Part 2 - Suka Apa?

13 3 0
                                    

Cuaca siang itu cukup panas, matahari bersinar terik, sesekali terhalang awan putih yang berjalan di langit. Meski begitu, tidak mengurangi mobilitas orang-orang yang sibuk dengan agenda masing-masing. Jalanan ramai kendaraan yang lalu lalang, entah itu motor, mobil, bus, bahkan truk dan mobil tangki.

Akhirnya bus yang ditunggu Arasya datang juga, ia ingin cepat pulang ke rumah, tubuhnya rasanya gerah sekali, apalagi disamping nya ada Rayhan yang setiap saat bisa membuat emosinya naik. Anak itu emang jahil tingkat dewa dan suka membuat kesal Arasya dengan ulahnya.

"Pulang naik bis dari sekolah ke rumah berapa menit Ra?" Tanya Rayhan setelah mereka duduk didalam bus

"Sekitar 20 menit-an lah." Jawab Arasya memperkirakan

"Lo kok sekarang pendiam sih Ra?" Kata Rayhan

"Gimana sih Al, tadi katanya bawel, sekarang pendiam. Yang bener yang mana? dasar remaja labil!." Balas Arasya lugas, dalam hati ia ketawa, puas sudah membalas kejahilan Rayhan

"Hahaha nah ini nih Rara yang gue kenal, mulutnya pedes kaya gado-gado karet dua." Rayhan ketawa mendengar jawaban Arasya. Arasya pun ikut ketawa

"Sekarang lagi suka apa?" Tanya Rayhan berusaha mencari topik obrolan

"Hmm banyak, suka baca buku, buat sketch, terus apalagi ya, berenang dan yang pasti makan es krim. Kalo lo suka apa?" Jawab Arasya

"Kamu." Kata Rayhan dengan muka serius

Hening
1 detik
2 detik
3 detik

"Aduh lucu banget ekspresi lo deh Ra, udah melongo, mana muka merah kek kepiting rebus, persis orang kebelet boker tau ga sih hahaha." Rayhan ketawa sampai membuat beberapa orang di bus melihat ke arah mereka

"Ya lagian lo bercanda nya nggak lucu sih, kita kan udah lama enggak main bareng, gue udah lama nggak denger omongan lo yang aneh-aneh. Sekalinya denger lagi kaget dong, wajar lah." Arasya mencoba berargumen

"Bisa aja lo ngeles nya maemunah." Komentar Rayhan yang masih ketawa

"Nyenyenye." Balas Arasya

"Nomor hp lo ganti ya Ra, waktu itu gue hubungin gabisa." Tanya Rayhan

"Iya, hp gue yang dulu kan ilang. Jadi ya nomornya ikut ilang deh."jawab Arasya seadanya

"Sini minta nomor lo." Rayhan memberikan hpnya

"Nih, udah." Arasya menyerahkan hp Rayhan setelah memasukkan digit nomor nya

"Eh udah mau nyampe nih, ayo Al." Ajak Arasya sambil berdiri dan bersiap siap turun dari bus.

Setelah membayar ongkos bus dan turun ke halte, mereka lalu berjalan kaki menuju gang komplek perumahan sekitar 200 meter dari jalan raya.

Rayhan mengantar Arasya Sampai didepan rumah nya, sebenarnya secara teknis enggak nganterin sampe depan rumah sih, emang kebetulan aja rumah Rayhan masih lurus, jadi mesti lewat rumah Arasya dulu. Rumah mereka hanya berjarak sekitar 20 meter, terpisah oleh toko kelontong nya bu kokom.


● ● ●



Friends, Lovers or NothingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang