꧁ Selamat Membaca ꧂
⚫ ⚫ ⚫
“Lo ..., nggak makan?”
Bunga menggeleng, perempuan itu malah memangku wajah di hadapannya dan terus menatap Friska hingga membuatnya risih.
“Lo kenapa, sih? Kesambet apaan?” Friska memotong bakso menjadi dua, kemudian menyuapkan potongan bakso itu ke dalam mulut.
Yang ditanya hanya diam menatap dengan wajah lesu, Bunga menghela napas—entah untuk yang keberapa kalinya, Friska tidak ingat lagi saking seringnya Bunga melakukan itu dalam kurun waktu 10 menit selama di kantin.
“Fris,” panggil Bunga, mengakhiri kebungkamannya.
Friska mendongak masih dengan mengunyah makanannya. “Hm?”
Tapi, Bunga justru tidak menyahut lagi dan kembali terdiam. Itu membuat Friska gregetan dan kesal sendiri.
“Lo kenapa sih, ah! Beneran kesambet lo?!” Akhirnya meledak juga, Friska menggebrak meja kantin-—mengagetkan Bunga dan semua penghuni kantin hingga menatap mereka.
“Hust!” Bunga meletakkan telunjuk di depan bibir.
Friska yang sudah terlanjur sebal, memilih untuk melanjutkan makannya dalam diam. Sedang Bunga kembali melamun seperti sebelumnya, sesekali ia menatap Friska.
Bahkan, dengan mulut yang penuh makanan Friska masih terlihat cantik. Coba dirinya yang diposisi itu, sudah pasti ia akan terlihat menjijikan.
Apa sih, rahasianya supaya bisa menjadi cantik seperti Friska dan Renata? Bunga juga ingin, dia iri sekali.
Sedari tadi, alasannya terdiam dengan wajah lesu adalah ..., perkataan Arion sewaktu di rooftop beberapa menit yang lalu.
“Lo tau, selama lo masih jelek, hidup lo nggak bakalan tenang, Gentong!”
Saat itu, ketika Arion melepaskan cekalan tangannya, Bunga bahkan masih menangis. Lalu, ketika mendengar laki-laki itu berucap, Bunga seperti terbakar. Yang Arion katakan memang benar.
Selama ia masih buruk rupa, Bunga tidak akan bahagia.
Untungnya, setelah kembali dari rooftop dengan wajah basah akan air mata ia langsung lari ke toilet. Membereskan segala kekacauan pada dirinya, mencuci muka hingga wajah sembabnya berganti dengan senyuman di bibir. Hasilnya, Friska tidak menyadari keganjilan yang terjadi padanya.
“Fris ...,” panggil Bunga lagi.
“Apa?!” Friska menyahut sewot dengan kedua mata melotot.
Bunga meringis melihatnya. “Ajarin aku, gimana caranya jadi cantik?”
Sudah ia putuskan, ia akan berubah. Dengan penampilan yang baru, apakah hidupnya bisa berjalan normal dan bahagia?
彡✿❦彡✿❦彡✿❦彡✿❦
Di kedua tangannya, Gerhan menenteng kantung plastik berisi makanan yang ia belikan untuk Jojo.
Tadi, sebelum bel istirahat berbunyi ia mendapatkan pesan Whatsapp dari gadisnya itu, yang berisi bahwa Jojo tidak akan pergi ke kantin karena ia sedang tidak enak badan.
Gerhan ingat, ini adalah tanggal dimana biasanya Jojo kedatangan tamu bulanan. Gadis itu pasti merasakan kram di perut dan nyeri pinggang. Untuk itu, Gerhan membawakan minuman pereda nyeri dan beberapa makanan ringan untuk gadis kesayangannya.
Laki-laki itu mempercepat ayunan kaki agar cepat sampai di kelas Jojo—XII Bahasa. Namun, apa yang ia lihat sesudahnya membuat langkahnya tertahan di depan pintu kelas itu.
Apa yang ia lihat di dalam sana, membuat dadanya dipenuhi rasa sesak.
Malik tersenyum tipis saat Jojo menerima minuman pelancar haid pemberiannya. Wajah Jojo yang semula lesu dengan mata sayu langsung berbinar. Gerhan dapat menangkap itu, namun akal lagi-lagi membuatnya menyangkal keraguan di hatinya.
Jadi, ketika Jojo tidak sengaja menatapnya, Gerhan memaksakan senyuman seraya mendekati tempat duduk gadis itu.
“Kebetulan, baru aja aku bawain makanan sama kiranti,” katanya.
Jojo nampak terkejut sedangkan Malik memundurkan langkah.
Gerhan menatap Malik, dalam senyuman ia berkata, “Makasih, Bro. Udah jagain cewek gue.” Kemudian tertawa geli karena ucapannya sendiri.
Apa ..., Jojo menyukainya sebagaimana Gerhan menyukai gadis itu? Apa Jojo juga mencintainya—tidak mesti sebesar perasaannya. Apa pernah sekali saja, Jojo memikirkannya atau mungkin juga menganggap keberadaannya?
⚫ ⚫ ⚫
..••°°°°••..
✬Bersambung✬
°°••....••°°
Haloww! Aku baru muncul lagi setelah sekian lama ngilang. Kangen banget sama tokoh² di cerita ini :( ada yang kangen juga ga sih?
Btw part ini pendek banget wkwk. Ohiyaa, Arkanya aku sembunyiin dulu yaa ahahaha.
Terima kasih untuk yang sudah mampir💙
150721
KAMU SEDANG MEMBACA
Find Yourself!
Fiksi Remaja❝Lo tuh nggak pantes untuk siapapun!❞ Adalah kalimat menyakitkan untuk dirinya dengar. Ditolak cinta pertama dan dihina karena fisik, membuat Bunga kehilangan kepercayaan diri. Ia membiarkan orang lain menghina dan mengganggunya tanpa mau membela d...