Sebenarnya masih bingung mau ngetik apa di chap kali ini.
Tapi gapapa gas aja.
🍒
....
Tahun 844, satu tahun sebelum pembobolan wall Maria.
Saat ini pasukan pengintai sedang melakukan ekspedisi luar dinding.
"Kapten! Seekor titan abnormal sedang menuju kemari dengan kecepatan tinggi!" Anggota dari salah satu regu berteriak pada kapten nya.
"Elise! Tembakan suar hitam!" Perintah (Y/n) yang ternyata kapten dari regu tersebut.
"Baik!"
'Duar!' suar hitam di tembakan.
• Kamu/(Y/n)
Sial..
Ini tak enaknya jika regu mu ada di pinggir formasi.
Aku lalu menoleh kearah titan abnormal itu berada.
Cih..
Benar saja, titan itu bergerak dengan cepat kearah kami.
Ngomong-ngomong sekarang aku sudah tak terlalu takut untuk berhadapan dengan titan-titan itu, karena aku sudah tau seberapa besar kemampuan ku sekarang.
"Kali ini biarkan aku yang menanganinya" Kata ku.
"Tapi kapten! " Eldrich Sender, salah satu dari empat bawahan ku seperti tak setuju dengan apa yang ku katakan, bahkan ia sudah menyiapkan pedang nya untuk melawan titan itu.
"Jangan menentang terus bergerak" Perintah ku menekankan kata jangan.
"Ba-baik" Eldrich akhirnya diam.
Aku menjauh dari regu, mendekat kearah abnormal titan.
Aku penasaran, sebenarnya manusia seperti apa yang berubah menjadi abnormal titan seperti itu?
Apa manusia dengan kepintaran diatas rata-rata?
Entahlah aku tak tau, sekarang yang ku tau aku hanya harus membunuh manusia yang berubah bentuk itu sebelum memakan teman-teman ku yang lain.
Lumayan banyak pohon disekitar sini dan ini lumayan menguntungkan.
Aku menembakkan kabel ke salah satu batang pohon.
Menunggu titan itu lewat dan menyerangnya.
Saat titan itu sudah berada tepat di bawah ku, aku menancapkan kabel ke pundaknya lalu berusaha mengenai dan menyobek tengkuk nya.
Sialan! Titan itu bergerak memutar membuat ku hampir terhempas.
Saat ini fokus titan itu mengarah ke diriku sepenuhnya.
Aku kembali menembakkan kabel, kali ini kearah kakinya.
'Srash'
Aku mengoyak tepat di atas tumit nya.
Titan itu limbung namun hanya sebentar, lalu ia berusaha menyerang ku dengan kedua tangannya.
"Arghh, menyebalkan! " Teriakku kesal.
Aku berhasil menghindari semua serangannya.
Aku lalu hinggap di atas salah satu dahan pohon, memikirkan apa yang harus kulakukan selanjutnya.
Lalu..
'Srash!'
Akhirnya aku mendapatkan kesempatan untuk berada tepat di belakang kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sibling [Levi x Reader!Little Sister]
FanfictionJadi adik dari seorang Levi Ackerman? Kenapa tidak? My Second Story • Aygi • © Hajime Isayama Sensei