3 tahun kemudian di planet Bumi...
"Kepala anak ini bocor!!!" ucap seorang wanita yang tengah memberi pertolongan pertama pada balita yang sebelumnya terkapar lemah di bibir pantai.
"Kumohon jangan mati..."
Teriknya matahari tak menghalangi orang-orang untuk berkerumun mengelilingi wanita itu, ada yang membantu menghubungi pihak rumah sakit ada juga yang sibuk mengambil foto untuk kepentingan pribadi.
Butuh 5 menit untuk ambulan sampai ke pantai. Balita itu langsung dibawa ke rumah sakit terdekat dengan wanita tadi sebagai pendamping sekaligus saksi. Sesampainya, si balita segera dipindahkan ke ruang operasi.
Pintu ruang operasi telah tertutup, lampu indikator menyala tanda operasi sedang berlangsung. Wanita yang ikut bersama balita itu menyatukan tangannya yang penuh darah berdoa atas keselamatan si balita.
Wanita itu bernama Bella, Ia adalah pemilik restoran besar di Magin Barat. Rencananya, hari ini Bella akan hangout bersama dengan teman semasa kuliah, tapi Ia justru menemukan balita sekarat di bibir pantai dan akhirnya Ia memutuskan untuk menolong balita itu terlebih dahulu.
Bella memutuskan untuk pergi ke toilet sebentar untuk membersihkan dirinya, sekedar mencuci tangan dan baju yang terkena darah. Setelah selesai, Bella kembali ke depan ruang operasi lalu mengirim pesan pada teman-temannya bahwa Ia tak akan datang.
2 jam berlalu
Lampu indikator padam tanda operasi telah usai.
"Nyonya?" Dokter bedah utama keluar dari ruang operasi melangkah mendekati Bella, Bella sontak berdiri dan menyiapkan hatinya atas apa saja yang nantinya akan dikatakan sang Dokter mengenai balita yang masih berada di ruang operasi.
"Bisa ikut saya ke kantor sebentar, Nyonya? Ada yang perlu saya sampaikan", Bella mengangguk, "Lewat sini, Nyonya", Dokter berjalan terlebih dahulu Bella mengikuti.
Ruangan didominasi dengan cat berwarna putih tulang dilengkapi dengan semerbak aroma khas dari rumah sakit.
Sang Dokter telah duduk di kursinya, "Silakan duduk, Nyonya", Bella segera duduk dikursi yang terletak didepan Dokter.
"Sebelumnya, tolong isi formulir adminstrasi ini", Dokter menyerahkan selembar kertas berukuran A4. Nama lengakap, tempat tanggal lahir, pekerjaan, dan lain-lain. Selesai mengisi formulir, Bella mengembalikan pada Dokter. "Jadi, Nyonya... Bella?", Dokter mengonfirmasi nama wanita yang duduk di depannnya, Bella mengangguk.
"Saya akan coba jelaskan dengan mudah. Balita ini telah mengalami benturan yang cukup keras dan itu mengakibatkan gegar otak yang serius. Menurut analisis kami, Ia mendapat benturan ini saat terombang-ambing dilaut lalu terbentur oleh terumbu karang atau sesuatu yang keras di laut. Kemungkinan besar Ia akan mengalami amnesia, kerusakannya permanen atau tidak kami masih butuh waktu untuk mengetahuinya", Dokter berhenti sejenak, sorot matanya terlihat kebingungan sambil melihat-lihat data yang tercetak di kertas-kertas.
"Jujur saja, ada yang aneh dengan balita ini", kalimat itu membuat Bella sedikit menaikkan kedua alisnya.
'Aneh?'
"Sistem tubuh anak ini seperti telah berfungsi selama kurang lebih 5 tahun, tapi bentuk fisiknya seperti anak berusia 1 tahun", Bella hanya diam, Ia masih berusaha mencerna kalimat Dokter, "Simpelnya seperti ini, anak ini telah hidup selama 5 tahun, tapi tubuhnya berkembang cukup lama. Bisa dibilang Ia awet muda".
Dokter menyerahkan foto X-Ray balita itu, dari ujung kepala hingga ujung kaki, "Dan coba anda lihat ini", Dokter menunjuk foto X-Ray bagian gigi, "Normalnya, manusia memiliki 2 pasang taring, 1 pasang di rahang atas 1 lagi di rahang bawah, tapi anak ini punya 2 pasang taring di bagian rahang atas dan 1 pasang taring di bagian bawah. Di sebelah gigi kelinci anak ini masing-masing terdapat 2 buah taring ",
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bloody Fangs
Fantasyx WEREBERUS x Suatu makhluk yang memiliki wujud serupa dengan manusia, hanya saja memiliki 3 pasang taring runcing pada mulutnya, sayap yang besar, dan kekuatan yang jauh lebih kuat dibandingkan manusia. Mereka tinggal di sebuah planet bernama Plane...