Enjoy!
...Keesokan harinya (Y/n) terbangun sendirian, tak ada Levi di sampingnya.
(Y/n) terduduk di pinggir kasur, ia termenung untuk beberapa saat.
'Aku pikir ini hanya mimpi, tapi ternyata aku malah terbangun di tempat yang sama'
(Y/n) memutuskan turun dari kasur dan berjalan menuju pintu keluar.
"Kenny dan Levi, mereka dimana? "
Ia melihat sekeliling namun tak menemukan Kenny atau Levi di manapun.
Hanya ada beberapa orang yang tak ia kenal lalu lalang atau orang yang hanya duduk termenung di sudut-sudut bangunan.
"Dimana mereka? "
(Y/n) berjalan sedikit jauh dari area rumah.
Selama berjalan (Y/n) terus memperhatikan sekitar, bangunan di sekitar sini benar-benar kumuh hampir tak terawat.
Orang-orang yang lewat pun rata-rata menyeramkan.
"Semua ini terasa tak asing, sepertinya ini karena ingatan dari tubuh anak yang aku tempati" (Y/n) berbicara pada dirinya sendiri.
Entah mengapa banyak mata mengarah padanya, membuat (Y/n) sedikit risih.
Ia pun berjalan tak tentu arah menghindar dari tatapan mereka, terus melangkah sampai ia tersadar bahwa ia sudah terlalu jauh berjalan.
(Y/n) panik, "gawat!"
Ia berputar arah sambil berharap ia kembali ke jalan dekat rumah nya.
'Greb!'
Seorang lelaki tua menahan pundak (Y/n) dengan agak kasar.
"Ah!" Keluh (Y/n).
"Hei gadis muda, mau bermain? " Tanya lelaki tua itu sambil menatap (Y/n) dengan pandangan aneh namun menyeramkan.
'PEDOFIL!!' Batin (Y/n) berteriak.
"Lepaskan! " (Y/n) berusaha melepaskan cengkraman lelaki tua itu dipundak nya.
"Ayolah aku tak akan melukaimu, kita hanya akan bermain" Lelaki tua itu berucap dengan nada yang menyeramkan.
'S-sial, aku b-benar sial! '
(Y/n) memberontak saat lelaki tua itu berusaha mengangkat tubuh nya.
Naas lelaki tua itu berhasil mengangkat tubuh (Y/n) ke pundaknya dan membawa dirinya entah kemana.
(Y/n) terus memberontak, memukul, menendang, melakukan semua yang dapat ia lakukan untuk terlepas dari gendongan lelaki tua tersebut.
Lelaki tua itu membawanya ke lorong sepi.
'Hiks.. Apa yang harus kulakukan? Levi.. Kenny... Dimana kalian..? Tolong aku... '
"Jangan harap kau bisa lepas HAHAHA" Lelaki tua itu tertawa senang.
Disaat (Y/n) benar-benar pasrah ia teringat sesuatu.
'Hah.. Tunggu.. Aku punya itu! '
(Y/n) teringat tentang pisau pemberian Kenny yang ia simpan di balik gaun lusuh yang ia pakai sekarang.
Kenny menyuruhnya untuk selalu membawa pisau itu walaupun sedang tertidur.
(Y/n) berhenti memberontak untuk meyakinkan Lelaki tua yang membawa nya bahwa ia tak bisa melawan lagi.
"Bagus! Kau tak perlu melawan karena kita akan bersenang-senang! Hahahaha!! "
Dengan pergerakan sekecil mungkin (Y/n) berusaha menggapai pisau yang ia bawa.
'Berhasil! '
Pisau telah berhasil (Y/n) genggam tanpa sepengetahuan dari lelaki tua itu.
Tatapan mata (Y/n) tiba-tiba menggelap, dengan yakin ia mengarahkan ujung pisau kearah punggung lelaki tua itu.
'JLEB! '
(Y/n) berhasil menusuk punggung lelaki tua itu.
"ARGHH!! " Lelaki tua itu kesakitan dan menjatuhkan tubuh (Y/n) ketanah.
(Y/n) yang terjatuh langsung menegakkan badannya, ia berdiri dengan pose bertahan mengarahkan pisau ke depan.
Lelaki tua itu lalu menegakkan badannya berusaha menggapai (Y/n).
"Berani-beraninya kau!! "
'SRASHH'
Sebelum tangan lelaki tua itu menggapai tubuh nya, (Y/n) menyayat tangannya terlebih dahulu.
"ARGGHHH!! " Lelaki tua itu terjatuh ketanah karena kaget.
Melihat kesempatan, (Y/n) maju dan menginjak dada lelaki tua itu kemudian gantian menginjak kepalanya sampai membentur dengan keras kepermukaan tanah.
(Y/n) melakukan semua itu dengan cepat, sampai-sampai lelaki tua itu tak memiliki kesempatan sama sekali.
Lalu..
'Jleb! Jleb! '
(Y/n) menusuk dua kali pundak kiri lelaki tua itu.
Tatapan mata (Y/n) yang gelap membuat lelaki tau itu ketakutan.
"ARGHHH!! APA YANG KAU LAKUKAN!? "
Darah dimana-mana, tatapan mata (Y/n) yang semula gelap kini kembali seperti semula.
Lelaki tua itupun akhirnya pergi menjauh dengan sempoyongan.
"A-apa yang baru saja aku lakukan..? "
(Y/n) menatap tangannya yang menggenggam pisau berlumuran darah.
(Y/n) mematung, ia tak habis pikir kenapa ia dapat melakukan itu semua.
"H-hah.. Haha.." (Y/n) merasa senang, entah apa sebabnya (Y/n) merasa senang.
Anehnya lagi ia tak dapat melepaskan genggaman nya pada pisau berlumuran darah itu.
"Eh! " (Y/n) terkejut, sebab seseorang mengangkat tubuh nya tiba-tiba.
"Ini aku"
"K-kenny? "
"(Y/n)! Kau tak apa!? " Levi bertanya dengan raut wajah panik.
"Dia tak apa hanya terkejut saja" Kenny menjawab.
"B-benarkah? " Levi terlihat benar-benar khawatir.
(Y/n) hanya diam dan tangan nya semakin menggenggam kuat pisau miliknya.
'Sepertinya ia tidak akan bisa melepaskan pisau itu' batin Kenny.
.
.
.
.
.
.Kini mereka berada di kediaman Ackerman, kita sebut saja begitu.
(Y/n) tertidur setelah Levi membersihkan badannya yang kotor dan berlumuran darah.
Dan tangan (Y/n) masih menggenggam pisau dengan kuat, walau ia sudah tertidur.
Kenny berada diluar rumah menatap kearah langit-langit yang terbuat dari semen.
"Heh, dia berbakat rupanya"
Tanpa sepengetahuan (Y/n), ternyata Levi dan Kenny telah menyaksikan aksi kejam nya dari kejauhan.
Saat mereka sedang mencari keberadaan (Y/n) mereka malah melihat aksi (Y/n) menggoreskan pisau pada seorang lelaki tua, lalu Kenny memutuskan untuk mengamati seberapa jauh (Y/n) dapat melakukan nya.
"Apa yang akan kulakukan padanya ya... "
.
.
.
.
.
.Mental (Y/n) rusak kayaknya.
![](https://img.wattpad.com/cover/257421481-288-k66093.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sibling [Levi x Reader!Little Sister]
FanficJadi adik dari seorang Levi Ackerman? Kenapa tidak? My Second Story • Aygi • © Hajime Isayama Sensei