7

6.8K 964 162
                                    

Chapter kali ini lumayan panjang.

Sampai 3085 word.

Jangan sampai bosan (〃∀〃)ゞ

...

Setelah sedikit pertengkaran sebelum nya, Levi yang diikuti oleh (Y/n) memutuskan untuk keluar melihat langit.

Levi ingin menenangkan pikiran nya sebentar.

Mereka duduk di atas pagar balkon, mengarah keluar.

"Kau sedikit keras tadi" (Y/n) berkata pelan hampir berbisik.

Levi sedikit menoleh kearah adik satu-satunya itu.

"Hah.. " Ia hanya menjawab dengan helaan nafas.

"Aku tau nii-san hanya khawatir" (Y/n) berkata sambil menatap langit yang ternyata tertutup oleh awan gelap.

"Maaf.. "

Levi mengangkat tangannya mengelus kepala (Y/n) pelan.

"Saat ekspedisi nanti kau akan sendirian, tak apa? " Levi bertanya agak khawatir, ia belum pernah berjauhan dengan adiknya itu.

Saat ekspedisi nanti (Y/n) akan di pisahkan dari rombongan Levi, Flagon bilang ia akan berada di regu yang lumayan jauh dari regu mereka.

Otomatis, itu membuat Levi tak bisa melihat (Y/n) untuk beberapa lama.

'Flagon punya masalah apa sih, memisahkan aku dengan mereka? '

"Tak apa, aku yakin itu" (Y/n) menjawab dengan tegas.

"Lagi pula mulai besok kita akan berlatih di tempat yang berbeda, anggap saja sebagai latihan kita untuk berjauhan" Sambung (Y/n).

Levi berhenti mengelus kepala (Y/n).

"Kau benar"

Mereka akhirnya terdiam selama beberapa saat.

'Regu lain ya? Apa itu artinya aku tidak akan masuk regu Erwin? ' Pikir (Y/n).

'Cklek' terdengar suara pintu terbuka.

"Aniki/Levi! " Ternyata yang membuka pintu adalah Isabel dan Farlan.

"Saatnya kita bicara! " Kata Farlan agak keras.

(Y/n) dan Levi pun menoleh kearah mereka tanpa mengubah posisi duduk mereka.

"Aku tidak setuju kalau hanya kalian yang pergi! Apa lagi kalian akan berada terpisah! Itu berbahaya! " Farlan berkata dengan tegas.

"Kau bilang saat pertama kali kita keluar, kita akan keluar berempat bersama-sama! Apa kau lupa!?" Isabel juga bersuara.

Levi sedikit menyerengit mendengarkan mereka.

"Sama saja"

Isabel, dan Farlan sedikit terkejut, pasalnya apa yang Levi katakan agak menyeleweng dari pembahasan mereka.

Sedangkan (Y/n) dia memutuskan untuk menatap kearah bawah melihat pemandangan dari atas balkon, ia sudah tau apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Saat kau tidak bisa melihat bulan dan bintang, langit disini sama saja dengan langit di bawah sana" Lanjut Levi tak lagi menatap kearah Isabel dan Farlan.

Mendengar itu Isabel dan Farlan melihat kearah langit yang tertutupi oleh awan gelap.

"Tentu saja warna langit nya sama, tapi-" Ucapan Farlan terpotong oleh Isabel.

Sibling [Levi x Reader!Little Sister]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang