Part 6

2 0 0
                                    

tandai typo yaa temen-temen


Setelah memebalas pesan terakhir dari kak Rozi, akupun langsung tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah memebalas pesan terakhir dari kak Rozi, akupun langsung tidur. jam 03.00 aku terbangun dari tidurku untuk melaksanakan shalat tahjjud, akupun bergegas menuju ke kamar mandi untuk mengambil wudhu' sekaligus mandi karena katanya mandi sebelum shubuh sangat baik untuk kesehatan. Selesai mandi dan berwudhu' aku langsung menggelar sajadahku dan memaki mukenah ungu kesayanganku, aku shalat tahajjud dengan khusyuk. setelah selesai shalat aku berdzikir dan berdoa.

"Ya Allah, hamba tidak tau rasa apakah yang sekarang hamba rasakan, hamba tidak berani menyimpulakan rasa ini adalah cinta, rsanya terlalu dini untuk menyimpulkan itu, namun tidak bisa hamba pungkiri bahwa rsa ini membuat hamba bahagia dan bersemangat, namun hamba berharap rasa ini tidak akan membuat hamba lalai darimu Ya Allah, karena seharusnya memang tidak ada hal yang bisa membuat hamba berpaling dan lali darimu. Ya allah jika memang rasa yang hamba sekarang rasakan adalah anugerah yang engaku berikan yang berupa cinta maka jagalah hamba dari perbuatan-perbuatan yang tidak baik dan persatukanlah kami dalam ikatan yang engakau ridhoi, agar tak ada dosa yang kami lakukan. Ya Allah tolong jaga hamba selalu istiqomah dalam kebaikan dan selalu mengingatmu, dan hamba berdoa kepada engkau agar selalu ebrada di jalan yang lurus. Aamiin." 

sembari menunggu adzan subuh berkumandang aku mulai mengaji sekaligus mengulang hafalan yang telah aku hafalkan sebelumnnya. beberapa menit kemudian adzan subuh berkumandang dari masjid yang tak jauh dari rumahku dan telah tiba saatnya aku kembali mengahadap pada Rabb-ku. 

selesai shalat aku keluar dari kamarku untuk membantu ummah memasak. 

"selamat pagi Ummah!!! masak apa nih sekarang??" 

selamat pagi anak Ummah! ini Abi kamu lagi pengen makan nasi goreng buatan Ummah" jawab Ummah

"ohhh taudah sini Qiyyah bantu gorengnya biar Ummah yang siapain bumbunya"

"Eh gak usah!! kan abi kamu pengen buatan Ummah jadi biar Ummah yang masak semuanya kamu mending nunggu di meja makan aja sana sambil siapin piring-piringnya" 

"Oh jadi ini konsepnya Abi pengen yang dari tangan Ummah langsung! Yaudah dehhh Qiyyah siapin piring aja kalau gituu" ucapku sembari mengambil beberapa piring yang akan kita butuhkan dari dapur. 

Tepat setelah nasi goreng buatan Ummah selesai ditata di atas meja tampa Abi dan kak Rifki tiba dari masjid setelah menunaikan shalat subuh berjamaah di sana. setelah barganti pakaian mereka berdua bergabung ke meja makan untuk sarapan. 

"Rif, kapan nih Abi mau ngelamar calonmu itu?? umur kamu tuhh udah gak muda lagi lohh Rif!!" topik pembicaraan kita pagi ini telah ditentukan oleh Abi yakni tentang pernikahan kak Rifki.

"calon yang mana Abi?? Rifki masih belum nemu lohh Bi!" jawab kak Rifki kebingungan 

"Itu artinya kamu disuruh cepet cepet nikah kak!" papar ummah memperjelas perkataan Abi

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 30, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

pelengkap imanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang