kamp pelatihan

2.1K 81 4
                                    

Nishinoya berjalan di kamp pelatihan, dimana banyak tim voli lain berkumpul. Langkahnya penuh percaya diri serta keanggunan, ia sengaja memakai masker hitam, untuk menambah kesan cool dan misterius, rambutnya juga turun kebahu, tidak jabrik seperti biasanya. Tapi bukannya tampan, itu hanya membuatnya semakin terlihat manis.

"Yo chibi"

Oikawa datang menyapa, menepuk pundak Nishinoya seolah mereka teman atau kenalan dekat, mengundang delikan banyak pasang mata yang menatapnya tak suka. Oikawa menelan ludah, ia sendiri juga tidak akan suka, jika ada lelaki yang mendekati Nishinoya, ataupun sok akrab dengannya. Tapi bung, libero Karusano itu sangat manis, membuat Oikawa tidak tahan, ingin rasanya ia memperkosa remaja mungil tersebut sekarang juga. Tapi tidak, Oikawa yang baik yang baik hati dan rajin menabung tidak akan melakukan hal itu, apalagi saat banyak orang yang melihat, jika tidak ada orang, tidak masalah jika ia merape Nishinoya kan?

"Nishinoya"

Daichi menarik pergelangan tangan Nishinoya, menyembunyikan tubuh mungil itu, dari pandangan mesum si kapten Aoba Johsai. Daichi melotot pada Oikawa, yang hanya dibalas cengiran bodoh dari Oikawa.

"BakaKawa, apa-apaan kau ini hah!"

Buk

"Aargkk! Iwa-chan, sakit tau"

Oikawa cemberut pada Iwaizumi, yang telah menendangnya. Tawa keras mengalihkan seluruh perhatian peserta kamp pelatihan, pada pemuda kecil dengan rambut dua warna, yang tengah mengintip dari balik punggung Daichi. Tawa itu membuat banyak peserta yang hadir merinding, tawa itu sangat polos dan murni, membuat mereka ingin membuat remaja itu berhenti tertawa, bermaksud mengantikan tawa tersebut menjadi desahan, saat penis mereka mengenjot lubang sang libero. Banyak peserta izin keluar, guna melunakkan penis mereka yang keras.

"Noya-senpai! Menjauh dari orang-orang mesum itu"

Hinata menarik Nishinoya yang masih bersembunyi dibalik punggung tegap Daichi, Hinata membawa Nishinoya ke ruangan, tempat mereka dan banyak tim voli lain akan tidur, selama masa pelatihan disana. Di ruangan itu, banyak yang Nishinoya kenal, karena mereka pernah berhadapan dilapangan. Nishinoya melihat Kenma, yang seperti biasa, sibuk akan dunianya sendiri.

"Kenma!"

Nishinoya langsung menerjang Kenma, memeluknya dari belakang, banyak pasang mata menatapnya Kenma iri, karena mendapatkan pelukan dari femboy semanis Nishinoya Yuu.

"Yu"

Kenma menarik Nishinoya, membaringkan tubuh Nishinoya tepat dibawah tubuhnya sendiri, mencondongkan badan kedepan, membuat Nishinoya harus melebarkan kakinya, untuk memberi ruang pada pemuda itu. Artinya, saat ini Kenma tengah mengangkangi Nishinoya, si uke yang menjadi incaran banyak seme. Hinata merah padam, bukan karena malu, tapi ia marah, beraninya si pirang itu melakukan hal itu pada orang yang akan menjadi istrinya kelak.

"Kau masih saja asik dengan duniamu Kenma"

"Jangan cemburu sayang, bagiku kau adalah segalanya"

"Gombalan mu basi"

Harem Nishinoya (yaoi 18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang