Beberapa saat kemudian sang gadis Park mulai terbangun dari pingsannya. Dia meringis pelan saat merasakan kepalanya pening seperti dihantam oleh benda berat. Pandangannya melebar ke arah sekitar. Tak ada siapapun di sana selain kamar Athan yang mewah nan luas. Dia teringat bahwa dirinya hampir mati. Tangannya dengan cepat menyentuh leher yang sudah dipasangi kalung keramat milik para leluhur dulu.
Halinka memejamkan mata dan menghembuskan napas lega. Kakinya mulai turun dari kasur kemudian mengenakan sepatu heelsnya. Kini ia menyusuri lorong besar dengan cepat serta tatapan marah. Terdapat kilat merah melintas pada bola matanya. Ketika sampai di dekat pintu utama ada Athan berdiri di sana bersama dengan anak buahnya dan Kyra. Mereka tampak berbincang sesuatu sebelum akhirnya Athan menoleh ke belakang menatap Halinka yang berjalan ke arahnya.
/PLAK/
Terdengar suara tamparan keras dari Halinka kepada pria Kim. Semua orang yang ada di sana terkejut bukan main dan hendak mendekat namun Athan menyuruh mereka berhenti. Dia melihat Halinka yang tampak kesal dengan urat biru tampak di sisi pipi kanan. Awalnya Athan tampak takjub karena baru pertama kali melihat urat sejelas itu pada wajah seseorang. Di tengah kekesalannya justru matanya malah berkaca-kaca menahan kristal bening untuk terjun.
"Kau adalah pria paling kejam yang pernah kutemui. Aku sangat ingin mengutukmu atas nama semesta! Merapalkan mantra yang dapat membuat hidupmu sengsara!" Beberapa detik kemudian ia berkata kembali, "Aku harap kita tidak bertemu lagi setelah ini" Finalnya dan pergi melenggang mengambil topi miliknya yang dibawa oleh salah satu anak buah Athan.
Yang lainnya menatap kepergiannya hingga keluar istana. "Tuan! Anda tidak apa-apa?" Tanya Kyra.
"Iya. Aku baik-baik saja. Kalian bisa kembali" Dia ikut pergi meninggalkan tempat.
Halinka kembali pulang dengan perasaan marah karena terlihat wajahnya sedikit memerah panas, aura yang dikeluarkan di sisi tubuhnya tampak menghitam bahkan urat halus muncul di leher hingga ke pipi. Ia benar-benar membenci pria itu. Tak peduli dengan statusnya sebagai seorang pangeran, Halinka tidak bisa menoleransi kelakuannya yang sangat tidak baik. Baginya Athan terlalu angkuh dan menyebalkan.
"Nona!" Panggil salah satu pelayan rumahnya.
"Apa!" Balasnya dengan nada tinggi.
"M-maaf, tetapi nona Halina meminta anda untuk ke rumah sakit sekarang"
"Tch!" Decihnya yang langsung pergi dari sana.
Sesampainya di lokasi banyak sekali pasang mata menatapnya. Halinka berjalan cepat menuju saudari kembarnya, aura hitam dan suram tampak di sekitarnya karena ia sedang dalam mood yang buruk. Para penghuni rumah sakit sampai dibuat takut melihatnya bahkan bayi pun tiba-tiba menangis saat dia melangkah melewatinya.
"Ada apa kau memanggilku ke sini?" Tanyanya begitu melihat Halina bersama Nata sedang berbincang.
"Bagaimana? Kau sudah bertemu dengannya? Kudengar kau sudah kembali, jadi aku memanggilmu"
Mata Halinka tertuju pada Nata yang berdiri tak jauh darinya.
"Saudaramu itu! Dia adalah lelaki berengsek yang begitu menyebalkan dan tidak berperasaan sedikitpun! Katakan padanya, bahwa jangan pernah muncul lagi di depanku atau aku akan meremukkan jantungnya dan membawa tubuhnya ke hutan agar dimakan oleh singa!" Tegasnya penuh kesadisan.
Kim Nata terdiam melihat wajah Halinka yang marah bahkan dia merasakan hawa hangat ketika berada di sekitar si gadis.
"Halinka!"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cursed Castle (Pretty Devils and Red Dragons)
FantasíaTinggal dalam sebuah kastil terkutuk? Apakah ada manusia yang mau menempatinya? Bagi sebagian orang mungkin terdengar mustahil, namun tidak bagi kedua gadis kembar non identik ini. Mereka telah tinggal dalam sebuah kastil menyeramkan sejak lahir. Su...