1

33.4K 833 48
                                    

NSFW: Rough sex

"Kay," panggil seorang anak laki-laki yang berumur enam tahun itu sambil mengucek matanya.

"Kau sudah mengantuk?" tanya Kay lembut pada Aland, anak majikannya yang ia rawat sejak anak itu lahir. Aland mengangguk sambil merentangkan tangannya pada Kay, minta digendong.

"Daddy melarang Kay menggendong Aland sekarang. Kata Dad, Aland harus jalan sendiri," gumam Kay lagi sambil mengusap rambut hitam legam anak itu. Kay berdiri kemudian menyodorkan tangannya pada Aland untuk diraih. Aland pun tidak rewel dan menggenggam jari kelingking Kay.

Kay mengantar Aland ke kamar anak itu. Anak laki-laki itu dengan pintarnya naik ke atas ranjang, kemudian menaikkan selimut hingga ke dadanya. Kay pun melanjutkan rutinitasnya dengan tidur di sebelah Aland dan membacakan dongeng kesukaan anak itu. Dongeng tentang ksatria hebat yang berhasil menaklukan koloni naga.

Kay sangat senang mengurus Aland. Anak itu pintar dan teratur seperti ayahnya. Aland tidak rewel, malah anak itu memiliki empati yang sangat tinggi menurut Kay. Terkadang Aland tiba-tiba saja menyelimutinya di malam hari, ketika ia jatuh tertidur tanpa sadar. Perceraian orangtuanya sebenarnya tidak menimbulkan efek mendalam pada Aland, sebab ibunya memang jarang di rumah dan jarang menjenguk anak laki-laki itu. Kedua orang tua Aland pun juga jarang bertengkar di hadapan anak mereka, sehingga tidak menimbulkan efek yang traumatis.

Kay-lah yang selalu merawat Aland dari anak itu sejak lahir hingga Aland memasuki sekolah dasar. Kay juga yang mengajar anak itu berjalan dan berbicara. Aland seolah-olah telah menjadi anaknya sendiri. Anak itu juga seolah membantu Kay mewujudkan mimpinya yang belum tercapai, yaitu menjadi seorang guru.

Kay ingat sekali pertama kali ia datang ke rumah itu untuk bekerja bersama ibunya menjadi asisten rumah tangga. Ia masih lima belas tahun saat itu. Ibunya adalah seorang asisten rumah tangga yang sangat dipercayai oleh Sir Raymond. Kay telah bekerja di rumah itu sebelum Sir Raymond menikah dengan Helena, sang pebisnis wanita yang terkenal. Ia kemudian mendapat tugas resminya yaitu mengurus Aland, ketika anak itu lahir. Saat itulah Kay langsung jatuh cinta pada anak kecil itu, seolah ada koneksi yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Kini, ibunya telah pensiun dan digantikan dengan Bibi Judieth, namun Kay tetap melanjutkan pekerjaannya sebagai pengasuh Aland.

Ketika Aland telah terlelap, Kay keluar dari kamar anak lelaki itu dan menutupnya perlahan. Kay pun mengambil tasnya dan bersiap untuk pulang. Sebelum pulang, ia merapikan mainan Aland yang berserakan di ruang tamu yang luas itu. Ruang tamu dihiasi jendela besar, menampilkan pemandangan kota Washington di malam hari. Kay menyimpan semua mainan itu dengan baik di lemari, sampai ketika ia membalikkan tubuhnya, Kay langsung dikagetkan dengan kehadiran pria tinggi dan bertubuh kekar dalam balutan kemeja hitamnya.

"Anda sudah pulang, Sir," gumam Kay sambil menundukkan kepalanya.

"Bawakan saya teh," ucap pria itu singkat, sebelum berlalu begitu saja, memasuki  kamarnya sendiri yang letaknya tak jauh dari kamar Aland.

Kay menghela nafas marah mendengar perkataan pria itu. Ia mencengkeram tas kainnya dengan wajah kesal. Inilah mengapa Kay selalu buru-buru pulang, sebelum Sir Raymond sampai. Pria itu pasti akan meminta hal ini dan Kay sangat membencinya.

Kay pun kembali meletakkan tasnya di tempat semula dan membuatkan pria itu teh. Kay masuk ke kamar Sir Raymond, lalu meletakkan teh itu di nakas. Tak beberapa lama kemudian, Raymond keluar dari kamar mandi dengan handuk yang dililit di pinggangnya. Pria itu menatap Kay dengan tatapan penuh intimidasi, sebelum berjalan ke nakas dan menaburi teh itu dengan obat.

"Minum," pinta Raymond pada Kay.

Kay menatap Raymond dengan tatapan marahnya untuk sepersekian detik, namun ia tetap menenggak teh itu juga pada akhirnya. Raymond menghampiri Kay yang membelakanginya, kemudian memeluk tubuh mungil gadis itu. Dikecupnya leher Kay dengan lembut sembari meremas dada Kay dengan kasar. Ramuan dalam teh itu bekerja. Kay merasa mudah terangsang. Teh itu sebenarnya adalah herbal untuk menguatkannya dalam hubungan ranjang, sedangkan bubuk yang ditabur adalah pencegah kehamilannya.

GOOD IN BEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang