LIS || 02

8 2 0
                                    

Setelah aku bersih-bersih badan dan kamar, aku langsung ke meja belajar membuka Laptop dan membuat cerita pendek yang ingin aku lombakan, tapi aku bingung. Batinku " Apa aku pake perannya Kak Rafa aja, kan dia anak Koor". Akhirnya aku membuat cerita pendek tentang Koor di sekolahku dan aku tidak begitu tau tentang Koor karena memang aku tidak ikut ekskul itu. 

" Besok aja deh aku tanya ke Kak Rafa". Kata Diva. 

Keesokan harinya aku langsung siap-siap ke bawah buat sarapan pagi lalu aku berangkat di antar oleh supir. sesampai di sekolah aku langsung menuju ke kelasku dan waktu di lift aku bertemu dengan temannya Kak Rafa. 

"Diva". Sapa temannya Kak Rafa. Aku hanya tersenyum kepada temannya, tiba-tiba setelah temannya memanggilku Kak Rafa langsung keluar dari pintu kelasnya, dan tersenyum kepadaku. Setelah itu aku langsung masuk lift. Pelajaran pun dimulai selama berjam-jam, ini yang di tunggu oleh semua murid yaitu bel istirahat di mulai, aku dan beberapa temanku ke kantin untuk membeli jajan atau makanan. Saat aku jalan ke lorong kantin aku melihat Kak Rafa dan teman-temannya di kursi lorong. 

"Hai Diva". Sapa temannya Kak Rafa. Aku tersenyum dan aku sekilas melihat wajah Kak Rafa seperti tidak suka temannya menyapaku. Aku langsung pergi ke kantin bersama temanku. Setelah semuannya sudah membeli aku dan temanku langsung duduk di kursi lorong dan waktu aku ingin duduk aku melihat Kak Rafa dan beberapa temannya bermain sepak bola di lapangan. Saat aku berbincang-bincang dengan temanku, aku kaget tiba-tiba Kak Rafa ada di belakangku. Aku pun ingat kalau aku ingin tanya sesuatu ke Kak Rafa. 

"Kak, aku boleh tanya gak". Kata Diva. 

"Kan udah tak bilang jangan panggil Kak". Jawab Kak Rafa. 

"Aku pinginnya manggil itu kok ya terserah aku lah". Kata Diva. Batin Kak Rafa " Keras kepala emang ". 

"Ngomongnya tapi gak di sini". Kata Diva lagi. Setelah aku ngomong itu ke Kak Rafa, dia langsung menarik tanganku untuk duduk di depan kelasnya. Aku langsung duduk di sana dan menjelaskan kalau aku mau buat cerita pendek tentang Koor buat lomba. AKhirnya Kak Rafa menjelaskannya. 

"Koor adalah semacam supporter yang mendukung sekolahnya kalau ada acara pertandingan dan koor. Dan sesama anak koor enggak diperbolehkan untuk saling berpacaran. Karena anak koor lebih mementingkan urusan koor daripada pelajaran sekolah, tapi koor selalu enggak dianggap oleh sekolah koor juga bangkit sendiri enggak dibantu oleh sekolah". Jawab Kak Rafa. 

"Kenapa sesama koor kok enggak boleh pacaran?" Tanya Diva.

"Karena itu akan mengganggu pekerjaan anak koor". Jawab Kak Rafa. AKu hanya mengangguk, dan aku melihat di area lift sangat rame ada beberapa anak yang melihati aku dengan Kak Rafa. 

"Gak usah di lihatin, udah biasa itu". Kata Kak Rafa. 

"Yaudah kalau gitu aku kebawah dulu". Jawab Kak Rafa. Aku langsung naik lift buat ke kelas, karena tadi teman-teman aku suruh buat ke kelas duluan karena aku ada urusan dengan Kak Rafa. 

Setelah melakukan pelajaran lagi, bel pulang sekolah berbunyi aku langsung bergegas ke bawah karena pak supir udah nunggu di bawah. Sesampai di rumah aku bersih-bersih dan langsung membuka Laptop untuk menyicil cerita pendek yang aku buat. 

......

Jangan lupa follow, vote dan coment ya gaes. Terimakasih, semoga suka sama ceritanya.

Have fun :)

Bersambung



"

LOVE IS SUPORTER (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang