Cari masalah

392 20 0
                                    

-

-

Hai guys!!!

Cuma mau ngingetin, sebelum kalian lanjut baca jangan lupa tekan bintang dipojok kiri bawah sebagai support biar aku semangat!!

-
-

Happy reading

And

Enjoy!

-----

"Ini Rak orangnya," ujar Johan menyeret Andre kehadapan Glurak lalu mendorongnya sampai tersungkur ke lantai.

Glurak menatap Andre dengan datar, "Lo tau kesalahan lo dimana?!" tanyanya tajam.

"Gue gak salah! Yang gue omongin tuh bener. Nyokap lo tuh murahan, tukang selingkuh!" Andre benar benar menguji kesabaran Glurak, terlihat dari rahangnya yang sudah menegang.

"Tujuan lo sebenernya apa sampe bawa bawa nyokap gue!"

"JAWAB!" teriak Glurak sudah emosi.

Andre tersenyum miring, "Bahkan sekarang nyokap lo lagi hamil kan, hasil dari perselingkuhannya."

"Diem!" peringat Glurak dengan tatapan membunuh. Semua begidik ngeri saat melihat wajah laki laki itu.

Semua yang ada di kelas menatap Glurak ngeri bahkan diluar kelas banyak siswa siswi yang berdesak desakan untuk melihat apa yang terjadi, mereka takjup dengan keberanian Andre tapi tidak membenarkan apa yang Andre lakukan. Mereka tau Glurak tidak pernah menganggu orang, justru oranglah yang suka mengusik ketenangan Glurak.

"Nyokap lo itu p*rek."

"BANGSAT!"

Kesabaran Glurak sudah habis, bajingan didepannya ini harus diberi pelajaran dulu baru mulutnya bisa diam.

Glurak memukul Andre dengan membabi buta, semua siswi bahkan berteriak histeris melihat kebrutalan Glurak saat ini, baru kali ini ia melihat Glurak seperti ini. Sebelumnya Glurak selalu bisa mengontrol emosinya. Teman temannya pun tidak ada yang mau melerai, karena Andre pantas mendapatkan itu.

Andre terkapai lemas di lantai dengan wajah babak belur.

"Jangan pernah lo ngatain nyokap gue!"

Andre terkekeh pelan mengusap sudut bibirnya yang berdarah, "Tapi semua yang gue omongin bener kan."

Glurak menggeram akan menghantam lagi wajah Andre sebelum seseorang menarik pelan kerahnya ke belakang.

"STOP! LO MAU BIKIN ANAK ORANG MATI HAH!" teriak Poppy. Ya, yang menarik kerahnya tadi adalah gadis itu.

"LO GAK USAH IKUT CAMPUR!" Nafas Glurak memburu, emosinya sedang ada diubun ubun saat ini. Ia butuh pelampiasan untuk meledakkan emosinya.

"TERUS KALO GUE IKUT CAMPUR LO MAU APA! MAU MUKULIN GUE JUGA?! AYO PUKUL!" Poppy menunjukkan pipinya ke arah Glurak.

Glurak berdecih, "Untung lo cewek kalo engga, udah abis lo!"

"Kenapa kalo gue cewe, lo takut?! Ayo pukul gue!" tatapan Poppy seakan menantang Glurak yang masih diselimuti emosi.

Glurak mendorong Poppy sampai punggung gadis itu membentur dinding,

"Sshh," ringisnya.

"See, baru di dorong segitu aja lo udah kesakitan apalagi gue pukul." Senyum sinis terpanmpang jelas diwajah Glurak.

Gluraksa AlbaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang