2.

1.6K 124 17
                                    


Kali pertama Donghyuck merusak hari Mark adalah karena ia merasa jengkel setelah seharian penuh mengulang kalkulasi matematika bisnis.


Ia menunggu Mark keluar dari jam kerjanya malam itu. Mengendap-endap di antara gang yang cukup sempit, sesekali mengintip. Donghyuck tidak merencanakan apapun sebelumnya. Ia hanya ingin melakukan sesuatu yang mampu membuat Mark merasa buruk.


Tidak butuh waktu lama hingga Donghyuck melihat Mark berlari kecil dari pintu belakang. Terima kasih kepada cerita Renjun 3 bulan lepas, tanpa sengaja membeberkan jam kerja sang mantan. Mark tampak mengenakan sebuah hoodie dengan desain terburuk yang pernah Donghyuck lihat sebelumnya. Warnanya hijau—bukan hijau yang bagus, dan jelas terlalu besar untuk tubuhnya.


Mungkin milik kakaknya—tunggu, mungkin ... kekasih barunya?


Donghyuck tidak mampu menahan rasa terperanjat di atas asumsi liarnya.


Ia sangat benci mengakui bahwa Mark ternyata jauh lebih menggemaskan dari foto-foto yang selama ini tersebar di akun sosial medianya, bahkan ketika tubuhnya dilapisi pakaian teraneh yang pernah ada. Tubuh yang ramping, tulang pipi yang menjulang berbalut kulit pucat, kacamata preskripsi dengan rangka ramping, ransel Jansport yang tersampir asal di atas bahu, dan basic high-top Converse yang melapisi telapak kaki.


Bagaikan tangen, seakan definisi chic dan classic saling singgung dalam satu kurva yang sama. Sederhana lagi menawan.


Sekarang Donghyuck paham mengapa Renjun jatuh hati pada pemuda menggemaskan itu, mengapa Renjun menangisi pemuda menggemaskan itu. Sayangnya, menjadi menggemaskan tidak cukup untuk menutupi perbuatannya pada Renjun.


Mark berjalan pelan menuju area parkiran sepeda yang berada di sebuah gang, tepat di samping kanan kafe tempatnya bekerja. Donghyuck tidak kuasa menepuk dahinya ketika menyadari dirinya baru saja kehilangan kesempatan bagus untuk merusak keadaan hati pria brengsek itu. Meninggalkan sedikit corak spray paint di atas sepeda Mark tidak terdengar terlalu buruk baginya. Lagipula, salahkan Renjun yang tidak pernah bercerita tentang Mark yang ternyata berkendara dengan sepeda.


Donghyuck membuang cepat sesalnya mengingat ia tidak memiliki banyak waktu untuk dibuang. Ia perlu menyelesaikan tugasnya dengan cepat tanpa seorang pun mengetahuinya.


Selagi Mark memindahkan kunci sepeda, gawainya berdering sangat kencang.


Ya Tuhan, di dunia ini, manusia mana yang masih tidak menggunakan fitur gawai selain mode silent?! Kolot banget!


Jemari Mark meraih gawainya dari saku belakang celana, membiarkan hoodie jeleknya sedikit terangkat, menunjukkan sedikit bentuk figur yang tersembunyi di baliknya. Donghyuck mulai membayangkan pilihan busananya hari ini: denim ketat gelap dan kaus hitam berukuran XL. Besar memang, tetapi tidak sebesar hoodie Mark, bermaksud menyembunyikan gembil pada perutnya.


Mungkin Mark memiliki alasan tersendiri untuk berpakaian demikian, namun mengapa ia bahwa berniat menyembunyikan sesuatu dibaliknya jika tubuhnya justru nampak sebagus itu?

weather [MH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang