2. helo Dallas

450 89 20
                                    

Naomi batuk-batuk terus sedari tadi kelas dimulai, sesekali cewek itu menumpukan kepalanya ke meja, bahkan matanya sudah sangat merah dan tubuhnya lemas. karena merasa ada yang beres dengan temannya, Rere disebelahnya mencoba mengecek keadaan Naomi, dia menempelkan telapak tangannya pada dahi cewek itu.

"lo panas"

"i know i'm hot tho" kata Naomi terkekeh pelan.

"maksudnya badan lo panas, bego. lo sakit"

selesai kelas pun cewek itu masih meringkuk dikursinya. Rere langsung mengambil hp Naomi.

"gue kabarin pacar lo deh ya" Naomi cuma mengangguk aja.

"nih udah gue kabarin suruh jemput, gue anter ke bawah ya? kita gak bisa nunggu disini, Naw. kelasnya sebentar lagi dipake" lagi Naomi cuma mengangguk aja.

akhirnya Rere membantu cewek itu berdiri dan berjalan ke luar kelas. sebenarnya kasus Naomi sakit tuh jarang banget terjadi, sangat-sangat langka, hampir setahun Rere kenal Naomi dia hanya pernah mendapati cewek itu sakit hanya sekali, saat main ke kosan Hendery yang dinginnya melebihi sikap doi dan kutub utara, pulang dari kosan Hendery, Naomi langsung masuk angin dan meriang berhari-hari.

kalau sekarang, Rere gak tau sih penyebab Naomi bisa panas banget badannya itu kenapa.

"woy Nomi!"

Rere dan Naomi langsung sama-sama mengangkat kepala, melihat Renjun yang lagi berjalan ke arah mereka dengan langkah cepat.

"kenapa dia?" Renjun menaikkan sebelah alisnya melihat kondisi Naomi yang lagi dipapah oleh Rere karena tubuhnya terlalu lemas untuk berjalan.

"khawatir lo ya??? cieeeeee cie ciee" balas Naomi sambil cengengesan. bisa-bisanya.

"bang Taeyong manggil lo sama gue, sekarang"

"eh tapi dia lagi sakit" sahut Rere.

Renjun mendengus, "bisa sakit dia?"

"sialan lo!" Naomi langsung batuk.

Renjun cuma diam saja memandangi Naomi. kaget sih Renjun, orang se hyperactive Naomi yang bahkan kayaknya virus aja ogah masuk ke tubuhnya ternyata bisa sakit juga, agak langka sih ngeliat Naomi yang lemas dan sedikit bicara, biasanya dia kan ngegas mulu gak pernah ngerem.

"Jun, kayaknya dia gak bisa ikut lo deh, pacarnya lagi jemput ke sini biarin dia balik ya?"

Renjun cuma mengangguk aja, selanjutnya Rere bantuin Naomi jalan lagi ke arah lift, tapi baru berjalan beberapa langkah Renjun tiba-tiba manggil.

"woy"

mereka berdua berbalik kala Renjun berjalan ke arah mereka lagi, dan tau-tau dia sudah berada didepan mereka, berjongkok tepat dihadapan Naomi.

Rere sama Naomi langsung kaget banget lah.

"naik cepet" kata Renjun agak ngegas. tapi mereka masih cengo aja, ya habis gimana ini Renjun loh yang ngomong, si perfectionist yang super bossy. selama ini Naomi selalu ngeledekin Renjun, dan berakhir mereka bakal berantem, semua orang dijurusan mereka juga tahu gimana gak harmonisnya hubungan Renjun dan Naomi yang anehnya menjadi partner ketang itu, tapi bisa-bisanya Renjun sekarang menawarkan punggungnya secara cuma-cuma, kayaknya agak gak mungkin.

"Jun lo kesambet apa bege?" Naomi masih bingung.

tapi Renjun justru bangkit dan kemudian mengambil kedua tangan Naomi untuk dilingkarkan pada bahunya, tanpa persetujuan Naomi, Renjung langsung mengangkat tubuhnya, menggembloknya gak peduli Naomi yang udah teriak-teriak macam korban pelecehan seksual. sedangkan Rere bingung banget harus gimana pas Renjun udah berjalan dengan Naomi dibelakang tubuhnya.

nineteenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang