka juga saling berbincang satu sama lain. Namun, Hayan tetap diam dan terus menatap hidangannya. Sedangkan Liam berusaha tetap tersenyum selama makan malam ini berlangsung.

Tiba saatnya untuk menikmati main course atau menu utama. Beef steak dengan black pepper. Steak dihidangkan dengan hot plate, membuat steak tetap terjaga panasnya. Tekstur daging yang lembut saat dipotong dan juicy saat disantap, membuat tak satupun yang dapat membenci hidangan ini.

Perbincangan terlihat menyenangkan, tapi Liam tentu merasa lelah karena harus terus mengenakan topengnya. Hayan juga tak banyak bicara.

Liam dan Hayan benar-benar tidak ingin bertunangan, tapi apa yang bisa mereka lakukan? Tak ada. Liam tak dapat menolak karena Ia adalah tentara berpangkat jendral. Dalam sumpah tentara, Ia harus mengikuti apapun keputusan sang Raja. Bisa-bisa Ia dicap sebagai pengkhianat jika melanggar sumpahnya.

"Jendral Liam, bagaimana dengan planet stalta?" Edward menatap ke arah Liam, Liam mengangguk,

"Planet Stalta tak ingin bekerja sama jadi kami memutuskan untuk mengambil alih secara paksa"

"Sudah?"

"Tentu rajaku, kami dapat menguasai planet Stalta dalam kurang dari 48 jam. Kami akan serahkan pada pihak kerajaan untuk tindakan selanjutnya"

"Planet itu, seberapa berharganya?"

"Saya sudah melihatnya sendiri jadi, saya dapat mamastikan betapa bagusnya planet Stalta. Banyak sumber daya alam yang dapat kita gunakan nantinya dan untuk para tawanan bisa kita jadikan tenaga tambahan jika memang diperlukan"

"Kau suka planet itu?"

Liam terdiam dengan pertanyaan yang diajukan raja padanya, "Jika kau suka, ambillah dan jadilah pemimpin baru di planet itu. Aku memang berencana untuk memberi pemimpin pada planet-planet yang telah kita kuasai. Anggap saja itu sebagai hadiah ku pada tunangan putri ku"

Liam semakin tertekan, tapi Ia tetap mengangguk. Hayan tahu Liam tengah kebingungan, Ia hanya bisa menggigit bibirnya dalam diam.

Mereka tak ingin hubungan ini!

× The Bloody Fangs ×

Acara makan malam diakhiri dengan dessert. Double chocolate mousse dome cake.

Keluarga kolonel Louis telah pergi dari kerajaan, Hayan segera masuk ke kamarnya tanpa mengatakan apapun pada orangtuanya.

Hayan menangis di kamarnya, menumpahkan semua buliran air mata yang Ia tahan selama makan malam. Ia kesal karena tak dapat melakukan apapun. Ia ingin bilang secara jujur saat makan malam tadi, tapi menurutnya itu akan membuat nama baik kerajaan memburuk.

Mengetahui putrinya yang tiba-tiba pergi, Gine sang Ratu mencari putrinya.

'TOK TOK TOK'

Gine mengetuk pelan pintu kamar putrinya. Karena tak ada yang menjawab Ia membuka pintu, Gine terkejut melihat putrinya tengah tertunduk menangis.

The Bloody FangsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang