Sesampainya di toko buku kami langsung masuk dan mencari buku-buku terbaru di rak buku, kami berpencar mencari buku kesukaan masing-masing. Setelah mengelilingi Beberapa rak buku, akhirnya aku menemukan buku yang menarik untukku, di bagian paling atas rak tersebut.
"bukunya kok tinggi sih, kan aku nggak bisa ngambilnya" gerutuku yang sedari tadi loncat loncat tak bisa meraih buku tersebut tiba-tiba ada seseorang yang mengambil buku itu dari belakangku sedangkan aku tertunduk lemas karena buku itu sudah diambil orang lain.
"Ini bukunya! Mau ambil buku ini bukan?" tanya seseorang baru saja mengambil buku tadi, dan menyodorkannya padaku. wajahku langsung berbinar-binar dan langsung mengambil bukunya dengan senang hati tanpa tahu siapa memberikannya untukku.
"Oh... Iya makasih ya udah ngambilin bu—” ucapku tercengang ketika membalikkan badan dan melihat orang yang memberinya padaku.
"Eh.... kok diem gitu kenapa?" Ucapnya sambil melambaikan tangannya padaku
"E....enggak kok cuma kaget aja kakak tiba tiba ada disini"sadarku dari lamunanku Dan langsung menunduk malu
"dari tadi kok terus aku ngeliat mat kayaknya susah gitu ambil bukunya, jadinya aku samperin deh ke sini"
" iya kak barusan nggak nyampe tangannya nya jadinya nggak bisa ngambil bukunya"ucapku dengan semakin menundukkan pandanganku karena merasa malu telah diperhatikan dari tadi.
" Hmm... Iya emangnya buat apa bukunya?"
"Ya dibaca lah kak kan kalau buku emang harus dibaca"
"eh.... kirain buat apa gitu oh ya apa judulnya tadi?"
"ini kak keistimewaan hafiz Quran" ucapku sambil menunjukkan bukunya
"Qiyah tahfid kah?"
"enggak kak cuma pengen belajar nggak hafal aja gitu"
"Insya Allah kalau niatnya Qiyah baik bisa yang penting kita harus berusaha menjaganya terlebih dahulu"
"iya kak makasih"
"Qiyah dari mana aja sih dari tadi ditungguin lama banget ambil bukunya buku apa sih?" Cerocos risa tiba-tiba datang dari arah berlawanan tanpa memikirkan sekelilingnya yang memperhatikannya ketika ia datang.
"ini kan kakak kelas yang waktu itu antarin kamu ke kelas" lanjutnya lagi setelah berbalik badannya melihat kak rozi di sana, karena memang jarakku dan kak rozi ke arah yang cukup jauh tapi masih masih bisa untuk berbicara memang aku yang sedikit menjauh supaya tidak terjadi fitnah diantara kita.
"Iya Risa, sabar napa main nyerocos aja aku kan enggak tahu mau jawab yang mana"
"Habisnya kamu lama banget, berdua sama dia, lagi bukan mahram lho qiy"
"astagfirullah Risa, aku gak berdua kan banyak orang orang di sini"
"tapi kan tetep aja" ucap bisa ngotot.
"ya udah terserah kamu aja, kenalin dia itu ke Alfarozi, barusan dia nolongin aku ngambil buku jadinya aku cuma bilang terima kasih aja gitu"
"oh gitu
"Iya gitu doang, gak ngapa-ngapain kok" Risa manggut- manggut.
sementara kak Rozi hanya diam memperhatikan kami yang berdebat, aku juga merasa tak enak harus berdebat di depannya.
"Ya udah Qiyah, Risa aku pamit dulu ya soalnya masih ada acara" ucapnya akhirnya.
"oh ya udah kak"
"assalamualaikum" setelah mengucapkan itu kak Rozi pun langsung melenggang pergi sementara aku orang desa pergi ke kasir membayar buku yang kami pilih.
_______❤️❤️❤️_______
Alfarozi pov
Hari ini aku dan adikku pergi ke toko buku karena karena kemarin aku sudah berjanji mengajaknya ke toko buku. Oh ya, kenalin namaku aku Muhammad Afgan Beladio Alfarozi, aku kuliah di universitas universitas gadjah Mada dan sudah menghadapi semester akhir tahun ini, anatasya Jefri kan hari ini dia adalah adikku, sekarang ia sudah menduduki bangku SMA.
"Kak cepetan dong! lama banget sih di kamar" teriak Tasya dari luar,memang dia itu sangat bawel, padahal jam baru saja menunjukkan pukul 09.30.
"apa sih dek kok teriak-teriak gitu Ini rumah loh bukan hutan!" Aku mendengar suara bunda yang Menegur Tasya di luar, sedangkan aku tersenyum menang di dalam kamar
"itu Bun, kakak lama banget di kamar, pakek apa sih, kayak cewek aja. nggak tahu apa Tasya nungguin dari tadi sampai lumutan" cerocos Tasya mungkin dia sudah kesal denganku.
akupun keluar dari kamarku dengan santainya yang dibalas dengan tatapan tajam dari adikku.
"apa sih dek kok mukanya kusut gitu katanya mau ke toko buku" ucapku dengan santainya sebenarnya aku tahu mengapa dia bersikap seperti itu.
"udah deh kak, lama banget dari tadi mendingan kita berangkat, nanti keburu rame tokonya"
"iya, iya... Ya udah Bun kita berangkat dulu ya" pamitku kepada bunda.
"Ya udah hati-hati ya al jangan ngebut-ngebut" nasehat bunda iya bunda. aku dan Tasya bergantian menyalami bunda, dan berlalu pergi setelah mengucapkan salam.
"emang mau beli buku apa sih dek kok kayak yang penting" tanyaku setelah kami berada di perjalanan.
"novel kak... Hehehe....." jawabku dengan kekehan di akhirnya.
memang aku sudah bisa menebak Tasya yang sangat suka membaca novel.
"Jangan novel terus loh dek hafalannya jangan sampai lupa" ingatku padanya. Memang sedari kecil bunda dan ayah kami mengajarkan kami untuk menghafal Quran hingga sekarang kami sudah sama-sama hafal 30 juz.
"iya kak, kalau itu mah pasti insya Allah Tasya gak akan lupa kok kak! Murojaah bareng yuk kak? Lama Tasya ngulang bareng kakak"
"boleh juga. surah apa adek?" jawab ku semangat.
"surah Ali Imron kak, aku dulu ya kak" ucapannya kami pun memulainya terlebih dahulu dengan ta'awudz dan membaca basmalah setelah itu Tasya terlebih dahulu yang membacanya.
الٓمّٓ.اللّٰهُ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۙ الۡحَىُّ الۡقَيُّوۡمُؕ......
sekitar 20 menit kami pun sampai dan menyudahi bacaan Alquran kami kami langsung masuk ke toko buku setelah memarkirkan mobil di parkiran."Kakak aku ke sana dulu ya! Mau cari novel yang bagus, nanti kita ketemu di sini" setelah mengucapkan itu Tasya langsung meninggalkanku sendiri. dasar anak itu ya.
aku pun memutuskan mencari buku untuk referensi pengajian, nanti kebetulan hari ini aku akan mengisi pengajian di komplek sebelah.
saat aku berkeliling aku melihat seseorang yang tak asing bagiku.kalau tak salah itu adalah assqiyah, Maba di kampusku. aku menahan tawa melihat nya meloncat-loncat tak bisa meraih bukunya.
Aku pun membantunya mengambil buku itu dari belakang, tapi anehnya dia malah menunduk seperti merasa kecewa mungkin dia kira aku akan mengambil bukunya.
"Ini bukunya! Mau ambil buku ini bukan?" Tanya aku padanya, dan menjulurkan buku tersebut padanya, ia langsung mendongak senang.
"Owh.... iya makasih ya udah ngambilin Bu—"Ucapnya terputus setelah membalikkan badannya dan melihat padaku seperti terkejut_______❤️❤️❤️_______
Jangan lupa tinggalkan jejak 👣, typo tandai🧐
KAMU SEDANG MEMBACA
pelengkap iman
ChickLitketika hatimu terlalu berharap kepada seseorang, maka Allah timpakan keatas kamu pedihnya sebuah pengharapan.supaya kamu mengetahui bahwa Allah sangat mencemburui hati yang berharap pada selain-nya.maka Allah menghalangi mu dari perkara tersebut, ag...