Part 3 - Buku

13 3 1
                                    

Arasya sempat mengernyitkan dahi, aneh pikirnya Rayhan malem malem niat banget ngechat cuma mau kasih tumpangan motor. Ia memutuskan untuk membalas chat sekenanya. Lalu ia save nomor Rayhan, setting hp mode hening dan kemudian melanjutkan tidurnya.

Keesokan harinya, ditengah kesibukan keluarga Arasya, sewaktu Arasya baru bangun dan keluar dari kamar untuk bersiap mandi, Ia melihat ayahnya sedang sarapan sambil terburu-buru, dan sudah bersiap berangkat ke kantor.

"Loh ayah kok udah mau berangkat? Kan masih jam setengah enam" Arasya terkejut heran

"Iya Ra, ayah ada rapat pagi banget. Harus cepat-cepat sampe kantor, kamu nanti berangkat sekolahnya naik bus nggak papa kan Ra?" Tanya ayahnya

"Iya yah sans aja, Ayah semangat kerjanya ya yah semoga lancar. Hwaiting!" Ucap Arasya memberi semangat sambil mengangkat kedua tangan nya yang mengepal.

Ayah tersenyum melihat tingkah putri cantik kesayangannya. Kemudian segera berpamitan pada Bunda dan Arasya untuk berangkat.

Baru sesaat setelah suara mobil ayah melaju meninggalkan rumah, terdengar suara motor masuk ke halaman rumah Arasya.

"Assalamualaikum bunda." Sapa Rayhan yang nyelonong masuk tanpa mengetuk pintu

"Waalaikumsalam, ada apa pagi-pagi tumben kesini Al?" Tanya bunda heran sedang Arasya masih diam berdiri belum bisa mencerna keadaan, maklum baru bangun tidur

"Mau jemput Rara, kita berangkat ke sekolah bareng bun." Jelas Rayhan

"Ra kok nggak bilang ke bunda?" Tanya bunda ke Arasya

"Eh, Rara lupa bunda soalnya Al nawarin nya malem sih, Rara udah keburu ngantuk." Terang Arasya sambil menyelipkan rambut kebelakang telinganya.

"Ra cepet mandi deh, bau iler nih bikin ga selera makan tau." Rayhan mengibaskan tangannya mengusir

"Sembarangan kalo ngomong." Ucap Arasya tidak terima lalu beranjak menuju kamar mandi

Setelah Arasya selesai bersiap-siap, mereka sarapan bersama menyantap masakan bunda Irna. Kemudian pamit untuk berangkat sekolah.

"Bunda, Al sama Rara berangkat dulu ya." Pamit Rayhan saat hendak melaju ke jalanan

"Bawa motornya hati-hati Al. Bunda titip Rara." Balas bunda

"Apaan si bunda main titip titip aja emang Rara barang." sewot Arasya

"Siap Bundaa." Jawab Rayhan yang kemudian menjalankan motornya

Rayhan melajukan motornya dengan kecepatan sedang 60km/jam, ia tidak ngebut seperti biasanya saat mengendarai motor sendirian.

"Oya Al baru sadar gue, kok lo pake motor matic" Tanya Arasya ditengah perjalanan

"Yoi mbak Sofi pulang, jadi motornya gue pinjem." Jawab Rayhan menjelaskan

"Tumben banget lo mau pinjem punyanya mbak Sofi, jangan jangan demi gue nih biar lo bisa berangkat bareng gue kan? Iya kan? Ngaku lo." Tuduh Arasya

"Dih pede banget lo, kelamaan jomblo jadi halu gini sih lo, serem hii." Balas Rayhan sambil pura pura takut

"Ih enak aja, lo kali jomblo karatan" sahut Arasya sambil memukul pundak Rayhan

"Aduh sakit Ra, pantes jomblo lo mainnya kdrt sih Ra." Rayhan mengaduh tapi meledek

"Apa apaan kdrt, kdrt dari hongkong." Kata Arasya ngegas

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 10, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Friends, Lovers or NothingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang