part 5

5 0 0
                                    

"WEH dari tadi,disini ada orang lho, malah asik sendiri sahabatnya di lupain. Eh btw aku boleh dong minta nomer kakak ini juga?" Ucap Risa tiba tiba membuat aku hampir jantungan eh gak ding, membuat aku terkejut, oh iya disini kan ada Risa juga gimana aku bisa lupa sih sama sahabat sendiri.

"Ih kamu ris ngagetin aja" ucapku

"Kamu asik ngombrol sendiri Sampek lupa kalau disini masih ada sahabat cantikmu ini" ucapnya dengan wajah cemberut. Sejak kapan Risa jadi pede gila gini?

"Eh iya..... Iya gak lupa kok cuma tadi itu kita  lagi bicara serius jadinya gitu deh, hehehe"

"Sahabat sendiri aja lupa gara gara ada orang yang baru dikenal" goda Risa sambil menyenggol lenganku

"Apaan sih ris! Diem ah" bisikku sambil mendelik ke arahnya sedang kak Rozi hanya tersenyum mendengar perdebatan kami

"Eh jadi gimana nih boleh gak aku minta nomernya"

"Yee....... Kamu ini"

"Kenapa Qiy kok kamu yang sewot sih kan aku mintanya ke kak Alfa, ya kan kak gak papa dong? Iya kan?" Tanyanya pada kak Rozi. Memang kak Rozi tuh biasanya di panggil Alfa tapi entah kenapa aku lebih suka memanggilnya Rozi.

"Iya gak papa kok, minta aja ke Qiyyah nanti"

"Tuh kan Qiyyah apa aku bilang kak Alfa gak keberatan kok" ucapnya sambil tersenyum mengejek. Ih dasar Risa

"Ih kamu mah malu maluin aku aja" Jawabku sambil mencubit lengannya, dia mengaduh kesakitan

"Ih apaan sih Qiy, gak malu maluin tau tapi seharusnya kamu itu bersyukur karena telah mempunyai sahabat kayak aku" sahutnya dengan begitu percaya dirinya

"Iya aku bersyukur kok karena Allah telah memberikan aku sahabat yang PD nya selangit kayak kamu"

"Ih..... Kamu!!!" Ucap Risa kesal, sementara kak Rozi hanya tersenyum melihat kelakuan kami berdua. Ah kan jadi malu, Risa sih nih.

"Yaudah aku duluan ya?. Eh tunggu tapi kalian bawa kendaraan kan?" Tanya kak rozi tiba tiba setelah lama memperhatikan aku dan Risa yang sedang bercanda

"Eh iya bawa kok kak, kalok kakak mau balik dulu balik aja" jawabku "Eh iya, jangan lupa kenalin aku ke adik kakak ya" lanjutku

"Iya tenang aja nanti kalok udah mau ketemu, aku hubungin kamu"

"Iya kak makasih"

"Yaudah aku balik dulu ya Qiy, Ris. Assalamualaikum" pamitnya lalu melenggang pergi. Ternyata dia orang nya gak dingin dingin amat ya

"Waalaikumsalam.........Kalau ada yang ngucapin salam itu dijawab bulan malah diliatin orangnya zina lho Qiy" Goda Risa

"Udah ah Ris ayo kita pulang juga udah sore lho" aku berusaha mengubah topik pembicaraan kami

"Iya deh iya" jawab Risa, kami pun segera menuju mobil Risa karena memang aku tak tau mengendarai mobil, jadilah aku selalu nebeng ke Risa

"Emang kamu beneran mau mulai menghafal Qiy" tanya Risa setelah kami berada di dalam mobil

"Insyaallah Ris doain aja" jawabku santai. Setelah beberapa menit berada didalam mobil, pastinya dengan beberapa candaan dan pembicaraan yang ngalor ngidul, akhirnya kami sampai di rumahku. Sebenarnya rumah Risa telah lewat tapi demi mengantarku sampai depan rumah dia rela mengantarku dulu setelah itu putar balik.

"Gak mau mampir dulu Ris" tawarku pada Risa, setelah keluar dari dari mobilnya

"Ah enggak deh Qiy, aku langsung pulang aja, udah kangen kasur nih badan"

"Hmm dasar kebo, yaudah aku masuk dulu ya, kamu hati hati di jalan. Assalamualaikum" akupun meninggalkan Risa dan masuk kedalam rumah ku

"Assalamualaikum everybody" ucapku saat memasuki rumah

"Waalaikumsalam" jawab Abi, ummah dan kakak. Ternyata mereka Sedang berkumpul didepan tv, aku pun berjalan menghampiri mereka sembari bersalaman

"Kenapa kamu dek kok keliatan bahagia gitu" ucap kakak dengan alis yang sudah di satukan

"Kepo deh kakak" ujarku bercanda

"Oh gitu ya sekarang sama kakak rahasia rahasiaan yaudah deh kalok ga mau kasih tau" Rajuk kakakku. Aku terkikik geli melihat kelakuannya

"Yaudah deh aku kasih tau nih, jangan ngambek gitu dong, makin jelek deh kakak" candaku lagi. Kedua orang tuaku hanya tersenyum tak berniat untuk mencampuri urusan anaknya, Abi dan ummah sudah bergerak ingin beranjak dari duduknya namun

"Eh bentar deh Abi ummah ada yang mau qiyyah kasih tau nih mumpul kumpul gini" ucapku melarang mereka pergi

"Ada apa dek" tanya ummah

" Jadi gini Abi ummah, sekarang tuh qiyyah mau bilang kalau......... Qiyahhhh...... Mau belajar ngafalin Alquran, boleh kan??" Qiyyah menundukkan kepalanya

"Hah beneran kamu dek? Alhamdulillah akhirnya adikku sadar ya Allah"

"Ihh dikira qiyyah pingsan dari dulu!! Kok qiyyah di bilang baru sadar"  protes ku

"Loh bukan gitu maksud kakak dek"

"Udah udah jadi qiyyah mulai sekarang akan ngafalin Qur'an nih?? Udah yakin belum qiy?? Terus nanti siapa yang jadi pembimbing kamu?? Apa mau kakakmu aja??"

"ngga ah! gak mau sama kakak entar malah dimarahin mulu! Qiyyah udah nemu pembimbing abi, insyaalah dia baik" 

"owalah berarti ini niat banget yaa Qiy sampai pembimbingnya aja udah nemu, ngomong-ngomong siapa pembimbingmu?"tanya abi

"itu bii, adiknya kakak tingkatku di kampus" jawabku sedikit kikuk

"cowok apa cewek nih dek pembimbingmu?" tanya kakak. 

"cewek kook kak tenang aja" jawabku

"owalahh yaudah gak papa kalok gitu. Kapan mulainya dek?" 

"masih belum tau kak, katanya nanti mau dihubungi lagi sama kakak tingkatku" 

"owalahh baiklahh semangat ya adekku menghafal Al-Qurannya yaa jangan sampe mundur lohh dek, ini udah keputusa yang kamu ambil sendiri jadi jalani dengan ikhlas yaa!!" nasihat kakakku,

Akhirnya....... ya Allah semiga niat baikku ini menjadi perantara keridhoanmu ya Allah, semoga diberikan kelancaran Aamiin. Sebenarnya saat ini aku telah berhasil menghafal jjuz 1 namun aku masih bingung dan tidak tau cara membagi waktu untuh bermuroja'ah, oleh karena itu aku berinisiatif untuk mencari guru pembimbing, agar aku selalu bermuroja'ah dengan teratur. 

terimakasih kepada kak Rozi yang telah bersedia membantuku walaupun bukan dia langsung yang membimbing tapi kan yang mencarikan aku pembimbing dia walupun itu adalah adiknya. Alfarozi...... entahlah nama itu menjadi sangat indah saat didebgar dan diucap, wajahnya yang datar tapi meneduhkan walaupun dengan sekejap aku melihatnnya tapi aku tau jelas wajahnya itu, rahangnya yang tegas dan mata yang tajam itu.... sangat mempesona. Aku tidak tauu ada apa dengan perasaanku aku hanya suka membayangkan wajahnya suka mengingat momem kita da sangat suka mendengar namanya Astaghfirullah apa yang aku pikirkan, sadar Qiyyah dia itu bukan mahrommu dosa Qiy! dosa!!. Muhammad afgan Beladio Alfarozi!! kamu adalah lelaki pertama yang membuat aku jadi memikirkanmu terus dan membuat perasaanku tidak enak. 

                      ________AR🖤________ 

Setelah malam aku langsung masuk ke kamar untuk mengistirahatkan tubuhku karena rasanya sangat remuk entah karena apa. Saat aku sedang menikmat berbaring di atas kasur yang empuk tiba-tiba terdengar dentingan dari ponselku yang menandakan ada pesan masuk. 


________🖤_______

Hayolohh pesan dari siapa ituu Qiyy?? 

pada penasaran langsung aja scroll ke bawah 😁 

salam manis dari Qiyyah buat temen temen yang setia menunggu kisahnya 

pelengkap imanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang