4.

874 86 12
                                    


Kali ketiga Donghyuck merusak hari Mark adalah ketika musim panas mulai mendaki puncaknya.


Jangan tanya soal bagaimana caranya karena Donghyuck juga tidak tahu; Mark mengikuti akun sosial medianya kemarin sore. Mark mengirim sebuah pesan soal bagaimana dirinya masih memegang payung Donghyuck, juga soal bagaimana dirinya melihat Donghyuck kehujanan tidak lama setelah keduanya berpisah beberapa pekan lepas.


Donghyuck, masih menjadi sosok dengan gengsi terlampau tinggi, meninggalkan pesan di dalam inbox selama beberapa hari. Layaknya kembali bersemi dalam pubertas, Donghyuck masih belum berani mengikuti Mark di akun sosial medianya. Ada terlalu banyak ketakutan yang menghambatnya: Renjun, rasa gengsi, dan degup jantungnya yang kian memburu mengingat kejadian lampau di kafe.


Walau demikian, Donghyuck masih mengunjungi laman akun Mark secara religius setiap harinya. Tidak sering, hanya saja rutin.


Di hari Donghyuck sudah cukup berani untuk mengikuti Mark adalah hari dimana ia juga memberanikan diri untuk melihat Story yang ditinggalkan beberapa jam sebelumnya. Detik itu, ide baru untuk mengganggu Mark justru melompat keluar.


Story yang ditinggalkan Mark memang terbilang biasa saja. Sebuah review singkat soal buku motivasi yang tengah dibacanya dan juga pesan singkat yang mengeluhkan cuaca panas akhir-akhir ini. Donghyuck tahu Mark tidak memiliki unit pendingin ruangan di dalam kamarnya, mengingat kembali omelan Renjun beberapa bulan lalu ketika keduanya masih berpacaran.


"Kamar Mark sangat panas! Benar-benar merusak momen menggemaskan kita hari itu!"


Lalu bagaimana jika Donghyuck dengan sengaja memanfaatkan musim panas ini untuk membuat si brengsek itu banjir keringat di kamarnya sendiri?


Tidak ada cara yang mungkin bisa ia lakukan untuk memastikan kelancaran rencana jahanamnya, maka Donghyuck hanya akan melindungi dirinya dari panas hari di ruang perpustakaan universitas, berharap bahwa kali ini tuhan akan mengabulkan keinginannya. Donghyuck juga tidak memiliki unit pendingin ruangan di dalam kamarnya, makai a juga perlu mengungsi pergi. Berbuat jahil tidak akan menyenangkan jika sang pelaku juga mendapat getahnya, bukan begitu?


Maka pada hari pelaksanaan rencananya, Donghyuck datang ke perpustakaan kampus, lengkap dengan sepotong apel segar, minuman dingin, laptop, dan buku bacaan favoritnya. Ia datang dengan preparasi lengkap. Siap untuk menghibur dirinya sendiri selagi menyiksa Mark dari kejauhan.


Donghyuck terus menunggu masuknya notifikasi dari akun Mark. Genap 20 menit sekali, Donghyuck menemukan dirinya berhenti melakukan aktivitas apapun yang tengah dilakoni, membuka gawai yang terkunci, kemudian memastikan Mark sudah mati kepanasan.


Nihil. Tidak ada satu pun notifikasi masuk. Mark pasti seorang masokis jika dirinya masih bisa bertahan ditengah cuaca sepanas ini.


Donghyuck tidak bisa menahan rasa kecewa yang perlahan menggigit habis kepercayaan dirinya. Seluruh rencana untuk membalas dendam Renjun seakan tidak berguna. Untuk pertama kalinya, Donghyuck benar-benar dipukul telak oleh kegagalan. Dunia seakan tidak mau Mark menderita kesialan, alih-alih justru dirinya yang harus menanggung beban perasaan seorang diri.

weather [MH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang