Kematian (y/n)

869 84 39
                                    

" Hah.... aku bosen terus di rumah, ngerjain tugas daring yang numpuknya kayak gunung " keluh seorang gadis yang sepertinya baru saja mengerjakan tugas daring yang di berikan oleh gurunya tersebut

" Nah daripada ngeliatin tugas yang numpuknya kayak gunung ini, lebih baik aku melihat anime " ucap gadis itu lagi lalu segera membuka youtube untuk melihat anime kesukaannya yaitu mairimashita iruma kun atau welcome to demon school iruma kun.

Setelah selesai nonton anime

" Ah.. kapan sih iruma jadi badas, aku kan pengen liat dia keren. Hahh.... lebih baik aku melihat manganya saja " ucap gadis itu yang seoertinya sedang kesal karena hal yang dia inginkan tidak terwujud.

" Hai perkenalkan namaku zahra (y/n), kalian bisa memanggilku dengan sebutan (y/n), seperti yang sudah author ceritakan tadi, itu adalah keseharianku yang selalu mengurusi tugas daringku yang menumpuk akibat pandemi virus corona. Sekarang aku kelas 11 SMA, aku sekarang berumur 16 tahun dan hobiku yang sekarang adalah menonton anime sebagai pelampiasan karena aku tuh kadang depresi karena tugas daring yang sangat menumpuk bagaikan gunung, sekali-kali berikanlah pengertian gitu loh kalau yang ngerjain tugas itu capek, apalagi sekarang harus buat video praktek // Plakk kok malah curhat thor. Udah abaikan yang yadi ya.

" Aku harus segera berangkat ke masjid, agar nanti tidak terlambat shalat berjama'ah nya " ucap (y/n) yang sedang tergesa-gesa memakai mukenanya. Lalu segera pamit kepada mamanya, agama (y/n) islam ya, jadi maaf kalau disini ada yang non muslim.

" Mah, aku berangkat ke masjid dulu ya mah, Assalamualaikum" ucap (y/n)

" Waalaikum salam, hati-hati di jalan ya nak " balas mamanya (y/n) sambil tersenyum.

Saat di tengah perjalanan menuju masjid, btw masjidnya agak jauh dari rumah (y/n). Jaraknya sekitar 200 meteran dan setelah itu ada jalan raya baru sampai ke masjidnya.

" AWAS DEK!! BAHAYA!! " ucap (y/n) saat melihat anak kecil yang baru saja hampir tertabrak oleh truk, lalu berlari sekencang kencangnya untuk menyelamatkan anak kecil itu.

Tubuh (y/n) jauh terpental karena di hempaskan oleh truk yang datang dari arah depannya tetsebut.

Sedangkan orang yang melihat kejadian tersebut pun banyak yang mengambil foto atau video dan tak sedikit orang yang menelpon ambulance agar segera datang kesini, tapi kurasa itu semua tidak akan sempat. Karena aku merasakan bahwa tulang rusukku patah dan sepertinya itu sudah hampir menembus paru -parunya menyebabkan dia hampir tak bisa bernafas.

" Maafkan aku ayah ibu, karena aku belum bisa membahagiakan kalian, semiga selepas kepergianku kalian akan tetap bahagia walau sudah tidak bersamaku lagi dan semoga kalian ikhlas melepas kepergianku, selamat tinggal keluargaku yang tersayang, terutama mama dan ayah " ucap (y/n) di dalam hatinya sambil meneteskan air matanya. Di saat dia hampir menutip mata untuk selamanya dia melihat keadaan orang tuanya dalam penglihatannya yang sudah kabur, sambil menyebut nama orang tuanya dengan putus-putus karena rasa sakit yang ia rasakan tidak bisa dia tahan lagi " ma-maaf....kan a-aku....kare..na be...lum bi-sa ka-kali..an A-ayah dan i-ibu a...ku me-nya...yangi ka...li-an " ucapku di depan mamaku yang sepertinya mereka sedang menangisi keadaanku yang sedang berada di antara keadaan hidup dan mati.

" Sa-sayang jangan ngomong gitu sayang, kita akan selalu bersama, jadi tahan sampai ambulance datang ya sayang, kamu harus bertahan " ucap mamaku sambil memegang tanganku dan dengan suara yang gemetar seperti sedang menahan tangis.

Aku yang mendengar ucapan dari ibuku pun langsung tersenyum sendu sambil menahan rasa sakit yang ada di paru-paruku, lalu berkata " maafkan aku " ucapku dengan lemah lalu akupun menghembuskan nafas terakhirku di depan mamaku dan akupun sempat mendengar mamaku menangis histeris akibat perkataanku tadi.

[ Mairimashita iruma kun x reader ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang